3 Pesan Penting untuk Orangtua dari Film Hanya Namamu dalam Doaku

Menjadi kepala rumah tangga seringkali disalahpahami sebagai sosok yang berdiri sendiri dan memegang kendali penuh atas segala keputusan. Padahal, peran yang paling efektif adalah menjadi kolaborator. 

Keluarga adalah sebuah tim, dan keberhasilan tim ini sangat bergantung pada kemampuan setiap anggotanya untuk saling mendukung dan melengkapi. Suami, sebagai "imam" atau pemimpin, tidak akan mampu membangun rumah tangga yang kokoh tanpa partisipasi aktif dari istri dan anak-anak. Mereka adalah fondasi yang menopang dan memastikan rumah tangga tetap stabil.

"Sebagai orangtua, dalam keluarga seorang papa memang kepala rumah tangga, sebagai imam di rumah tangga. tapi dia gak akan mampu untuk berdiri sendiri," jelas Vino G Bastian kepada Popmama.com.

Oleh karena itu, kepemimpinan seorang suami harus bersifat melayani dan merangkul, bukan mendominasi. Saling mengisi dan melengkapi adalah kunci.

Komunikasi adalah urat nadi dalam sebuah keluarga. Tanpa komunikasi yang baik, rumah tangga bisa diibaratkan seperti rumah yang tiang-tiangnya tidak terhubung. Walaupun kepala rumah tangga berupaya sekuat tenaga, pondasi rumah tersebut akan goyah dan berpotensi roboh. 

"Kalau komunikasi tidak terbangun, akan pincang, kalau gak diperbaiki lama-lama miring, roboh. Itu yang perlu kita sadari sebagai kepala rumah tangga," pungkas Vino.

Masalah kecil yang tidak dibicarakan akan menumpuk dan menjadi persoalan besar yang bisa merusak keharmonisan. Inilah mengapa setiap anggota keluarga harus merasa nyaman untuk berbagi perasaan, kekhawatiran, dan harapan mereka.

Ketika terjadi masalah bak "atap rumah bocor", bagaimana seluruh anggota keluarga bekerja sama untuk memperbaikinya. Komunikasi menjadi alat utama untuk "memperbaiki kebocoran" itu.

Setiap anggota keluarga adalah bagian penting dari "rumah." Jika kepala rumah tangga adalah atapnya, maka istri dan anak-anak adalah tiang dan pondasi yang tak kalah penting. 

"Pondasinya adalah semua anggota keluarganya. Kalau rumah bocor itu gak apa-apa asal pondasinya kuat. Tapi kalau pondasi goyah dan gak ada komunikasi untuk ngebenerinnya akan rubuh," tutur Vino.

Setiap peran memiliki kontribusinya masing-masing. Inilah yang membuat pernikahan menjadi perjalanan dua individu yang saling mengisi dan membantu satu sama lain untuk tumbuh. 

Seorang "imam" hanya bisa memimpin jika ada "makmum" yang mengikutinya. Ketika suami dan istri menyadari bahwa adalah tim yang utuh, mereka akan berhenti mencari kesalahan dan mulai fokus pada bagaimana mereka bisa bekerja sama. 

"Bukan berarti sebagai kepala rumah tangga adalah segala-galanya, menjadi seorang kepala rumah tangga, jadi imam karena ada makmumnya. Jadi harus kolaborasi, saling mengisi karena manusia tidak ada yang sempurna. Istri dan suami tidak ada yang sempurna, tapi bisa saling melengkapi menjadi sempurna," jelas Vino G Bastian.

Itulah tadi pesan penting jadi orangtua di film Hanya Namamu dalam Doaku dari mata Vino G Bastian. Inspiratif banget!

POPMAMA TALK September 2025 - Vino G. Bastian
Aktor

Senior Editor - Novy Agrina   
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias  
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana   
Script - Sania Chandra Nurfitriana   
Social Media - Irma Erdiyanti 
Photographer - Hari Firmanto 
Videographer - Hari Firmanto