“Gue nggak mau. Apalagi ini film pertama gue, maksudnya konsentrasinya pasti akan pecah banget,” kata Kristo melalui cerita Nirina Zubir.
Nirina Zubir Puji Akting Omara Esteghlal di Film Tinggal Meninggal
Intinya sih...
- Karakter Gema di film Tinggal Meninggal memiliki ADHD, seolah menuntut akting dengan perubahan emosi cepat dan natural.
- Omara Esteghlal terpilih memerankan Gema karena mampu menampilkan sisi kontras karakter sesuai visi sutradara Kristo Immanuel.
- Nirina Zubir dan Shindy Huang mengaku kagum serta bangga dengan kemampuan akting Omara yang membuat mereka ikut tertantang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Saat wawancara eksklusif bersama pemain film Tinggal Meninggal di IDN HQ pada Jumat (18/7/2025), Nirina Zubir dan Shindy Huang membagikan cerita seru di balik proses syuting. Nirina dan Shindy juga membicarakan tantangan sekaligus momen berkesan selama terlibat dalam film.
Salah satu yang mencuri perhatian, yakni kisah pencarian pemeran Gema. Gema digambarkan sebagai karakter unik dengan ADHD yang membutuhkan kepekaan khusus dalam penggarapannya.
Proses ini ternyata tidak sederhana. Selain harus menemukan aktor yang mampu membawakan emosi secara autentik, tim juga ingin memastikan karakter Gema bisa tetap relevan dan menyentuh hati penonton.
Hingga akhirnya, pilihan jatuh pada Omara Esteghlal yang sukses membuat semua mata terpukau lewat aktingnya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum cerita Nirina Zubir puji akting Omara Esteghlal di film Tinggal Meninggal.
Yuk, disimak!
Kumpulan Nirina Zubir Puji Akting Omara Esteghlal di Film Tinggal Meninggal
1. Karakter Gema dengan ADHD bukan peran sembarangan
Gema di film Tinggal Meninggal digambarkan sebagai sosok dengan ADHD yang emosinya bisa berubah drastis dalam hitungan detik.
Karakter Gema ini menuntut aktor untuk benar-benar memahami pola pikir dan perilaku orang dengan ADHD, sekaligus menyampaikan energi yang khas tanpa terkesan berlebihan atau karikatural.
Tantangan tersebut membuat pencarian pemeran Gema tidak bisa dilakukan sembarangan. Apalagi penonton harus bisa merasakan keunikan karakter Gema di layar.
2. Awalnya Shindy sangka Kristo Immanuel yang akan memerankan Gema
Sebelum nama Omara Esteghlal muncul, Shindy Huang sempat berpikir bahwa Kristo Immanuel, sang sutradara, akan memerankan Gema sendiri. Alasannya, Kristo sudah sangat memahami karakter tersebut sejak awal proses penulisan. Namun, ternyata Kristo punya pertimbangan lain.
Kristo sadar memegang dua peran besar sekaligus sebagai sutradara dan pemeran utama tentu bisa mengganggu fokusnya.
3. Omara Esteghlal dipilih karena “Se-Gema Itu”
Setelah pencarian intens, Kristo Immanuel akhirnya menemukan Omara Esteghlal yang dianggap sangat cocok memerankan Gema.
Kristo menginginkan karakter ini memiliki dua sisi yaitu “gede” atau penuh energi saat sendirian, serta “kecil” dan lebih terkendali saat berinteraksi dengan teman-teman kantor.
Kontras inilah yang merepresentasikan ciri ADHD yang ingin dihadirkan Kristo, dan menurutnya Omara mampu menjalankan tuntutan itu dengan sangat meyakinkan.
4. Nirina Zubir kagum dengan kecepatan emosi Omara
Bagi Nirina Zubir, menyaksikan Omara Esteghlal berakting adalah pengalaman yang mengesankan. Ia menceritakan bagaimana Omara bisa berpindah dari satu emosi ke emosi lain hanya dalam seper sekian detik.
“Katakanlah lagi kesal, tiba-tiba senang, tiba-tiba panik, marah, takut, itu pun seperberapa detik. Kita yang ngeliatinnya tuh wah banget,” ungkap Nirina dengan penuh rasa kagum.
Kemampuan ini menjadi kunci membuat Gema terasa hidup dan dinamis di layar.
5. Lawan main yang bikin Nirina “Level-Up”
Bermain bersama aktor dengan energi sebesar Omara Esteghlal ternyata membawa efek positif bagi Nirina Zubir. Ia merasa tertantang untuk menyesuaikan ritme dan menjaga kualitas aktingnya agar seimbang.
“Gue ngerasa oh gue level up nih bisa keep up sama mereka,” ucap Nirina.
Shindy pun tak ketinggalan menambahkan rasa bangganya,
“Bangga sih sama Omara,” ucap Shindy sambil tersenyum.
Bagi keduanya, kehadiran Omara bukan hanya memperkuat film, tapi juga menjadi motivasi untuk tampil lebih baik.
Itulah cerita Nirina Zubir puji akting Omara Esteghlal di film Tinggal Meninggal. Kisah di balik pemilihan pemeran Gema dalam Tinggal Meninggal membuktikan bahwa proses kreatif sebuah film tak hanya soal naskah dan teknis, tetapi juga menemukan aktor yang tepat untuk menghidupkan karakter.
Omara berhasil memerankan Gema dengan kedalaman emosi dan dinamika yang memukau, hingga membuat lawan main sekaliber Nirina Zubir pun merasa tertantang.
Kehadiran energi baru seperti ini tentu menambah daya tarik film Tinggal Meninggal. Rasanya karya ini sangat sayang jika dilewatkan oleh para pencinta film Indonesia.
