Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Melahirkan secara Caesar Bikin ASI Susah Keluar? Ini Faktanya!

ilustrasi proses melahirkan (pexels.com/Jonathan Borba)
Pexels.com/Jonathan Borba
Intinya sih...
  • Penyebab ASI sulit keluar saat melahirkan dengan caesarMenurut penelitian, ibu yang melahirkan dengan caesar kesulitan mengeluarkan ASI karena melewatkan masa emas menyusui dan pengaruh obat bius.
  • Keuntungan melahirkan caesar untuk keselamatan ibu dan anakMeski kompleks, melahirkan caesar dapat meningkatkan kesempatan hidup bagi Mama dan bayinya yang bermasalah.
  • Cara mengatasi sulitnya ASI keluar pasca melahirkan caesarMelakukan IMD di satu jam pertama setelah melahirkan dapat meningkatkan keberhasilan menyusui bagi ibu yang melahirkan dengan cara caesar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu penyebab ASI susah keluar pasca melahirkan adalah cara persalinan. Lalu, apakah benar kalau melahirkan dengan operasi caesar bikin ASI Mama tidak langsung keluar?

Pada beberapa kasus, Mama bisa saja melahirkan caesar demi keselamatan ibu dan anaknya. Meski lebih kompleks, namun melahirkan cara caesar terbukti bisa meningkatkan kesempatan hidup bagi Mama dan bayinya yang bermasalah.

Sayangnya, efek samping yang banyak dirasakan ibu melahirkan cara caesar adalah ASI yang tidak langsung keluar pasca melahirkan. Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.

1. Penyebab ASI sulit keluar saat melahirkan dengan caesar

freepik.com/pikisuperstar
freepik.com/pikisuperstar

Menurut penelitian, benar adanya kalau ada beberapa ibu yang kesulitan mengeluarkan ASI pasca melahirkan dengan cara caesar. Hal ini disebabkan oleh banyak hal.

Karena caesar merupakan operasi besar, maka Mama bisa melewatkan masa emas menyusui yaitu pada satu jam pertama setelah melahirkan. Melakukan IMD di satu jam pertama pasca melahirkan meningkatkan keberhasilan menyusui.

Karena adanya obat bius, luka operasi yang masih basah, dan obat-obatan lainnya, Mama tidak bisa langsung menyusui dengan leluasa. Itulah salah satu penyebab kenapa ibu yang melahirkan dengan cara caesar bisa saja mengalami kesulitan menghasilkan ASI.

2. Apa yang bisa dilakukan? Mulai dari sebelum melahirkan

ilustrasi pumping ASI (freepik.com/freepik)
ilustrasi pumping ASI (freepik.com/freepik)

Meski begitu, tetap saja bisa melakukan beberapa tindakan preventif untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Dikatakan oleh dr. Nia Wulan Sari, CIMI, kalau Mama bisa mencoba untuk pumping saat jelang persalinan.

"Perah ASI dari sebelum melahirkan itu boleh, hanya saja, mulai di 38 minggu. Karena pumping atau perah di trimester ketiga bisa memicu terjadinya kontraksi," ujarnya.

Jadi, boleh saja mengumpulkan colostrum, tapi tetap memerhatikan umur janin, ya. Hindari memerah colostrum di usia janin di bawah 38 minggu karena bisa meningkatkan risiko persalinan dini.

Melakukan perah jelang persalinan bisa memicu terbukanya jalur ASI dan respon tubuh terhadap produksi ASI. Dengan begitu, kemungkinan ASI langsung keluar pasca persalinan pun jadi lebih besar.

3. Lanjutkan IMD secepat mungkin

ilustrasi posisi menyusui (freepik.com)
ilustrasi posisi menyusui (freepik.com)

Melahirkan dengan cara caesar membuat Mama perlu waktu untuk pemulihan pasca caesar. Biasanya, Mama akan diberikan obat penenang untuk beristirahat sejenak.

Setelah itu, Mama juga masih dalam pengaruh obat-obatan dan harus menyesuaikan diri dengan kondisi jahitan yang mulai terasa nyerinya.

Meski begitu, usahakan untuk tetap melanjutkan IMD. Mama bisa meminta si Kecil untuk dibawa ke ruangan dan ditempatkan di atas dada Mama.

"Setelah ibunya sadar dan dibawa ke ruang perawatan, ibunya bangun, bayinya datang, langsung diletakkan bayinya, lanjut IMD," ujar dr. Nia.

4. Beri waktu untuk proses IMD

ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/RDNE)
ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/RDNE)

Melanjutkan proses IMD pasca persalinan caesar memang tidak mudah, namun bukan tidak mungkin untuk dilakukan.

"Mama bisa sambil rebahan, tidak perlu banyak bergerak," ujarnya.

Karena pasca melahirkan caesar pasti tidak bisa banyak bergerak. Sehingga, IMD pun bisa dilakukan sambil rebahan.

"Tidak apa-apa kalau bayinya belum menghisap, biarkan bayi melakukan proses itu, yang penting mobilisasinya sedini mungkin," lanjut dr. Nia.

5. Skin to skin juga tak kalah penting

ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/Jonathan Borba)

Saat IMD, Mama akan bertemu dengan kulit si Kecil secara langsung. Ternyata, proses ini tak kalah penting, lho.

"Skin to skin dulu, tempelin sesering mungkin," ujar dr. Nia.

Menurutnya, skin to skin meningkatkan kemampuan bayi untuk bisa menyusu secara alamiah. Selain itu, kegiatan ini juga bisa meningkatkan bonding secara natural, sehingga proses menyusui bisa lebih mudah terjadi secara alami.

Setelah luka semakin membaik, Mama bisa menyusui dengan lebih nyaman, dan bayi pun bisa lebih maksimal dalam menyusu. Hasilnya, produksi ASI yang makin banyak yang bisa mencukupi kebutuhan si Kecil.

Semoga berhasil!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy