TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Jenis Ruam pada Bayi dan Perawatannya

Beberapa bayi yang mengalami ruam biasanya akan sembuh dengan sendirinya

Freepik/Kwangmoop

Bayi memiliki kulit yang sensitif dan rentan terhadap infeksi. Umumnya bayi yang baru lahir akan mengalami perubahan warna kulit dan muncul beberapa ruam.

Ruam pada bayi biasanya disebabkan oleh eksim, infeksi, dan pemakaian popok. Jika terdapat ruam yang disertai demam, si Kecil perlu bantuan medis segera, Ma!

Beberapa bayi yang mengalami ruam biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, terdapat beberapa kasus yang harus ditangani oleh dokter secara serius.

Di bawah ini Popmama.com merangkum 5 jenis ruam pada bayi dan perawatannya. Apa saja?

1. Eksim

Freepik/Uthaiphoto

Eksim atau bisa disebut dermatitis atopik adalah gangguan pada kulit, yang menimbulkan rasa gatal, kering, kulit bersisik, gatal di pipi, dan ruam menggelembung yang mengganggu kenyamanan.

Anggota keluarga yang menderita eksim, asma, dan demam dapat berisiko tinggi menularkan eksim pada si Kecil. Jika memiliki riwayat alergi makanan, kondisi tersebut dapat memperburuk eksim yang dialami bayi, Ma.

Mama bisa melakukan perawatan untuk si Kecil yang terkena eksim, dengan menggunakan pelembab bebas pewangi, salep kortikosteroid, dan obat berdasarkan resep dokter.

2. Kerak kepala atau cradle cap

Freepik/Freepik

Cradle cap atau disebut dermatitis seboroik adalah peradangan pada kulit. Hal ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon, sehingga kulit kepala bayi memproduksi minyak berlebih dan menimbulkan kerak di kepala.

Mama tidak perlu khawaitir, cradle crap biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Mama juga bisa menggunakan sikat lembut yang digosok secara perlahan untuk menghilangkan kerak pada kepala bayi. 

Namun, jika cradle crap si Kecil semakin parah, Mama bisa mengonsultasikan hal ini pada dokter kulit atau dokter anak.

3. Dermatitis kontak

Freepik/Uthaiphoto

Dermatitis kontak adalah peradangan pada kulit yang diakibatkan oleh suatu zat, sehingga mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal.

Mama perlu memperhatikan penggunaan sabun mandi, deterjen, dan pewangi pakain si Kecil. Karena biasanya memiliki kandungan zat berbahaya, yang dapat menyebabkan iritasi dan alergi pada bayi.

Bayi yang terkena dermatitis kontak biasanya mengalami kulit bersisik, ruam merah, gatal, hingga muncul benjolan yang berisi cairan.

Pencegahan yang bisa dilakukan untuk si Kecil adalah mengurangi kontak dengan orang lain. Orang yang terjangkit virus dapat menularkan penyakit tersebut pada si Kecil.

Selain itu, mengompres kulit akan meredakan gatal pada bayi. Biasanya dokter juga merekomendasikan anthistamin oral, pelembab, atau krim kortikosteroid untuk pengobatan.

4. Infeksi

Freepik/Comzeal

Yang harus diketahui bahwa infeksi pada kulit bayi bisa menyebabkan ruam dengan karakteristik yang berbeda-beda lho, M. Seperti impetigo, sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri atau infeksi virus. Impetigo menimbulkan luka atau bintik-bintik di sekitar mulut, hidung, tangan, dan kaki bayi.

Beberapa bayi yang terinfeksi impetigo biasanya akan mengalami demam. Selain itu, impetigo merupakan penyakit menular, jadi batasi kontak bayi dengan orang lain agar si Kecil tidak tertular, ya, Ma!

Segera bawa si Kecil ke dokter jika kondisi infeksi yang dialaminya tidak mereda. Dokter biasanya akan menyarankan antibiotik topikal, guna mencegah komplikasi dan infeksi menyebar ke orang lain.

5. Jerawat neonatal

Freepik/Reanas

Jerawat neonatal atau jerawat bayi, biasanya disebabkan oleh stimulasi kelenjar sebaceous pada endrogen bayi. Selain itu, hormon juga dapat menyebabkan jerawat.

Jerawat tersebut biasanya muncul pada awal kelahiran usia 2-6 minggu. Dalam kurun waktu beberapa minggu jerawat tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Namun, jika munculnya jerawat pada bayi disertai gejala lain, si Kecil perlu bantuan medis segaea. Umumnya dokter akan memberikan losion benzoil peroksida 2,5% pada area jerawat.

Itu tadi 5 jenis ruam pada bayi dan perawatannya. Jika Mama sulit untuk mengindentifikasi ruam jenis apa yang dialami si Kecil, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Tetap semangat merawat si Kecil, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest