7 Ciri Red Flag Dalam Pernikahan yang Harus Diwaspadai

Red flag menandakan Mama harus berhenti memaklumi kebiasaan buruk pasangan atau memutus hubungan

26 Maret 2024

7 Ciri Red Flag Dalam Pernikahan Harus Diwaspadai
Pexels/Mikhail-nilov

Dalam semua konteks, istilah red flag atau bendera merah sering dikaitkan dengan waktu untuk berhenti. Misalnya, dalam sebuah perlombaan, ketika wasit mengibarkan bendera merah, maka semua permainan harus dihentikan atau salah satu pemain melakukan pelanggaran. 

Istilah red flag juga ada dalam konteks hubungan pernikahan. Artinya, Mama bisa saja memiliki perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan pernikahan yang sedang dijalani bersama pasangan. Red flag pun bisa menjadi tanda bahwa Mama harus berhenti memaklumi kebiasaan buruk pasangan. 

Mama harus segera memutuskan kelanjutan hubungan pernikahan bersama pasangan. Sebab, Mama akan mengalami masalah mental apabila terus memaklumi kebiasaan buruk pasangan dan melanjutkan pernikahan. Bagi sebagian orang, istilah red flag mungkin masih terdengar asing. 

Namun, Mama bisa mempelajari red flag dengan memahami ciri-ciri yang biasa dilakukan oleh pasangan. Kali ini, Popmama.com telah merangkum ciri-ciri red flag dalam hubungan pernikahan

1. Ketergantungan alkohol atau narkoba

1. Ketergantungan alkohol atau narkoba
Pexels/Rodnae-prod

Pasangan yang memiliki kebiasaan minum alkohol setiap hari sampai mabuk menjadi tanda bahaya dalam hubungan pernikahan. Ketergantungan terhadap alkohol dapat memengaruhi hubungan bersama pasangan, baik secara emosional maupun kesehatan. 

Selain itu, pasangan yang memiliki ketergantungan terhadap narkoba juga perlu diwaspadai. Narkoba bisa membuat pasangan sulit fokus menjalani pekerjaan atau menyelesaikan masalah dalam kehidupan rumah tangga. 

Jika penggunaan narkoba dan kebiasaan konsumsi alkohol telah menyakiti Mama secara fisik maupun emosional, maka itu menjadi tanda yang jelas untuk segera mengakhiri hubungan pernikahan dengan pasangan. 

2. Melakukan kekerasan dalam rumah tangga

2. Melakukan kekerasan dalam rumah tangga
Pexels/Alex-green

Jika pasangan sering sekali menunjukkan kekerasan kepada Mama atau orang tersayang, maka ini menjadi tanda bahaya yang serius. Kekerasan dalam rumah tangga bisa ditandai dari sikap pasangan terhadap orang lain maupun hewan peliharaan. 

Apabila pasangan memperlakukan orang lain dan hewan secara kasar, maka itu menjadi tanda bahwa pasangan bisa melakukan hal yang sama kepada Mama. 

Begitu pula jika pasangan mulai melakukan kekerasan fisik maupun emosional kepada Mama. Hal itu menunjukkan bahwa pasangan belum bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Dalam beberapa kasus, situasi tersebut bisa menjadi indikasi bahwa pasangan kurang empati terhadap orang lain.  

Editors' Pick

3. Cemburu dan tidak percaya yang terus-menerus

3. Cemburu tidak percaya terus-menerus
Pexels/Rodnae-prod

Kepercayaan menjadi fondasi utama dalam suatu hubungan pernikahan. Ciri red flag selanjutnya, yakni pasangan menunjukkan kecemburuan dan ketidakpercayaan kepada Mama secara terus-menerus. 

Pasangan akan mengontrol kehidupanmu atau bahkan melarang Mama bertemu dengan orang lain. Kecemburuan mungkin terlihat seperti bentuk perhatian di awal hubungan pernikahan.

Nyatanya, kecemburuan menjadi salah salah satu ciri red flag yang memicu pertengkaran dalam hubungan pernikahan. 

4. Pasangan yang selingkuh berulang kali

4. Pasangan selingkuh berulang kali
Pexels/Mikhail-nilov

Jika pasangan kurang percaya terhadap Mama, hal itu biasanya menunjukkan ada rahasia yang ingin disimpan olehnya. Pasangan melarang Mama berteman dengan lawan jenis karena dia ingin menutupi kebiasaannya yang suka berselingkuh. 

Pasangan yang memiliki riwayat perselingkuhan di masa lalu biasanya akan mengulangi hal yang sama ketika sudah menjalin hubungan pernikahan. Bahkan ketika pasangan telah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik, maka Mama harus bertanya pada diri sendiri apakah bisa melanjutkan pernikahan atau tidak. 

Beberapa orang mungkin tidak terganggu dengan riwayat perselingkuhan. Namun, sebagian orang lainnya merasa riwayat perselingkuhan menjadi red flag dalam suatu hubungan pernikahan. 

 

5. Terlalu mengontrol hubungan

5. Terlalu mengontrol hubungan
Pexels/Vera-arsic-304265

Pasangan yang terlalu mengontrol kehidupanmu usai menikah, maka termasuk ciri red flag yang perlu diwaspadai. Seorang pasangan bisa mengendalikan Mama dengan cara apa pun, baik yang disadari maupun tidak disadari. 

Pikirkan kembali kelanjutan hubungan pernikahan, apalagi jika pasangan mencoba untuk mengontrol kehidupan Mama terus-menerus. Contohnya, siapa yang bisa Mama ajak berbicara, ke mana Mama harus pergi, bagaimana Mama menghabiskan uang, atau baju apa yang harus Mama kenakan ketika pergi ke luar rumah. 

6. Membandingkan Mama dengan mantan

6. Membandingkan Mama mantan
Pexels/Vera-arsic-304265

Berbicara tentang masa lalu memang hal biasa dalam hubungan pernikahan. Namun, perlu waspada saat pasangan mulai membandingkan Mama dengan mantan terdahulu. Perhatikan bahasa yang digunakan pasangan ketika mulai mendiskusikan orang-orang yang pernah dia kencani. 

Jika dia mulai membandingkan kehidupan pernikahan dengan kehidupannya bersama mantan, maka itu menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pasangannya sendiri.

Pasalnya, masa lalu hanya bisa dijadikan introspeksi untuk melangkah ke masa depan, bukan untuk dibahas secara terus-menerus atau bahkan dibandingkan dengan kehidupan sekarang. 

7. Keintiman emosional mulai berkurang

7. Keintiman emosional mulai berkurang
Pexels/Pixabay

Terakhir, pasangan yang mulai mengurangi keintiman emosional dengan Mama menjadi salah satu red flag dalam hubungan pernikahan. Berkurangnya keintiman emosional menunjukkan pasangan mulai bosan dengan hubungan pernikahan. 

Mama mungkin bisa mengomunikasikannya terlebih dahulu dengan pasangan. Apabila pasangan tidak menunjukkan perubahan apa pun, maka berkurangnya keintiman emosional menunjukkan kematian suatu hubungan. 

Nah Ma, itulah beberapa ciri-ciri umum red flag yang biasa ditemui dalam suatu hubungan pernikahan. Red flag memang menjadi tanda untuk mengakhiri suatu hubungan, namun Mama masih bisa memperbaikinya jika memiliki komitmen sejalan dengan pasangan untuk berubah ke arah yang lebih baik. 

Baca juga:

The Latest