TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Membedakan Anak yang Stunting dan Bertubuh Mungil

Pahami perbedaannya mulai dari hal-hal yang paling sederhana

Freepik/Mariaprovector

Selain memperhatikan kenaikan berat badan, tinggi badan bayi juga perlu menjadi perhatian orangtua untuk mencegah terjadinya stunting di masa pertumbuhan. Pasalnya, tidak semua anak yang bertubuh mungil itu mengalami stunting. Terdapat beberapa perbedaan sederhana yang bisa membedakannya, lho!

Stunting sendiri merupakan salah satu gangguan pertumbuhan pada bayi yang dapat menyebabkan bayi memiliki tubuh yang pendek dibandingkan bayi seusianya.

Namun, perlu diketahui juga kalau anak pendek belum tentu mengalami stunting, sedangkan anak stunting sudah pasti terlihat pendek.

Kalau demikian, apa saja hal-hal yang bisa menjadi indikator untuk membedakan bayi yang bertubuh kecil dengan bayi yang mengalami stunting?

Nah, ini dia Popmama.com rangkumkan informasi tentang cara membedakan anak yang stunting dan bertubuh mungil. Simak di sini, yuk, Ma!

Apa Itu Stunting dan Bahayanya untuk Tumbuh Kembang Anak Kelak

Freepik/senivpetro

Melansir laman World Health Organization atau WHO, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.

Anak bisa dikatakan stunting jika tinggi badan (untuk usia yang setara) mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Mengapa hal ini berbahaya untuk pertumbuhan si Kecil?

Pasalnya, stunting yang terjadi pada awal kehidupan (1000 hari pertama sejak konsepsi hingga usia dua tahun) memiliki konsekuensi fungsional yang merugikan pada anak.

Contohnya seperti kinerja pendidikan yang buruk, upah pekerjaan saat dewasa yang rendah, kehilangan produktivitas, dan apabila disertai dengan kenaikan berat badan yang berlebihan di masa kanak-kanak, maka ini akan meningkatkan risiko penyakit kronis terkait gizi di masa dewasa.

Beberapa Indikator yang Bisa Dicermati untuk Membedakan Bayi Mungil dan Bayi Stunting

Freepik/master1305

Mengutip unggahan dr. Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, MKes di Intsagram pribadinya, terdapat beberapa indikator pembeda antara bayi kecil atau mungil dengan bayi yang mengalami stunting.

Untuk membedakannya pun Mama cukup memperhatikan melalui aktivitas si Kecil setiap hari bahkan setiap bulannya. Nah, berikut ini beberapa indikatornya:

1. Perbedaan garis kurva pertumbuhan di KMS

depkes.go.id

Menurut dr. Citra, hal pertama yang bisa membedakan bayi kecil atau mungil dengan bayi stunting adalah gambaran kurva yang terlihat pada Kartu Menuju Sehat atau KMS.

Ia mengatakan bahwa kurva pertumbuhan bayi mungil mungkin menyerempet ke garis berwarna merah atau berada di bawah garis merah tetapi garis ini konsisten bertumbuh sesuai dengan usia si bayi.

"Sedangkan kurva pertumbuhan anak stunting awalnya baik-baik saja, lalu mandek (tumbuhnya) atau kurvanya mendatar dan lama-lama bisa pindah posisi ke garis kuning atau merah," katanya.

2. Asupan nutrisi yang dikonsumsi bayi mungil dan bayi stunting

Pexels/Karolina Grabowska

Indikator selanjutnya adalah pemenuhan nutrisi untuk bayi. Asupan nutrisi pada anak yang mungil akan baik-baik saja dan sesuai usianya.

Variasi makanannya lengkap, lauk hewannya setiap hari ada, tidurnya berkualitas, aktivitas permainannya baik, milestone perkembangannya pun terpenuhi sesuai usia, dan jarang sakit-sakitan.

Sedangkan pada anak stunting, umumnya mereka memiliki riwayat gerakan tutup mulut atau GTM yang lama. Ini menyebabkan mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam jangka waktu yang lama. Ditambah lagi porsi makan mereka sedikit dan susah untuk diberikan protein hewani atau lauk hewani.

3. Genetik orangtua bisa memengaruhi tinggi bayi sejak masa tumbuh kembang

Freepik/Mariaprovector

Seperti yang dijelaskan bahwa stunting merupakan gangguan yang terlihat menonjol terutama pada tinggi badan bayi, sehingga Mama juga perlu melihat apakah tinggi si Kecil sesuai dengan anak-anak di usianya atau tidak.

Saat memperhatikannya, jangan lupa juga untuk membandingkan dengan ukuran tinggi keluarga Mama dan Papa, ya! Karena tinggi badan bayi juga bisa dipengaruhi oleh gen dari kedua orangtua-nya.

"Umumnya sekeluarga akan rata-rata perawakannya kecil. Ayah dan ibunya pun juga dirununt saat masih kecil, kira-kira seusia anaknya. Dokter juga dapat mengukur tinggi badan orangtua-nya dengan mid parental height, untuk memperkirakan proyeksi tinggi anak kelak saat dewasa," kata dr. Citra.

Salah satu rumus perhitungan yang bisa Mama atau Papa coba terapkan adalah:

  • Anak perempuan: (Paternal height (cm) -13 cm + maternal height (cm)) : 2 cm.
  • Anak laki-laki: (Paternal height (cm) + 13 cm + maternal height (cm)) : 2 cm.

4. Tulang bayi mungil dan stunting juga memiliki perbedaan karena perbedaan asupan nutrisi

Freepik/herraez

Terakhir, Mama bisa melihat perbedaannya melalui perbedaan pertumbuhan tulang pada bone age si Kecil. Untuk anak yang mungil dari sananya akan memiliki bone age sesuai usia.

Sedangkan anak dengan stunting, berhubung terjadi kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama maka pertumbuhan tulangnya juga akan terpengaruh. Kurang nutrisi artinya si Kecil kekurangan bahan baku untuk tumbuh.

Sehingga, usia tulang anak yang stunting seringkali di bawah usia seharusnya. Jadi, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan bone age untuk mengetahui pertumbuhan tulang si Kecil. Perlu diingat bahwa pertumbuhan tulang dan tinggi badan bayi sendiri bisa dipengaruhi oleh nutrisi, genetik, hormon, penyakit, dan lainnya.

Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang cara membedakan anak yang stunting dan bertubuh mungil. Semoga bisa membantu!

Baca juga:

The Latest