Lotus birth adalah metode persalinan tanpa memotong tali pusar bayi, mengering dengan sendirinya setelah 3-4 hari.
Manfaatnya termasuk pasokan darah tambahan untuk bayi, meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi juga merepotkan dan berisiko infeksi.
Lotus birth belum direkomendasikan secara medis di Indonesia, meskipun telah dilakukan oleh beberapa selebriti.
Lotus birth sebagai salah satu metode dalam persalinan kian familiar didengar. Apalagi setelah beberapa selebriti tanah air memilih metode ini saat melahirkan. Tapi, apakah Mama sudah tahu fakta tentang lotus birth yang menuai pro kontra dari sisi medis ini?
Berikut Popmama.com bagikan penjelasan lebih lanjut mengenai persalinan dengan metode lotus birth.
Lotus birth adalah metode persalinan normal seperti pada umumnya, tapi dengan tidak memotong tali pusar bayi. Tali pusar dibiarkan tetap menempel pada bayi yang langsung terhubung dengan plasenta.
Tali pusar akan mengering dengan sendirinya dan terlepas setelah 3-4 hari.
Sebuah jurnal menyatakan, metode ini pertama dirintis di Amerika Serikat. Namun jauh sebelumnya, lotus birth sudah ada dalam budaya Bali, Suku Aborigin di Australia, Cina, India, dan Mesir.
Beberapa kalangan tertentu mengklaim metode lotus birth memiliki banyak manfaat. Bayi yang masih terhubung dengan plasenta akan mendapatkan pasokan darah tambahan sebanyak 30 persen, sehingga meningkatkan sel darah merah juga zat besi.
Kekebalan tubuh bayi jadi lebih baik karena darah yang mengalir dari plasenta bisa memberikan tambahan oksigen, makanan dan antibodi untuk bayi yang baru lahir.
Menurut dr. Bram Pradipta SpOG dalam live chat bersama redaksi Popmama.com mengatakan, metode ini terbilang merepotkan saat mengurus bayi di hari-hari pertamanya. Kondisi ini riskan karena plasenta yang mengandung darah muda tersebut mudah terinfeksi. Kedua bayi mengalami kuning karena kelebihan bilirubin yang disebabkan pasokan darah ekstra dari tali pusar.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) pun merekomendasikan penundaan pemutusan tali pusar hanya sekitar 1-3 menit setelah bayi lahir.
Di Indonesia, lotus birth belum direkomendasikan secara medis. Metode ini masih dalam pengkajian terkait risikonya.
Dalam persalinan pada umumnya, dr. Bram memastikan lotush birth tidak direkomendasikan oleh medis. Metode lotus birth sendiri cukup terkenal dan banyak dilakukan di Bali di beberapa yayasan yang mengampanyekan home birth.
Bagi Millennial Mama, metode persalinan lotus birth sudah dikenal. Ada artis Andien Aisyah dan Ayudia Bing Slamet yang sempat mencoba metode ini.
Jangan sekedar ikutan tren dari selebriti, lebih baik ketahui kelebihan dan kekurangannya terlebih dulu. Semoga penjelasan di atas melengkapi pemahaman mama seputar manfaat, risiko dan proses persalinan lotus birth ya.
Pastinya dibutuhkan kesabaran ekstra bagi mama yang memutuskan metode persalinan ini. Selain itu, juga memerlukan pantauan ekstra dari tenaga medis.