Ini Alasan Mengapa Masalah Kesuburan Laki-Laki Jarang Diketahui
Masalah kesuburan yang terjadi pada laki-laki berpengaruh pada keberhasilan perempuan untuk hamil
27 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekitar 15 persen masalah kesuburan mempengaruhi keberhasilan pasangan untuk hamil.
Meski di luar lingkungan medis, infertilitas atau gangguan kesuburan seringkali dilimpahkan pada perempuan sebagai penyebab utamanya.
Tetapi faktanya, masing-masing menyumbang sekitar sepertiga kasus infertilitas yang menyebabkan seorang perempuan kesulitan untuk hamil. Baik dari masalah kesuburan laki-laki maupun yang terjadi pada perempuan.
Sebuah studi di CCRM Fertility yang baru-baru ini dilakukan terhadap 1.000 laki-laki di atas usia 18 tahun, menemukan hampir setengah dari responden menyatakan bahwa mereka tidak sadar atau tidak peduli dengan kesehatan kesuburan mereka.
Para ahli berpendapat masalah kesuburan laki-laki biasanya lebih mudah diobati daripada masalah kesuburan yang dialami perempuan dan perawatan serta pencegahan dapat meningkatkan kesuburan untuk beberapa laki-laki.
Namun banyak orang yang tidak terlalu peduli dengan masalah kesuburan laki-laki, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Berikut Popmama.com akan menjelaskan informasi mengapa masalah kesuburan laki-laki jarang diketahui, penyebab infertilitas dan pengobatannya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Berbicara Mengenai Masalah Kesuburan Laki-Laki
Masalah kesuburan laki-laki berkontribusi pada sepertiga dari semua kasus infertilitasi, sepertiga lagi dari faktor masalah kesuburan perempuan, lalu sepertiga lainnya terjadi dari kombinasi masalah antara pasangan atau dari penyebab yang belum diketahui.
Melansir dari Healthline, bicara mengenai kesuburan pada laki-laki, menurut Dr. Aimee Eyvazzadeh, seorang ahli endokrinologi reproduksi mengatakan masalah kesuburan yang dialami laki-laki umum terjadi.
Namun seperti yang kita tahu, sejak lama infertilitas telah dianggap sebagai masalah utama dari perempuan.
Mungkin perempuan lebih terbuka mengenai gangguan kesuburan yang dimiliki atau lebih ingin menggali informasi mengenai penyebab masalah kesuburannya.
Karenanya, Eyvazzadeh menyarankan seorang laki-laki untuk memeriksakan kesehatan spermanya.
Hal ini bertujuan untuk menyadarkan laki-laki tentang penurunan kualitas sperma yang bisa terjadi dan mengedukasi para laki-laki agar lebih mencari tahu tentang langkah-langkah sederhana untuk mencegah infertilitas.
Salah satu langkahnya dengan membekukan sel sperma saat masih muda. Namun, di Indonesia langkah proaktif ini sepertinya masih jarang dilakukan.
Jaime Knopman, seorang ahli endokrinologi di New York menjelaskan ada langkah lain selain membekukan sperma dalam mencari jalan keluar terhadap masalah kesuburan laki-laki. Langkah tersebut dimulai dengan menganalisis sperma.
Ada empat parameter dalam menentukan masalah keseburan seorang laki-laki yakni dilihat dari volume ejakulasi, konsentrasi sperma, motilitas sperma, dan bentuk sperma.
Ketika salah satu parameter itu tidak aktif, beberapa penyebab terkadang bisa diketahui dan ada yang tidak. Tidak semua kualitas atau kuantitas sperma yang buruk memiliki alasan.
Sama seperti infertilitas perempuan, alasan genetik bisa jadi penyebabnya, khususnya pada seseorang laki-laki yang memilki kelainan pada kromosom Y. Jika sudah mengetahui penyebabnya maka bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Editors' Pick
Penyebab Masalah Kesuburan Laki-Laki
Bebagai penyebab infertilitas atau masalah kesuburan laki-laki, meliputi :
- Testis yang berukuran kecil atau pembengkakan pada testis
- Diabetes
- Infeksi (saluran kemih atau penyakit menular seksual)
- Pembesaran vena di testis (varikokel)
- Gangguan tiroid
- Efek samping obat-obatan
- ketidakseimbangan hormon atau Hiperprolaktinemia
- Kelainan saluran sperma
- Masalah seksual seperti impotensi, ejakulasi dini, dan inkompetensi ejakulasi
- Kanker atau tumor
- Kelainan genetik
Namun, kebanyakan laki-laki tidak mempertimbangkan kemungkinan masalah ini. CCRM Fertility baru-baru ini melakukan survei terhadap 1.000 laki-laki di atas usia 18 tahun.
Mereka menemukan hampir setengah dari responden menyatakan bahwa mereka tidak menyadari atau tidak peduli dengan kesehatan kesuburan mereka.
Sementara 42 persen responden berusia antara 25 dan 54 tahun mengatakan pernah mengalami masalah kehamilan dengan pasangan mereka, 77 persen mengatakan mereka belum melakukan pemeriksaan sperma.
Pengobatan terhadap Masalah Kesuburan Laki-Laki
Melansir dari Mayo Clinic berikut perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan laki-laki, di antaranya :
1. Pembedahan
Varikokel atau varises di testis dapat diobati dengan pembedahan atau memperbaiki vas deferens yang tersumbat.
Jika proses kerusakan pada sel dan jaringan penghasil sperma terjadi selama bertahun-tahun maka membutuhkan waktu dalam pengobatannya.
2. Mengobati infeksi dan konseling masalah hubungan seksual
Pengobatan antibiotik dapat menyembuhkan infeksi saluran reproduksi, tetapi tidak selalu mengembalikan kesuburan.
Ada perawatan tersendiri dalam masalah hubungan seksual. Perawatan konseling dapat membantu meningkatkan kesuburan dalam kondisi seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini.
3. Perawatan hormon dan obat-obatan
Dokter mungkin merekomendasikan penggantian hormon atau obat-obatan. Hal ini dilakukan jika terjadi kasus di mana infertiltas disebabkan oleh kadar hormon tertentu yang tinggi atau rendah atau masalah kinerja hormon yang terjadi di dalam tubuh.
4. Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)
Perawatan TRB melibatkan pengambilan sperma melalui ejakulasi normal atau ekstraksi bedah dari individu donor, tergantung pada kasus dan keinginan spesifik dari laki-laki yang mengalami masalah kesuburan.
Sperma kemudian dimasukkan ke dalam saluran genital perempuan atau digunakan untuk melakukan fertilisasi in vitro (IVF) dan injeksi sperma intracytoplasmic.
Mengakhiri Stigma Seputar Masalah Kesuburan Laki-Laki
Satu dari 10 orang membutuhkan bantuan mengenai masalah kesuburan. Sekitar 9 persen laki-laki dan 11 persen perempuan usia reproduksi di Amerika Serikat pernah mengalami masalah kesuburan.
Semakin bertambah usia, semakin tinggi kemungkinan pasangan suami istri untuk meminta bantuan mengenai ganguan kesuburan yang mereka miliki.
Namun dengan adanya masalah kesuburan laki-laki yang seharusnya umum terjadi, mengapa kita tidak mendengar lebih banyak mengenai hal tersebut?
Mengutip dari Healthline, kemungkinan hal ini berpusat pada stereotip gender yang sudah mengakar di kehidupan masyarakat.
Media, dinamika keluarga atau budaya, serta tekanan sosial adalah faktor penyebab mengapa orang-orang tidak cukup terbuka membicarakan masalah kesuburan laki-laki.
Menurut survei CCRM Fertility hanya 47 persen laki-laki yang terbuka untuk membicarakan infertilitas.
Namun ada kabar baik nih untuk Papa, saat ini beberapa konten di media seperti Podcast atau YouTube didedikasikan khusus untuk membicarakan masalah infertilitas laki-laki secara lebih terbuka.
Tentu hal ini berdampak positif karena laki-laki bisa sedari dini mengidentifikasi masalah kesuburannya sehingga lebih mudah diobati.
Sebenarnya masalah kesuburan laki-laki lebih mudah untuk diobati walau dalam “situasi yang buruk” sekalipun.
Sebab dalam satu kali ejakulasi ada lebih dari jutaan sperma. IVF bisa berhasil dengan angka yang sangat rendah karena hanya membutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur.
Cara paling efektif untuk memerangi stigma seputar masalah kesuburan laki-laki adalah dengan lebih banyak membicarakannya agar banyak laki-laki yang mulai aware dengan masalah kesuburannya.
Demikian penjelasan soal mengapa masalah kesuburan laki-laki jarang diketahui. Mungkin masih terasa asing bagi sebagian laki-laki bahkan termasuk Papa sendiri dalam membicarakan masalah ini.
Namun, jika sudah mengenal tubuh sendiri, kita jadi lebih peduli pada kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Baca juga :
Jarang Disadari, Ini 7 Penyebab Gangguan Kesuburan pada Perempuan
Ini Masalah Kesuburan Suami-Istri yang Jadi Penyebab Susah Punya Anak
8 Hal yang Sering Tak Disadari Bikin Kesuburan Pria Menurun, Apa Saja?