Artikel ini sudah ditinjau oleh dokter dr. Aidrus Abdul Muthalib, Sp.OG, Subsp.FER
Sperma Encer, Apakah Bisa Hamil? Ini Penjelasannya

- Sperma encer tidak selalu menandakan masalah kesuburan
- Sperma encer disebabkan oleh ejakulasi terlalu sering, kekurangan zinc, kelelahan, dan gangguan hormon
- Kondisi sperma encer bisa diperbaiki dengan perubahan gaya hidup yang konsisten
Bagi sebagian pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, kondisi sperma menjadi hal yang perlu diperhatikan. Salah satu yang kerap dibahas adalah sperma encer dan hubungannya dengan peluang kehamilan.
Kekentalan sperma memang bisa menunjukkan kondisi kesehatan, tetapi bukan satu-satunya faktor penentu kesuburan. Jumlah, bentuk, dan kemampuan gerak sperma menjadi penentu utama kesehatan sperma.
Untuk memahami lebih jauh, simak penjelasan seputar sperma encer dan peluang kehamilan yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!
1. Sperma encer tidak selalu menandakan masalah kesuburan

Kekentalan sperma tidak bisa dijadikan ukuran pasti dalam menentukan kesuburan. Sperma normal biasanya berwarna putih keabuan dengan tekstur seperti gel saat baru keluar, lalu mencair dalam waktu 5–40 menit.
Proses mencair ini penting agar sperma bisa bergerak dan mencapai sel telur. Sebaliknya, jika sperma tidak mencair, kondisi tersebut justru dapat menghambat pergerakan sperma menuju sel telur.
Dalam keadaan normal, satu mililiter sperma mengandung sekitar 15 juta sel sperma, dan hanya satu yang dibutuhkan untuk membuahi.
Artinya, sperma encer tetap memiliki peluang menyebabkan kehamilan, meskipun kemungkinannya lebih kecil dibanding sperma dengan konsistensi normal.
2. Penyebab sperma menjadi encer

Sperma yang encer bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kebiasaan hingga kondisi medis tertentu. Penyebab umumnya seperti ejakulasi terlalu sering, kekurangan zinc, kelelahan, atau gangguan hormon.
Sering melakukan ejakulasi dalam satu hari dapat menyebabkan sperma menjadi kurang pekat dan encer. Hal tersebut disebabkan karena jumlah sperma pada ejakulasi berikutnya akan berkurang dan menjadi lebih sedikit daripada sebelumnya.
Selain itu, penggunaan pakaian terlalu ketat bisa meningkatkan suhu testis, yang berdampak pada penurunan kualitas sperma. Paparan alkohol, rokok, atau stres berat juga dapat memperburuk kondisi ini.
Untuk menjaga kualitas sperma, penting bagi Papa untuk menjalani pola hidup sehat dan menjaga tubuh tetap bugar.
3. Cara mengatasi sperma encer

Kondisi sperma encer bisa diperbaiki dengan perubahan gaya hidup sederhana namun konsisten, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Olahraga rutin, karena aktivitas fisik membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan produksi hormon testosteron.
- Konsumsi makanan bergizi, seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan, dan kacang-kacangan yang kaya vitamin C, E, zinc, dan asam folat untuk mendukung pembentukan sperma sehat.
- Hindari rokok dan alkohol, sebab kedua kebiasaan ini bisa menurunkan kualitas dan jumlah sperma.
- Batasi frekuensi ejakulasi, agar sperma punya waktu matang dan lebih padat.
- Gunakan pakaian longgar, terutama di area selangkangan, untuk menjaga suhu testis tetap optimal.
4. Kapan harus periksa ke dokter

Jika kondisi sperma encer berlangsung lebih dari beberapa minggu atau disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri di testis, atau demam, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Dilansir dari Medical News Today, Papa dapat berkonsultasi dengan ahli urologi atau dokter andrologi jika kondisi ini berlangsung lama atau diduga memengaruhi kesuburan.
Pemeriksaan bisa mencakup analisis sperma, pemeriksaan hormon, hingga USG testis untuk mengetahui penyebab pasti.
Langkah medis seperti pemberian antibiotik, terapi hormon, atau operasi minor bisa dilakukan tergantung dari penyebabnya.
Jangan menunda pemeriksaan karena deteksi dini dapat meningkatkan peluang pemulihan fungsi reproduksi. Selain itu, menjaga kesehatan umum dengan tidur cukup dan asupan bergizi tetap menjadi fondasi utama untuk memperbaiki kualitas sperma.
Jadi, pertanyaan mengenai apakah tetap memiliki peluang untuk bisa hamil, jawabannya adalah bisa, selama sperma yang dihasilkan tetap sehat dan jumlahnya cukup.
Konsistensi bukan satu-satunya penentu kesuburan, karena banyak faktor lain seperti pola hidup, hormon, dan kondisi kesehatan. Dengan pemeriksaan yang tepat dan gaya hidup yang sehat, peluang untuk memiliki keturunan tetap terbuka.
Referensi:
"What causes watery semen, and does it affect fertility?". Medical News Today. Diakses November 2025.
"Can Watery Sperm Cause Pregnancy?". Shree IVF Clinic. Diakses November 2025.
"Why Is My Semen Watery? 4 Possible Causes". Healthline. Diakses November 2025.


















