Perempuan asal Malaysia Curhat Wajahnya Berubah Drastis saat Hamil
Perubahan hormon selama kehamilan adalah hal yang wajar dan bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Ada yang justru tampil semakin bercahaya dengan pregnancy glow, namun tak sedikit pula yang merasa penampilannya berubah drastis hingga menurunkan rasa percaya diri.
Kondisi fisik dan emosional yang naik turun kerap membuat ibu hamil rentan merasa insecure. Hal inilah yang dialami oleh seorang perempuan asal Malaysia bernama Farah, yang kisahnya viral di media sosial X.
Dalam curhatannya, ia membagikan perubahan besar yang ia alami selama masa kehamilan, baik secara fisik maupun mental, sehingga Kisahnya pun menyita perhatian banyak netizen.
Berikut ini Popmama.com berhasil rangkum cerita perempuan asal Malaysia yang wajahnya berubah drastis saat hamil. Yuk, simak curhatannya, Ma!
Perubahan Tersebut Mulai Terjadi pada Bulan Kedua Kehamilannya
Dalam unggahannya di media sosial X (@ayyitslala), Farah mengungkapkan bahwa meski tidak mengalami morning sickness, namun ia justru mengalami perubahan drastis pada wajah sejak bulan kedua kehamilan.
Ia membagikan foto wajahnya tanpa filter untuk memperlihatkan perubahan yang terjadi secara nyata. Salah satu perubahan yang ia alami adalah munculnya jerawat pustule secara terus-menerus.
Awalnya, ia mengira jerawat tersebut hanya sementara, namun kondisi kulitnya tak kunjung membaik meski telah mencoba berbagai produk skincare.
Selain jerawat, ia juga menyadari adanya pembesaran pada hidungnya atau yang dikenal sebagai pregnancy nose, yaitu istilah non-medis yang merujuk pada pembengkakan atau pembesaran hidung yang dialami beberapa ibu hamil selama kehamilan
"Muka i start berubah time 2 bulan pregnant. I perasan yang pakai apa apa skincare tak jalan, naik jerawat hari hari yang jenis pustule tu and muka jadi macam sunburnt. Lepastu hidung kembang gila," ungkap Farah.
Perlahan, Farah Mulai Merasakan Garis Senyum di Wajahnya Semakin Dalam
Setelah mengalami perubahan fisik seperti jerawat dan pregnancy nose, Farah mulai menyadari garis senyumnya tampak semakin dalam. Ia bahkan menyebut penampilannya kini mirip seperti orangtua.
Perubahan ini tak berhenti di situ, garis-garis di wajahnya juga mulai terlihat di area dahi. Seiring bertambahnya usia kehamilan, guratan wajah tersebut semakin jelas. Hal inilah yang memicu rasa insecure pada diri Farah, hingga akhirnya ia membagikan curhatannya dan menjadi viral.
Meskipun Merasa Insecure, sang Suami Tetap Memberikan Semangat
Meskipun sempat merasa sangat insecure akibat perubahan fisik selama kehamilan, Farah mendapatkan dukungan penuh dari suaminya. Sang suami tak henti menyemangati dan meyakinkannya bahwa perubahan tersebut adalah hal yang wajar dan bersifat sementara.
Ia juga rutin memuji Farah sebagai bentuk apresiasi dan penguatan emosional. Berkat dukungan tersebut, Farah merasa lebih kuat dan mampu menjalani kehamilan dengan lebih positif.
Tak hanya dari suami, dukungan dari teman-teman terdekat juga membantunya bangkit dan percaya diri. Akhirnya, Farah pun memberanikan diri membagikan kisahnya ke publik sebagai bentuk keberanian dan harapan bagi ibu hamil lainnya.
Lantas, Apakah Kondisi yang Dialami Farah Merupakah Hal yang Wajar?
Perubahan fisik yang dialami Farah selama kehamilan, seperti jerawat hormonal, melasma (hiperpigmentasi), dan pembengkakan wajah (edema), merupakan kondisi umum akibat lonjakan hormon seperti progesteron, estrogen, dan hCG.
Hormon-hormon ini membuat kelenjar minyak bekerja lebih aktif, sehingga memicu penyumbatan pori, peradangan, dan peningkatan produksi melanin serta cairan tubuh. Akibatnya, wajah ibu hamil bisa tampak sangat berbeda dari sebelumnya.
Karena perubahan ini bersifat hormonal dan berasal dari dalam tubuh, penggunaan skincare biasa umumnya tidak efektif. Namun, kondisi ini biasanya akan membaik secara alami setelah melahirkan seiring menurunnya kadar hormon kehamilan.
Itu tadi cerita perempuan asal Malaysia yang wajahnya berubah drastis saat hamil. Penting bagi ibu hamil untuk memahami bahwa setiap perubahan bisa berbeda-beda, bersifat sementara, dan merupakan hal yang wajar, ya, Ma.
