Mengandung Alkohol, Bolehkah Ibu Menyusui Makan Tape Singkong?

Tape singkong merupakan makanan kuliner khas Indonesia yang cukup populer. Kudapan yang satu ini dibuat dari bahan utama singkong yang difermentasi. Singkongnya pun tak sembarangan, biasanya yang digunakan adalah singkong manis yang berwarna putih atau kuning.

Melansir dari Times of India, tapai atau tape singkong difermentasi selama beberapa hari untuk mendapatkan rasa yang manis, serta tekstur yang lembut dan lembap. Proses fermentasinya dilakukan dengan cara memberi ragi, kemudian membungkus singkong dengan daun pisang, selama 2 hingga 3 hari.

Semakin lama proses fermentasi, biasanya tekstur singkong akan semakin empuk dan rasanya semakin enak.

Melansir dari Daftar Komposisi Bahan Makanan Indonesia, dalam 100 gram tape singkong mengandung beberapa nutrisi, diantaranya:

• Air: 56 gram
• Kalori: 173 cal
• Protein: 0,5 gram
• Lemak: 0,1 gram
• Karbohidrat: 42,5 gram
• Kalsium: 30 gram
• Fosfor: 30 mg

Proses fermentasi dalam tape singkong dipercaya bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Berikut ini beberapa manfaat tape singkong untuk Ibu menyusui:

1. Tape singkong bisa meningkatan suhu tubuh Ibu dan bayi. Ini dipercaya bisa bantu atasi masalah meriang atau mengigil di malam hari.
2. Tape singkong mengandung kalsium dan fosfor yang bisa membantu menyehatkan tulang dan otot tubuh.
3. Bakteri baik yang terkandung di dalam tape singkong, bisa berfungsi sebagai probiotik yang menyehatkan sistem pencernaan.
4. Mengandung gula yang bisa meningkatkan energi, untuk mendukung aktivitas Mama menyusui sehari-hari.

Meski memiliki beragam manfaat, nyatanya Ibu menyusui harus membatasi jumlah konsumsi tape singkong. Boleh mengonsumsi tape singkong, tapi harus dibatasi ya, Ma!

Hal ini karena, tape singkong diketahui mengandung alkohol. Alkohol merupakan satu kandungan yang harus dihindari selama masa menyusui.

Menurut sebuah studi dari Universitas Islam Negeri Malang, dinyatakan bahwa kadar alkohol dalam tape yang disimpan selama lima hari bisa mencapai 11,8%. Di mana angka ini lebih tinggi dari alkohol yang terkandung pada bir, yang hanya 5%.

Kandungan alkohol pada tape memang jadi satu kekhawatiran tersendiri bagi Mama yang sedang menyusui.

Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung alkohol bisa menimbulkan efek samping seperti demam, alergi, hingga diare. Di sisi lain, mengonsumsi makanan yang mengandung alkohol tinggi juga bisa memengaruhi kualitas ASI. Hal ini dikhawatirkan bisa memengaruhi tumbuh kembang bayi yang sedang menyusu.

Menurut CDC, mengonsumsi alkohol jika tidak berlebihan memang tidak menyebabkan efek samping serius pada tubuh Mama dan bayi. Risiko efek sampingnya bisa dihindari, jika proses menyusui dilakukan dua jam setelah Mama mengonsumsi alkohol.

Namun saat ini yang jadi permasalahan yaitu, setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda. Begitu juga jika dikaitkan dengan batasan konsumsi alkohol, yang tidak bisa diukur secara pasti.

Jika Mama ingin tetap mengonsumsi tape singkong selama menyusui, berikut ini tipsnya!

1. Pastikan tape singkong yang dikonsumsi dalam kondisi segar (kurang dari 5 hari). Karena jika lebih dari 5 hari, dikhawatirkan kandungan alkoholnya sudah lebih tinggi.

2. Hindari mengonsumsi air tape singkong. Karena air yang dihasilkan dari proses fermentasi justru lebih banyak mengandung alkohol.

3. Batasi konsumsi tape singkong. Hindari mengonsumsi tape singkong secara rutin atau setiap hari.

4. Makan tape singkong, minimal dua jam sebelum menyusui. Jika perlu sebelum menyusui, lakukan perah ASI terlebih dahulu, untuk memastikan tidak ada kandungan alkohol dalam air susu.

5. Sebaiknya tunda mengonsumsi tape singkong, hingga anak berusia 1 tahun. Karena di usia tersebut sistem pencernaan anak sudah lebih kuat. Terutama jika terdapat efek samping dari mengonsumsi tape singkong.

Demikian tadi, informasi mengenai bolehkah Ibu menyusui makan tape singkong. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran Mama, ya!