Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
pasangan hamil.jpg
Freepik/rawpixel.com

Intinya sih...

  • Makanan bergizi meningkatkan kualitas sel telur dan sperma, termasuk folat, zat besi, vitamin D, zinc, selenium, dan antioksidan.

  • Tidur cukup dan kelola stres untuk menjaga hormon reproduksi serta memantau masa subur secara rutin.

  • Rutin berolahraga, periksa kesehatan reproduksi, hindari paparan zat berbahaya, dan bangun komunikasi serta hubungan emosional yang baik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak pasangan, kehadiran si Kecil menjadi salah satu harapan besar yang ingin segera terwujud. Namun, tidak semua pasangan langsung memilih jalur medis dalam menjalani program kehamilan. Kini, banyak pasangan memilih promil mandiri tanpa bantuan medis langsung.

Promil mandiri sendiri bukan berarti asal mencoba tanpa dasar. Program ini mendorong Mama dan Papa untuk lebih peduli pada gaya hidup, kesehatan reproduksi, serta waktu yang tepat untuk berhubungan. Selain itu, program ini juga memberikan ruang untuk memperkuat hubungan dan komunikasi antara pasangan.

Nah, buat Mama yang ingin mencoba promil mandiri, berikut Popmama.com rangkum 7 tips promil mandiri suami istri!

1. Mengonsumsi makanan bergizi

Freepik/pvproductions

Tahukah Mama, makanan yang masuk ke tubuh sangat mempengaruhi kualitas sel telur dan sperma. Selama promil, Mama disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi folat, zat besi, dan vitamin D. Sementara itu, Papa perlu asupan zinc, selenium, dan antioksidan yang dapat meningkatkan produksi sperma.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, pola makan sehat dapat membantu meningkatkan kesuburan, terutama jika mencakup protein nabati, biji-bijian utuh, dan lemak sehat. Selama promil, Mama dan Papa harus menghindari makanan cepat saji, minuman bersoda, dan makanan tinggi gula yang bisa mengganggu keseimbangan hormon.

2. Mengatur pola tidur dan stres

Freepik/diana.grytsku

Kurang tidur dan stres bisa mengganggu hormon reproduksi. Mama dan Papa disarankan untuk tidur minimal 7–8 jam agar dapat menjaga kualitas istirahat. Tahukah Mama, tidur teratur dapat membantu tubuh memperbaiki sistem hormonal secara alami.

Selain itu, penting bagi Mama dan Papa untum mengelola stres. Dilansir dari Mayo Clinic, meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan infertilitas, stres dapat memengaruhi hormon yang mengatur ovulasi. Mama dan Papa dapat mengelola stres dengan melakukan relaksasi, meditasi, atau berolahraga bersama.

3. Memantau masa subur secara rutin

Freepik

Masa ovulasi adalah momen paling subur yang perlu Mama pahami. Dilansir dari American Pregnancy Association, ovulasi adalah pelepasan sel telur dari ovarium. Hari paling suburnya sendiri adalah tiga hari sebelum dan termasuk hari ovulasi.

Dengan mencatat siklus menstruasi, Mama bisa menentukan waktu berhubungan yang paling efektif. Setelah mengetahui masa subur, Mama dan Papa dapat melakukan hubungan badan 1-2 hari sebelum ovulasi dan tepat saat ovulasi. Dengan melakukan hubungan seksual di masa subur, Mama dapat meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.

4. Rutin berolahraga

Freepik/pressfoto

Tahukah Mama, aktivitas fisik dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang penting dalam kesuburan. Dilansir dari Cleveland Clinic, olahraga dapat membantu meningkatkan kesuburan dengan menjaga berat badan ideal dan mengurangi stres.

Mama dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan pagi, yoga, atau senam bersama Papa. Dengan berolahraga bersama, Mama dapat mempererat hubungan emosional dengan Papa dan menciptakan suasana positif di rumah.


5. Memeriksa kesehatan reproduksi

Freepik/tirachardz

Untuk meningkatkan peluang keberhasilan promil, tentunya Mama dan Papa perlu menjaga kesehatan reproduksi. Mama dan Papa bisa mengenali tanda-tanda masalah reproduksi secara mandiri. Bagi Mama, Mama akan mengalami haid dalam periode yang terlalu pendek, terlalu panjang, atau tidak teratur. Untuk Papa, ejakulasi terlalu cepat atau minim volume bisa jadi indikator kualitas sperma menurun.

Jika menemukan gejala tersebut, Mama dan Papa dapat memperbaiki gaya hidup dan mulai berkonsultasi dengan dokter. Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, perempuan di bawah usia 35 tahun disarankan untuk mencari bantuan medis jika belum hamil setelah 12 bulan. Sementara itu, perempuan yang di atas 35 tahun sebaiknya hanya menunggu enam bulan.

6. Menghindari paparan zat berbahaya

Freepik

Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, hingga paparan produk berbahan kimia keras bisa memengaruhi tingkat kesuburan. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, paparan terhadap zat berbahaya tersebut dapat memengaruhi kesuburan baik pada Papa maupun Mama.

Papa dan Mama bisa mulai mengganti produk rumah tangga dengan bahan alami dan mengurangi paparan zat kimia di lingkungan kerja. Dengan gaya hidup yang minim toksin, Mama apat mendorong tubuh dalam melakukan pembuahan.

7. Membangun komunikasi dan menjaga hubungan emosional

Freepik/jcomp

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah dengan membangun komunikasi dan menjaga hubungan emosional antar pasangan. Saling terbuka, saling mendukung, dan tidak saling menyalahkan akan membuat proses promil terasa lebih ringan. 

Dilansir dari Fertility Network UK, dampak emosional dari infertilitas bisa sangat mendalam. Namun, dukungan emosional dan komunikasi antar pasangan dapat membuat perjalanan lebih ringan.

Itu dia, 7 tips promil mandiri suami istri! Promil menjadi salah satu langkah awal yang penuh makna untuk kehamilan dan juga untuk mempererat cinta dan kerja sama dalam rumah tangga.

Editorial Team