"Hari ini saya memilih mendengar. Suara mahasiswa dan masyarakat yang turun ke jalan adalah bagian dari nafas demokrasi," ujar Sherly dengan tegas dan penuh empati.
Temui dan Dengarkan Rakyat, Sherly Tjoanda Disambut Pujian Positif

- Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda berani turun langsung menemui demonstran di Ternate, mendengarkan 17 tuntutan rakyat dengan hati terbuka.
- Pendekatan dialog dan humanis Sherly berhasil meredakan situasi hingga demonstrasi berakhir damai, videonya viral dengan 105 ribu like.
- Pernyataan bijak "kritik bukanlah musuh, tapi cermin untuk berbenah" menjadi teladan bagi pemimpin daerah dalam menghadapi aspirasi rakyat.
Kabar membanggakan datang dari Maluku Utara yang kali ini diwarnai dengan tindakan luar biasa dari Gubernur Sherly Tjoanda. Pemimpin daerah perempuan ini baru saja menuai pujian luas setelah video dan unggahannya di Instagram menunjukkan keberaniannya turun langsung menemui demonstran yang memadati jalanan Ternate.
Melalui unggahannya, Sherly Tjoanda dengan penuh keberanian hadir di tengah massa untuk mendengarkan aspirasi rakyat. Dengan sikap tenang namun tegas, ia menjelaskan bahwa suara mahasiswa serta masyarakat adalah nafas demokrasi yang harus didengar dan bukan dibungkam.
Berikut Popmama.com telah merangkum Sherly Tjoanda disambut pujian positif usai temui dan dengarkan rakyat.
1. Gubernur yang berani turun langsung ke tengah massa

Sherly Tjoanda membuktikan bahwa dirinya bukan pemimpin yang hanya duduk di menara gading.
Sherly hadir tidak sendirian, melainkan bersama Wakil Gubernur, Walikota Ternate, Ketua DPRD Provinsi dan Kota, serta jajaran Forkompimda. Kehadiran lengkap pimpinan daerah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merespons aspirasi rakyat.
Hanya pemimpin sejati yang berani menghadapi langsung rakyatnya di situasi tegang.
2. Mendengar 17 tuntutan dengan hati terbuka

Hal yang membuat tindakan Sherly Tjoanda semakin mengharukan adalah kesabarannya mendengarkan seluruh tuntutan demonstran.
"17 tuntutan yang disuarakan, kami terima dengan hati terbuka. Ada yang menjadi kewenangan daerah, ada pula yang akan kami teruskan ke Pemerintah Pusat," ungkap Sherly dengan penuh tanggung jawab.
Sherly tidak hanya mendengar, tetapi langsung mengklasifikasi mana yang bisa diselesaikan di tingkat daerah dan mana yang perlu eskalasi ke pusat.
Untuk kasus 11 warga Halmahera Timur yang berhadapan dengan hukum, ia bahkan langsung berkomunikasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan proses berjalan adil dan transparan.
3. Pesan persatuan yang menyentuh hati

Dengan bijaksana, Sherly Tjoanda menyampaikan pesan yang membuat semua pihak tersentuh.
"Kritik bukanlah musuh, tapi cermin untuk terus berbenah," pinta Sherly dalam pidato yang kini viral.
Pernyataan sederhana namun penuh makna ini menunjukkan kedewasaan berdemokrasi yang sesungguhnya.
Video dan transkrip pidato Sherly langsung viral dengan lebih dari ratusan ribu like.
Komentar dr.gabysyer yang menulis "Proud of you ibu Sherly! Berani turun, berbicara dengan tegas dalam kasih". Ucapan tersebut menunjukkan apresiasi tinggi warganet.
"Cara pemerintah dan para stakeholder di Maluku Utara menerima aspirasi dari para pengunjuk rasa adalah yang terbaik dari seluruh Indonesia. So PROUD!!!!" tulis akun @ullysjah_mua yang seolah menambah deretan pujian untuk sang gubernur.
4. Pendekatan humanis yang membuahkan hasil damai

Sherly Tjoanda membuktikan bahwa pendekatan humanis jauh lebih efektif dibanding represif.
"Saya berterima kasih kepada TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Ternate yang telah mengawal jalannya aksi dengan tertib," ucapnya penuh syukur di akhir pernyataan.
Meski sempat terjadi eskalasi dan situasi memanas, berkat kebijaksanaan Sherly dalam berdialog, demonstrasi berakhir damai. Tidak ada korban jiwa, dan yang terpenting, roda perekonomian masyarakat kecil yang bergantung pada pendapatan harian bisa kembali berjalan. Ini adalah kemenangan untuk semua pihak.
Itulah rangkuman terkait Sherly Tjoanda disambut pujian positif usai temui dan dengarkan rakyat. Tindakan berani Sherly Tjoanda ini layak menjadi teladan bagi seluruh pemimpin daerah di Indonesia.
Di tengah maraknya demonstrasi, Sherly Tjoanda membuktikan bahwa dialog adalah kunci, lalu kritik adalah cermin untuk menjadi lebih baik.



















