Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Sperma Bening Apakah Mandul? Simak penjelasannya!

Sperma Bening Apakah Mandul Simak penjelasannya!
pixabay.com/sciencefreak
Intinya sih...
  • Sperma bening tidak selalu menandakan kemandulan dan masih bisa termasuk kondisi normal
  • Warna dan kekentalan sperma dipengaruhi oleh frekuensi ejakulasi, gaya hidup, dan kondisi tubuh
  • Pemeriksaan medis diperlukan jika sperma bening terjadi terus-menerus dan kehamilan sulit tercapai
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pasangan yang sedang merencanakan kehamilan mulai lebih memperhatikan berbagai tanda kesuburan, termasuk kondisi sperma. Salah satu hal yang kerap menimbulkan tanda tanya adalah ketika sperma terlihat lebih bening dari biasanya. Situasi ini nggak jarang memicu kekhawatiran, terlebih jika kehamilan belum juga kunjung terjadi.

Lantas, apakah sperma bening benar-benar menjadi tanda kemandulan, atau justru masih termasuk kondisi yang normal? Untuk menjawab rasa penasaran Mama dan Papa, Popmama.com telah merangkum penjelasan lengkapnya. Yuk, simak!

1. Sperma bening nggak selalu menandakan mandul

ilustrasi sperma (pexels.com/Dainis Graveris)
Pexels.com/Dainis Graveris

Sperma yang tampak bening sering kali membuat Papa dan Mama merasa khawatir akan kesuburan. Namun, kondisi ini nggak selalu menandakan kemandulan. Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, variasi warna sperma masih dapat dianggap normal, terutama jika nggak disertai gejala lain seperti nyeri, darah, atau perubahan bau.

Dalam beberapa kasus, sperma bening bisa menandakan konsentrasi sperma yang lebih rendah dari biasanya. Meski begitu, hal ini nggak selalu bersifat permanen dan masih memungkinkan terjadinya kehamilan, lho.

2. Penyebab sperma terlihat lebih encer atau bening

ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)
Freepik.com/freepik

Dilansir dari Healthline, sperma yang terlihat bening dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya frekuensi ejakulasi yang terlalu sering. Saat tubuh belum sempat memproduksi sperma dalam jumlah optimal, cairan ejakulasi bisa tampak lebih encer.

Selain itu, tingkat hidrasi yang tinggi, pola makan, kelelahan, hingga stres juga dapat memengaruhi kualitas sperma. Kondisi ini umumnya dapat membaik seiring dengan perbaikan gaya hidup dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.

3. Tanda sperma bening yang harus diwaspadai

ilustrasi sperma
Pixabay.com/marian anbu juwan

Meski sering kali nggak berbahaya, sperma bening sebaiknya jangan diabaikan jika terjadi secara terus-menerus. Dilansir dari American Society for Reproductive Medicine (ASRM), sperma dengan konsentrasi rendah yang berlangsung lama dapat memengaruhi peluang kehamilan, terutama jika pasangan telah mencoba hamil dalam waktu cukup lama tanpa hasil.

Pemeriksaan analisis sperma dapat membantu dokter menilai jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma secara lebih akurat. Dari hasil tersebut, dokter dapat menentukan langkah penanganan yang sesuai.

Sperma bening nggak selalu menjadi tanda kemandulan dan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat sementara. Meski begitu, kondisi ini tetap perlu diperhatikan, terutama jika disertai kesulitan mendapatkan momongan.

Dengan memahami informasi yang tepat dan nggak langsung panik, Mama dan Papa dapat mengambil langkah yang lebih bijak. Jika muncul kekhawatiran, berkonsultasi dengan tenaga medis menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dan menenangkan.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Alasan Rizky Febian Pisahkan Bayi saat Mahalini Melahirkan

16 Des 2025, 16:32 WIBPregnancy