Sheila Dara Ungkap Karakter Sore Versi Film Terkesan Lebih Dewasa

Dalam versi film, karakter Sore tampil lebih dewasa. Bukan hanya secara karakter, namun secara usia juga akan lebih dewasa dibandingkan versi web series.

"Sore versi film itu rasanya lebih dewasa. Dia itu rasanya selfless sekali. Bedanya sama yang di web series, konfliknya juga berbeda antara Sore web series dan film. Jadi secara kepribadian mungkin ketika nonton memang akan ada terlihat perbedaannya," ucap Sheila.

Selain itu, Sheila juga menambahkan bahwa konflik yang dihadapi oleh Sore akan lebih kompleks. Penonton akan melihat sisi Sore yang akan tampil berbeda secara karakternya.

Kedewasaan ini membuat film terasa lebih menyentuh, karena memperlihatkan proses pematangan diri yang nyata. Karakter Sore berkembang dengan cara yang membuatnya semakin relevan bagi penonton dewasa.

Film SORE: Istri dari Masa Depan ini akan tampil lebih kompleks dan detail ceritanya. Usia karakter Sore yang lebih dewasa memengaruhi arah hubungan yang dibangun dalam cerita. Versi film ini menyuguhkan dinamika yang lebih serius dan realistis mengenai pasangan.

Sheila menyebutkan bahwa ia harus mendalami karakter Sore secara emosional agar perubahannya terasa nyata. Ia juga banyak berdiskusi dengan sutradara untuk mendapatkan pendekatan yang tepat.

"Sebenarnya secara umur juga memang agak lebih tua ya daripada versi web series," jelas Sheila.

Melalui pendekatan yang lebih dalam, film ini tak hanya menampilkan kisah cinta, tetapi juga konflik kehidupan dewasa. Hal tersebut memberi ruang eksplorasi lebih luas bagi para pemain.

"Dan kalau untuk kedewasaan hubungan mungkin proses pendewasaan dirinya, konfliknya itu rasanya memang dibahas lebih dalam dan lebih luas. Hal itu juga yang bikin kita sebagai pemeran bisa mengeksplor karakternya lebih dalam lagi," ucap Sheila.

"Walau secara setting di luar negeri dan ada unsur fantasi, tetapi aku merasa yang bikin aku tertarik juga sama skripnya karena masalahnya itu cukup grounded gitu," jelas Sheila Dara.

Meski menghadirkan elemen waktu dan latar luar negeri, cerita tetap dekat dengan realitas hubungan. Film ini menggambarkan tantangan yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari pasangan.

"Pasti kita pernah nemuin ada satu kebiasaan dari pasangan yang ingin kita ubah atau misalnya kayak kita pernah bikin sesuatu dan kita butuh kesempatan kedua gitu," ucap Sheila.

Isu-isu seperti harapan perubahan pasangan dan kebutuhan untuk dipahami menjadi inti cerita. Konflik tersebut dikemas dengan lembut, namun sangat mengena di hati penonton.

"Atau merasa pengen diterima pasti kayak gitu-gitu kan selalu ada ya di setiap hubungan dan aku ngerasa itu yang bikin masalahnya tetap rasanya tuh bisa dirasakan sama teman-teman yang nonton nanti," jelas Sheila.

Fantasi dalam film berperan memperkuat nilai hubungan, bukan sekadar menjadi pelengkap visual. Elemen ini justru menjadi media untuk menyampaikan pesan tentang komunikasi dan penerimaan.

Itulah rangkuman terkait Sheila Dara ungkap karakter Sore lebih dewasa di film Istri dari Masa Depan. Jangan lupa untuk menyaksikan penampilan Sheila sebagai Sore versi film ya, Ma.