Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Sering Morning Sickness Jadi Tanda Bayi Punya IQ Tinggi?

pixabay/widephish

Morning sickness adalah salah satu kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil di trimester pertama dan akan berangsur membaik ketika memasuki trimester kedua. Morning sickness kerap dianggap sebagai tahapan yang paling menantang selama kehamilan karena mual atau muntah yang dialami dapat terjadi beberapa kali dalam sehari.

Namun, banyak yang beranggapan bahwa morning sickness berkaitan dengan IQ anak yang lebih tinggi. Hal ini pun bak angin segar untuk para ibu hamil karena mengetahui bahwa anak-anak mereka akan tumbuh dengan sehat dan pintar.

Lantas, benarkah sering morning sickness jadi tanda bayi punya IQ tinggi? Simak informasi dan jawaban yang telah Popmama.com rangkum beritkut ini.

Kaitan Antara Morning Sickness dan IQ Tinggi pada Bayi

freepik

Meskipun fase morning sickness tak mudah untuk dilewati, tetapi kondisi tersebut berdampak baik pada si Kecil. Melansir Reuters Health, sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada pada 2008 menemukan adanya kaitan antara morning sickness dengan tingginya IQ pada bayi.

Penelitian melibatkan 121 anak berusia tiga sampai tujuh tahun dan mereka yang terlahir dari ibu yang sering mengalami morning sickness berhasil mendapatkan skor tinggi saat tes IQ, termasuk kefasihan verbal, pemrosesan fonologis, dan memori numerik.

Selain itu, pada penelitian yang sama pun menemukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi Diclectin selama morning sickness mampu menghasilkan anak-anak dengan nilai rata-rata tertinggi pada tes IQ tersebut. Sebagai informasi, Declectin adalah obat yang sering diresepkan oleh dokter-dokter di Kanada untuk mengatasi mual di pagi hari pada ibu hamil.

Bagi para ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness tak perlu merasa khawatir bahwa anak mereka tak akan tumbuh sehat dan pintar. Kepandaian dan kemampuan otak anak dapat dilatih sejak dini.

Selain itu, kepintaran seorang anak juga berkaitan dengan faktor genetik, lingkungan, dan nutrisi yang diperoleh selama kehamilan berlangsung hingga setelah lahir.

Dalam penelitian tersebut pun disebutkan bahwa mual dan muntah yang terjadi selama kehamilan tidak berbahaya bahkan berguna untuk pertumbuhan mental si Kecil dalam jangka panjang. Morning sickness juga dinilai mampu menurunkan risiko keguguran, kematian janin di dalam kandungan, serta kelahiran prematur.

Namun, terdapat pula kasus di mana ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum atau kondisi mual dan muntah yang parah serta terjadi secara terus-menerus hingga menyebabkan dehidrasi, kekurangan gizi, dan penurunan berat badan. Penyebabnya masih belum diketahui, tetapi kemungkinan besar karena dasar fisiologis yang berbeda dari morning sickness.

Meningkatkan Fungsi Otak Bayi selama Kehamilan

Terdapat sejumlah cara yang bisa Mama lakukan untuk meningkatkan fungsi otak dan kepintaran si Kecil. Cara-cara ini bisa Mama coba saat bayi masih berada di kandungan. Adapun caranya adalah sebagai berikut:

1. Berolahraga

freepik

Rutin berolahraga selama kehamilan terbukti mampu meningkatkan fungsi otak si Kecil dan menjaga tubuh mama tetap prima. Melansir The Bump, berolahraga dapat memperlancar sirkulasi darah yang berperan dalam mengantarkan oksigen dan nutrisi menuju otak bayi yang sedang berkembang.

Selain itu, ibu hamil yang rutin berolahraga memiliki kadar hormon endorfin yang tinggi sehingga mampu mengurangi stres, menciptakan suasana hati yang baik, serta menciptakan lingkungan yang sehat untuk bayi bertumbuh. Mama disarankan untuk berolahraga selama 150 menit setiap minggu.

2. Mengelola stres

freepik/lookstudio

Ibu hamil kerap kali mengalami stres akibat perubahan yang di alami atau kondisi lingkungan sekitar yang harus dihadapi. Namun, kondisi tersebut memberikan dampak negatif untuk perkembangan otak bayi jika Mama tidak bisa mengelola stres dengan baik.

Cobalah untuk mengelolanya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang Mama sukai seperti bermeditasi, berbagi cerita dengan teman atau orang terdekat, menonton film, dan berolahraga.

3. Berinteraksi dengan bayi

freepik

Meskipun mereka masih di dalam kandungan, tetapi bayi mampu mendengar dan merasakan suara mama. Menghabiskan banyak waktu untuk berbicara atau membacakan buku untuk bayi memiliki dampak positif jangka panjang karena memberikan stimulasi kemampuan bahasa dan kognitif si Kecil.

Selain itu, suara mama yang didengar oleh bayi mampu memberikan ketenangan, rasa aman, serta membangun ikatan sejak di dalam kandungan.

4. Pola hidup sehat

freepik

Faktor ini pun tak kalah penting. Beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan sehat, mendapat cairan yang cukup, dan menjauhi kebiasaan meminum alkohol, merokok, atau obat-obatan terlarang sangat berpengaruh pada perkembangan otak bayi dan intelektualitas mereka. Kebiasaan minum alkohol saat hamil pun menjadi salah satu penyebab utama terjadinya cacat lahir.

5. Makanan bernutrisi

freepik

Makanan menjadi salah satu penentu intelektualitas bayi. Mama yang kerap mengonsumsi makanan dengan tinggi asam folat, zink, protein, dan kalsium berpotensi melahirkan anak-anak yang memiliki intelektualitas tinggi, mental, dan fisik yang kuat.

Kombinasikan beberapa bahan makanan seperti protein hewani dengan sayur-sayuran agar nutrisinya kaya dan gizinya seimbang.

Jadi, berdasarkan penelitian terdahulu, morning sickness memang memiliki kaitan dengan tingginya IQ pada bayi. Namun, kemampuan otak bayi pun tergantung pada lingkungan tempat mereka tumbuh, makanan yang dikonsumsi, serta pola asuh yang diterima.

Semoga bermanfaat, Ma.

Baca juga:

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
Wahyuni Sahara
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us