TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bayi Batuk dan Tersedak Saat Tidur, Apa yang Sebetulnya Terjadi?

Saat ia terbatuk-batuk, bikin khawatir saja. Jangan-jangan ada hal serius penyebabnya?

Freepik/Freephoto

Bayi menghabiskan sebagian besar hari-harinya dengan tidur. Hingga usia 12 bulan, jam tidur rata-rata bayi adalah 14 jam dalam sehari. 

Dalam tidurnya yang panjang ini, mungkin Mama tak jarang mendapati si Kecil terbatuk-batuk atau tiba-tiba tersedak dalam tidurnya. Tentu orangtua merasa khawatir ada hal yang salah yang terjadi. Lalu, apakah kondisi ini mengkhawatirkan? Perlukah si Kecil dibawa ke dokter? Berikut Popmama.commerangkum informasi seputar penyebab bayi batuk dan tersedak saat tidur, dilansir dari livestrong.com:

Penyebab Bayi Batuk dan Tersedak Saat Tidur

Pixabay/1041483

Salah satu penyebab potensial bayi batuk dan tersedak saat tidur adalah sleep apnea. Kondisi ini terjadi karena pembengkakan amandel yang menghalangi jalan napas dan menyebabkan penumpukan air liur.

Penyebab lain batuk dan tersedak saat bayi tidur adalah refluks. Refluks terjadi ketika sfingter esofagus, yaitu otot yang berbentuk cincin antara kerongkongan dan lambung, tidak cukup kuat menjaga isi lambung sehingga kembali ke tenggorokan.

Asma, alergi, dan pilek juga bisa menyebabkan batuk dan tersedak saat tidur.
 

Diagnosis untuk Menemukan Masalah

Freepik/ Jcomp

Sebelum merekomendasikan penanganan, dokter perlu menggali dan menemukan penyebab utama batuk dan tersedak pada bayi ini. Dokter akan melakukan observasi terhadap perilaku tidur bayi selama beberapa hari di rumah sakit.

Observasi ini dapat dilakukan di rumah sakit atau pun di rumah dengan merekam video bayi selama tidur. Jika ditemukan kejanggalan, dokter akan melanjutkan pemeriksaan menggunakan tube fleksibel dengan kamera yang dimasukkan ke dalam tenggorokan bayi untuk melihat jumlah asam lambungnya.

Solusi Mengatasi Batuk dan Tersedak pada Bayi saat Tidur

Freepik

Dokter akan merekomendasikan penanganan berdasarkan penyebab spesifik dan level penyebabnya. Jika masalah disebabkan karena amandel, maka operasi pengangkatan amandel bisa dilakukan. Namun bila ada alergi yang mencetuskan masalah ini, maka dokter akan meresepkan obat-obatan.

Dalam beberapa kasus, posisi tidur dapat menjadi salah satu solusi. Mama bisa menaikkan bagian kepala bayi sekitar 30 derajat agar aliran udara dari hidung ke tenggorokan bayi lebih nyaman.

Hal yang Penting Diperhatikan Orangtua

Freepik/Yanalya

Orangtua perlu tahu, jangan mencoba sendiri memecahkan masalah batuk dan tersedak, karena dalam beberapa kasus justru akan memperburuk masalah. Bahkan, menyebabkan masalah baru. 

Membaringkan bayi tidur dengan bertumpu pada perut mungkin terpikir sebagai ide yang bagus. Tetapi tindakan ini dapat meningkatkan risiko Sindrom Kematian Mendadak alias Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Sebaiknya, jangan pula memberikan obat-obatan yang ditujukan untuk orang dewasa atau anak-anak yang lebih besar. Termasuk obat asam lambung atau decongestan, karena kandungan dan dosisnya bisa jadi bumerang yang membahayakan bagi bayi yang masih kecil. 

Baca Juga:

The Latest