Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?
unsplash.com/@beccatapert
Intinya sih...
  • Seks dianggap bisa picu persalinan karena sperma mengandung prostaglandin yang melembutkan serviks dan orgasme bisa memicu kontraksi rahim.
  • Seks di trimester akhir nggak selalu mempercepat persalinan, tergantung pada kesiapan tubuh Mama dan serviks.
  • Pastikan untuk mendengarkan tubuh Mama, pilih posisi yang nyaman, hindari seks anal, dan jangan memaksakan diri saat merasa nggak nyaman, sakit, atau lelah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat memasuki trimester terakhir kehamilan, Mama pasti mulai mencari cara supaya persalinan nanti bisa berjalan lebih lancar dan cepat.

Salah satu yang sering dibicarakan adalah berhubungan intim di masa ini, karena dipercaya membantu membuka jalan lahir. Tapi, benarkah seks di trimester akhir benar-benar bisa memperlancar persalinan?

Popmama.com sudah merangkum jawabannya untuk Mama. Yuk, simak selengkapnya!

1. Kenapa seks dianggap bisa picu persalinan?

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?
unsplash.com/womanizertoys

Banyak orang percaya seks di akhir kehamilan bisa membantu persalinan karena beberapa alasan. Dilansir dari Healthline, sperma mengandung prostaglandin, senyawa yang bisa melembutkan serviks dan mempersiapkannya agar lebih mudah membuka saat persalinan.

Selain itu, orgasme atau aktivitas seksual bisa memicu kontraksi rahim, meski biasanya berupa kontraksi palsu, yang diharapkan membantu proses persalinan.

Dilansir dari The Bump, seks dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin alami, hormon yang sama mirip dengan hormon induksi persalinan medis. Karena itulah, banyak pasangan melihat seks sebagai cara alami untuk mendekatkan waktu lahiran, terutama bagi yang ingin menghindari intervensi medis.

2. Bisakah seks memicu persalinan?

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?
pexels.com/Jonathan Borba

Meski terdengar menjanjikan, seks di trimester akhir nggak selalu mempercepat persalinan. Bukti ilmiah masih terbatas dan hasil penelitian pun bervariasi. Dilansir dari Healthline, beberapa studi menunjukkan hubungan intim bisa sedikit membantu persalinan, tapi sebagian lainnya nggak menemukan perbedaan signifikan.

Sementara itu, menurut What to Expect, hubungan intim bisa jadi pemicu persalinan jika serviks dan rahim Mama sudah siap dan persalinan memang sudah dekat. Seks di usia kehamilan 40 minggu bisa membantu memulai proses persalinan. Namun, jika kondisi tubuh Mama dan serviks belum siap, berhubungan intim nggak akan mengubah apa pun. Jadi sebenarnya, tubuh Mama dan si Kecil yang menentukan waktunya.

Meski begitu, seks di trimester akhir tetap dianggap aman selama kehamilan normal tanpa komplikasi. Yang penting adalah mendengarkan tubuh sendiri dan mengikuti saran dokter atau bidan.

Intinya, seks bisa menjadi cara menjaga keintiman dengan pasangan dan mungkin sedikit membantu persalinan, tapi jangan dijadikan satu-satunya harapan. Tubuh Mama yang paling tahu kapan saatnya siap untuk melahirkan.

3. Cara aman berhubungan seks di trimester akhir

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?
pexels.com/cottonbro studio

Dilansir dari What To Expect, pastikan untuk selalu mendengarkan tubuh Mama dan berkomunikasi dengan pasangan. Pilih posisi yang nyaman dan nggak memberi tekanan pada perut.

Dilansir dari Parenting Firstcry, saat memasuki trimester ketiga, kaki Mama mungkin akan bengkak, sakit punggung, kelelahan, payudara bocor, varises, vagina bengkak, dan tekanan panggul. Semua ini membuat seks terasa lebih melelahkan dibanding biasanya. Namun, jika Mama tetap ingin menjaga keintiman, ada beberapa posisi yang bisa dicoba. Salah satunya adalah posisi spoon, posisi ini minim gerakan dari Mama, sehingga lebih nyaman dan aman untuk perut yang sudah membesar.

Selain itu, dikutip dari The Bump, Mama juga harus hindari seks jika dokter menyarankan “pelvic rest” atau ada kondisi khusus seperti placenta previa, serviks lemah, perdarahan, atau ketuban pecah. Jangan memaksakan diri saat merasa nggak nyaman, sakit, atau lelah. Intinya, nikmati momen intim ini sebagai cara menjaga keintiman dengan pasangan tanpa menambah risiko bagi persalinan.

Parenting Firstcry juga menyarankan untuk menghindari seks anal selama kehamilan, karena wasir dapat menyebabkan pendarahan rektal dan membuat hubungan seks jadi nggak nyaman dan menyakitkan.

Selama trimester akhir, menjaga keintiman dengan pasangan tetap penting, bahkan ketika tubuh mulai terasa lelah dan perut semakin membesar. Seks di periode ini bukan hanya soal potensi membantu persalinan, tapi juga tentang tetap dekat secara emosional dengan pasangan.

Cobalah berbagai posisi yang nyaman, dengarkan sinyal tubuh, dan jangan takut untuk berkomunikasi soal apa yang terasa baik atau kurang nyaman. Ingat, tiap kehamilan unik dan hanya Mama serta si Kecil yang bisa menentukan kapan waktu persalinan tepat.

Nikmati momen-momen kebersamaan ini, karena selain menjadi persiapan lahiran, ini juga kesempatan untuk saling mendukung dan memperkuat hubungan sebelum menyambut kehadiran buah hati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?

05 Des 2025, 13:07 WIBPregnancy