Apakah Klitoris Berubah setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya

- Klitoris bisa bengkak dan memar setelah persalinan, butuh waktu 2-6 minggu untuk pulih
- Kerusakan saraf dan perubahan sensasi dapat terjadi akibat tekanan saat persalinan
- Perubahan klitoris memengaruhi fungsi seksual sementara, tapi akan membaik seiring waktu
Tubuh Mama akan mengalami banyak perubahan setelah melahirkan, mulai dari kulit, hormon, sampai area organ intim. Perubahan pada klitoris sering memunculkan pertanyaan karena letaknya sangat sensitif dan berperan besar dalam sensasi seksual.
Perubahan ini bisa terjadi karena proses persalinan dan pemulihan pascapersalinan, baik secara fisik maupun hormonal. Untuk lebh jelasnya, simak rangkuman Popmama.com berikut ini mengenai pertanyaan apakah klitoris berubah setelah melahirkan?
1. Klitoris bisa bengkak dan memar setelah persalinan

Setelah persalinan vaginal, jaringan vagina termasuk klitoris umumnya mengalami pembengkakan dan memar selama 2–6 minggu. Dilansir dari Romper, sensasi seperti nyeri atau rasa perih bisa muncul selama masa penyembuhan.
Bila terjadi robekan di sekitar klitoris atau jaringan periclitoral atau lipatan kulit pelindung klitoris, proses pemulihan bisa membutuhkan waktu lebih lama dan terasa lebih sensitif.
Area klitoris memiliki banyak ujung saraf, sehingga jahitan diperlukan bila ada robekan dan rasa nyerinya dapat cukup intens. Namun, aliran darah yang baik ke area klitoris membantu proses penyembuhan berjalan lebih optimal.
2. Kerusakan saraf dan perubahan sensasi

Dilansir dari Romper, perubahan sensasi seperti nyeri, berkurangnya sensitivitas, rasa gatal, atau sensasi tersengat bisa disebabkan oleh gangguan atau kerusakan saraf di sekitar klitoris saat persalinan.
Ribuan saraf di area tersebut bisa mengalami tekanan, peregangan, atau iritasi. Karena setiap persalinan berbeda, lama penyembuhan pun tidak sama.
Dalam sebagian kasus, perubahan sensasi dapat bertahan selama beberapa bulan, terutama bila ada keterlibatan saraf dorsal klitoris, yaitu saraf utama untuk sensasi seksual.
Bila sensasi tidak juga membaik, terapi fisik khusus area panggul untuk dapat membantu pemulihan fungsi saraf secara bertahap.
3. Kemungkinan adanya robekan pada klitoris

Robekan pada klitoris atau jaringan periclitoral sebenarnya jarang terjadi. Faktor yang memengaruhi kemungkinan terjadinya robekan antara lain posisi bayi saat lahir dan cepat atau lambatnya proses persalinan.
Bila robekan terjadi, perawatannya memerlukan kesabaran karena proses penyembuhan bisa terasa lebih perih daripada area vagina lain akibat banyaknya saraf di sekitar klitoris.
4. Perubahan klitoris memengaruhi fungsi seksual setelah melahirkan

Perubahan pada klitoris, seperti pembengkakan, nyeri, atau gangguan saraf, dapat memengaruhi pengalaman seksual untuk sementara. Penurunan sensitivitas maupun peningkatan sensitivitas dapat terjadi, tergantung proses penyembuhan jaringan.
Dilansir dari The Bump, perubahan kekuatan otot panggul dan jaringan parut dari jahitan bisa mengubah rasa nyaman saat berhubungan seksual. Selain itu, kekeringan vagina akibat perubahan hormon dapat memengaruhi kenyamanan dan kenikmatan.
Perempuan dengan riwayat persalinan trauma jaringan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali nyaman secara seksual. Namun, semua perubahan ini akan membaik seiring waktu.
Dengan komunikasi yang tepat dengan pasangan dan ritme pemulihan yang santai, seks dapat kembali menjadi pengalaman yang menyenangkan dan nyaman.
5. Cara membantu klitoris pulih dan kembali nyaman

Waktu adalah faktor utama dalam pemulihan jaringan klitoris setelah melahirkan, tetapi beberapa kebiasaan dapat mempercepat prosesnya. Istirahat cukup dan posisi terlentang saat beristirahat untuk mengurangi tekanan pada area genital.
Kompres es pada hari awal melahirkan dapat meredakan pembengkakan. Fisioterapis dasar panggul dapat membantu bila muncul nyeri berkepanjangan atau sensasi tidak normal.
Dilansir dari The Bump, untuk Mama dengan jahitan disarankan menjaga area tetap kering dan bersih. Bila ingin berhubungan seks, penggunaan pelumas pH-balanced membantu mengatasi kekeringan akibat penurunan hormon.
Semua langkah ini membantu klitoris pulih optimal secara bertahap.
Klitoris berubah setelah melahirkan dapat berupa mengalami pembengkakan, perubahan sensasi, bahkan robekan pada kasus tertentu, namun sebagian besar perubahan akan membaik seiring waktu dan penyembuhan hormon.
Perubahan fungsi seksual juga mungkin muncul sementara tetapi biasanya kembali nyaman dengan proses pemulihan alami, istirahat, komunikasi, dan perawatan area panggul.
Bila keluhan berlangsung lama atau mengganggu aktivitas harian, Mama disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter utuk mendpat perawatan yang lebih tepat.


















