Kulit Wajah Bermasalah saat Hamil? Ini 7 Cara Mengatasinya!

Kehamilan menghasilkan lebih banyak minyak karena meningkatnya kadar hormon. Hal ini bisa menyebabkan kulit ibu hamil menjadi berminyak, dan pastinya membuat Mama menjadi tidak nyaman dan tidak percaya diri.

Untuk mengatasinya, Mama perlu memilih pelembap yang memiliki label water based dan oil free untuk menyeimbangkan kadar minyak pada wajah.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu membawa kertas minyak guna menyerap minyak berlebih yang ada di wajah ketika hormon sedang tak menentu. 

Munculnya bercak coklat di kulit atau diketahui sebagai melasma ini biasa terjadi pada ibu hamil. Hal ini terjadi akibat hormon dan bisa muncul di dahi, pipi, serta dagu. Melasma bisa terjadi pada ibu hamil karena keturunan dari keluarga.

Sengatan sinar matahari juga bisa membuat masalah ini menjadi lebih parah. Untuk mengatasinya, Mama dapat mengoleskan madu pada kulit wajah.

Cara pemakaiannya juga gampang. Pertama, cucilah wajah menggunakan air hangat, lalu oleskan madu secara merata ke seluruh permukaan wajah. Lalu, diamkan madu kira-kira 15 sampai 25 menit sampai madu mengering.

Setelah itu, bilaslah dengan air bersih atau air dingin untuk mengecilkan pori-pori yang terbuka karena air hangat. Terakhir, keringkan wajah menggunakan handuk dengan cara yang lembut.

Untuk hasil yang maksimal, lakukan perawatan ini secara rutin tiap harinya.

Kehamilan bisa menyebabkan menipis dan memendeknya alis dan bulu mata akibat kurang nutrisi dan vitamin serta fungsi tiroid yang terganggu. Kurangnya protein juga bisa menyebabkan terjadinya masalah kesehatan ini.

Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara memperbaiki asupan nutrisi, vitamin, serta protein seseorang. Selain itu, Mama juga dapat mengoleskan lidah buaya untuk mengatasi alis dan bulu mata yang rontok.

Caranya mudah, cukup aplikasikan gel lidah buaya langsung pada bulu mata atau alis menggunakan cotton bud.
 

Salah satu masalah kulit yang umum terjadi pada saat kehamilan adalah kulit sensitif.

Untuk mencegah masalah ini, Mama bisa menggunakan produk tanpa pewangi serta sabun alami. Kondisi kulit kering juga bisa terjadi pada saat kehamilan ini.

Masalah yang dianggap paling rentan dialami pada saat kehamilan adalah munculnya jerawat. Fluktuasi hormon ini terjadi dan biasanya tak bisa diobati hingga usai melahirkan.

Untuk mengatasinya, Mama dapat menggunakan beberapa jenis obat jerawat yang aman dan masih memungkinkan untuk digunakan oleh ibu hamil. Beberapa di antaranya adalah azelaic acid, eritromisin, benzoyl peroxide, clindamycin, glycolic acid.

Tingkat penyerapan kelima zat ini hanya sekitar lima persen, sehingga dipercaya tidak akan memengaruhi janin. Namun, dosis dan konsentrasi tiap obat haruslah sesuai dengan anjuran dokter.

Pada masa kehamilan, di wajah seorang ibu hamil biasanya pembuluh darah bisa terlihat semakin kentara. Meningkatnya sirkulasi darah pada saat hamil menyebabkan terjadinya hal ini.

Untungnya, hal ini tidak berbahaya dan bisa ditutupi dengan menggunakan kosmetik.

Pembengkakan tangan dan kaki cukup normal selama kehamilan. Namun, wajah juga akan terlihat semakin bulat dan gemuk. Ingatlah bahwa perubahan ini bersifat sementara dan akan menghilang setelah melahirkan.

Untuk mengatasinya, hindarilah makanan berlemak terutama lemak trans yang banyak terdapat pada makanan cepat saji. Hal itu dapat menyebabkan munculnya pembengkakan pada wajah dan komplikasi pada kehamilan.

Namun, jika wajah yang bengkak terasa sakit dan tidak normal, itu bisa menjadi tanda preeklampsia. Sebaiknya segeralah diskusikan dengan dokter kandungan.

Nah, itulah ketujuh cara mengatasi masalah kulit wajah saat hamil. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya, Ma!