Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Yandy Laurens Ungkap Musik di Balik Film SORE: Istri dari Masa Depan

Yandy Laurens Ungkap Musik di Balik Film SORE: Istri dari Masa Depan
Dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan
Intinya sih...
  • Lagu-lagu Adhitia Sofyan dan Barasuara memberi nuansa nostalgia dan emosi di film ini.
  • Musik berperan dalam proses kreatif film, membantu Yandy Laurens menangkap nuansa cerita.
  • Kekuatan musik membantu mengembangkan cerita, bahkan memperkuat adegan dan emosi karakter.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Soundtrack dalam sebuah film tidak hanya menjadi pelengkap atau mengiringi cerita, tetapi juga menjadi penggerak narasi yang menuntun emosi penonton dan membentuk karakter dalam film.

Di film SORE: Istri dari Masa Depan, musik tidak hanya menjadi suara latar, namun mampu memperkuat adegan dan menghidupkan percakapan.

Yandy Laurens sebagai sutradara dan penulis , film SORE: Istri dari Masa Depan mengajak penonton masuk ke dalam kisah cinta Jonathan dan istrinya dari masa depan, Sore. Cerita mereka dipenuhi berbagai lapisan emosi, diperkuat oleh pilihan lagu-lagu yang dikurasi khusus untuk film ini.

Lagu-lagu yang menjadi soundtrack film ini pun memainkan perannya masing-masing dalam pengembangan cerita Sore dan Jonathan. Nah, kali ini simak rangkuman dari Popmama.com terkait Yandy Laurens ungkap musik di balik film SORE: Istri dari Masa Depan secara lebih detail.

Yuk, disimak fakta menariknya!

1. Lagu Adhitia Sofyan hadir kembali memberi nuansa nostalgia

Yandy Laurens Ungkap Musik di Balik Film SORE: Istri dari Masa Depan
Dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan

Lagu ‘Gaze’ dan ‘Forget Jakarta’ dari Adhitia Sofyan menghadirkan kembali nuansa nostalgia dari web series SORE: Istri dari Masa Depan.

Sementara itu, ‘Terbuang Dalam Waktu’ dari Barasuara yang memperkuat salah satu adegan paling emosional dalam film bahkan berhasil menembus Top 50 Daily Viral Songs di Spotify.

Bagi Yandy Laurens, lagu-lagu tersebut membantunya selama proses membayangkan karakter Sore dan Jonathan secara emosional.

"Tantangan terbesar dalam menulis itu sebenarnya memperdalam karakter. Buat saya, artinya benar-benar usaha memahami manusia yang mau saya ciptakan, supaya mereka terasa nyata dan bukan cuma alat penggerak plot. Di dunia nyata aja, memahami orang lain itu susah. Bahkan kadang memahami diri sendiri aja sudah berat, apalagi karakter fiksi," kata Yandy.

2. Musik berperan dalam proses kreatif di film SORE: Istri dari Masa Depan

Yandy Laurens Ungkap Musik di Balik Film SORE: Istri dari Masa Depan
Dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan

Sebelum mulai menulis, biasanya Yandy Laurens sudah mulai mengumpulkan lagu-lagu yang secara emosi terasa dekat dengan cerita. Cara ini dilakukan agar dapat menangkap nuansa cerita.

"Di SORE: Istri dari Masa Depan, lagu pertama yang masuk itu ‘Gaze’ dan ‘Forget Jakarta’ dari Adhitia Sofyan. Tapi seiring berjalannya waktu, playlist itu berkembang. Kadang, algoritma Spotify justru yang membawa saya ke lagu-lagu yang nggak terduga dan ternyata ketika disandingkan dengan jalan cerita, jadi sangat menarik, misalnya ‘Terbuang Dalam Waktu’ dan ‘Pancarona’ dari Barasuara," jelas Yandy.

Bagi Yandy, ketika lagu yang tepat ketemu dengan momen yang tepat dalam cerita, maka dampaknya sungguh luar biasa.

"Makanya, saya sangat bersyukur sama para musisi yang karyanya jadi “wadah” buat saya untuk mengelaborasi dan mempertegas cerita yang ingin saya sampaikan," ucapnya.

3. Bagi Yandy Laurens kekuatan musik dapat membantu mengembangkan cerita

Yandy Laurens Ungkap Musik di Balik Film SORE: Istri dari Masa Depan
Dok. Cerita Films/SORE: Istri dari Masa Depan

Ketika membicarakan soal musik di balik film SORE: Istri dari Masa Depan, Yandy Laurens mengungkapkan kalau tidak semua momen di film terinspirasi dari lagu. Namun, ada kekuatan musik yang membantunya mengembangkan cerita.

"Saya ingat waktu itu lagi di kantor waktu masa pandemi, sedang nulis bagian tengah cerita, lalu tiba-tiba 'Pancarona' terputar. Saya langsung berhenti nulis, terus baca liriknya, dan ternyata itu persis banget sama yang saya cari," kata Yandy.

Menurut Yandy, lagu 'Pancaron' mampu mewakili perasaan Sore seperti rasa ragu, bingung, dan abu-abu.

"Lagu itu langsung saya masukin ke naskah, lengkap dengan timecode dan visual yang akan menyertainya. Kemudian, ada pula lagu ‘Terbuang dalam Waktu’ yang bikin saya langsung kepikiran bagaimana satu adegan dalam film bisa tumbuh lebih kuat dan emosional," ucap Yandy.

Sudah menonton film SORE: Istri dari Masa Depan belum nih, Ma?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Prasetyo
EditorDimas Prasetyo
Follow Us

Latest in Life

See More

Muzakki Ramdhan dan Chicco Jerikho Jadi Bonding di Film OZORA

05 Des 2025, 16:18 WIBLife