Bolehkah Menggunakan Genoclom untuk Program Hamil?

Genoclom merupakan obat yang dikenal sebagai peningkat kesuburan. Obat berbentuk tablet ini dapat mengobati infertilitas pada perempuan sekaligus meningkatkan spermatogenesis pada laki-laki.

Bagi perempuan, infertilitas merupakan kondisi yang perlu diatasi agar program hamil dapat mencapai hasil yang diinginkan. Sementara itu, spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel sperma pada laki-laki.

Dengan bantuan dari Genoclom pada kedua kondisi tersebut, program kehamilan seharusnya dapat berjalan seperti yang diharapkan. Sayangnya, hal ini tidak berarti Genoclom dapat dikonsumsi begitu saja.

Sebagai obat peningkat kesuburan untuk perempuan dan laki-laki, Genoclom mengandung clomiphene citrate. Clomiphene merupakan senyawa nonstreroid sintesis turunan trifenil etilen.

Kandungan yang dimiliki Genoclom tersebut membuatnya mampu menstimulasi gonadotropin, hormon FSH, dan hormon LH yang dapat membantu mematangkan folikel ovarium.

Dengan begitu, ovulasi sekaligus perkembangan corpus luteum yang dibutuhkan untuk terjadinya kehamilan dapat tercapai. Akan tetapi, kandungan Genoclom juga membuatnya dikategorikan sebagai obat keras.

Dikategorikan sebagai obat keras, Genoclom termasuk obat bebas terbatas. Artinya, pembelian dan penggunaan obat tersebut memerlukan resep dokter.

Namun, untuk aturan penggunaan, Genoclom akan digunakan secara berbeda-beda sesuai resep yang dituliskan oleh dokter.

Salah satu contohnya adalah penggunaan untuk oligospermia atau jumlah sperma rendah. Pada kasus tersebut, 1 tablet akan diminum setiap hari selama 40-90 hari.

Sementara itu, untuk mengatasi infertilitas, tablet akan diminum secara terjadwal sampai kondisi ovulasi yang diharapkan dapat tercapai.

Setelah mengetahui bahwa Genoclom dapat meningkatkan kesuburan bagi perempuan ataupun laki-laki, orang-orang tentunya mengira kalau obat yang satu ini dapat digunakan begitu saja untuk program hamil.

Sayangnya, Genoclom tidak boleh digunakan sembarangan. Artinya, Mama perlu menemui dokter untuk berkonsultasi mengenai penggunaan Genoclom.

Kontradiksi dan interaksi obat dengan kondisi yang tidak sejalan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Oleh karena itu, lebih baik mengonsultasikan penggunaan Genoclom lebih dulu pada dokter, ya, Ma!

Sekalipun dapat meningkatkan kesuburan yang akan membantu program kehamilan, Genoclom memiliki beberapa efek samping yang juga perlu menjadi pertimbangan, seperti:

• Sakit kepala. Efek samping pertama dari Genoclom adalah sakit kepala. Sakit pada bagian kepala ini tentunya akan memberikan ketidaknyamanan pada pengguna Genoclom.
• Mual dan muntah. Efek samping kedua yang memungkinkan dialami setelah mengonsumsi Genoclom adalah mual dan muntah. Ketidaknyamanan yang satu ini dapat disebabkan jenis obat dari Genoclom itu sendiri.
• Nyeri perut. Obat peningkat kesuburan, seperti Genoclom, akan memicu perubahan hormonal. Perubahan itulah yang menimbulkan nyeri pada perut bagian bawah.
• Gangguan penglihatan sementara. Gangguan penglihatan yang terjadi akan menyerupai penglihatan kabur dan penglihatan ganda.
• Vertigo. Vertigo merupakan kondisi adanya sensasi gerakan dari tubuh yang terasa seperti memutar, padahal gerakan tersebut tidak terjadi secara nyata.
• Perdarahan uterus abnormal. Perubahan hormon yang dipicu Genoclom tidak hanya menghasilkan nyeri perut, tetapi juga ketidakseimbangan hormon yang dapat berujung pada perdarahan abnormal di uterus.
• Pembesaran ovarium. Obat penyubur kandungan umumnya bekerja dengan cara melepaskan hormon yang memicu ovulasi sekaligus merangsang ovarium untuk mematangkan sel telur. Oleh karena itu, Genoclom memiliki efek samping yang berpotensi menyebabkan pembesaran ovarium.

Nah, itulah jawaban mengenai penggunaan Genoclom untuk program hamil yang telah dirangkum untuk Mama. Semoga informasi di atas membantu, ya, Ma!