TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Bayi Menonton Video Edukasi di Internet dan TV?

Yuk, cari tahu dulu manfaat dan risikonya, Ma!

Freepik/senivpetro

Penggunaan gadget sejak dini dapat menimbulkan beberapa kerugian bagi si Kecil. Salah satunya adalah menyebabkan si Kecil terlambat bicara.

Namun seperti yang Mama ketahui, di era internet sekarang ini, Mama dapat menemukan banyak video edukasi yang bermutu. Apakah video edukasi ini benar-benar dapat meningkatkan perkembangan si Kecil?

Kapan bayi boleh mulai menonton video edukasi di internet atau TV? Nah, sebelum Mama mengambil keputusan, simak dulu ulasan Popmama.com soal apakah bayi perlu menonton video edukasi.

Apakah Video Edukasi Bermanfaat untuk Bayi?

Freepik/pch.vector

Meskipun video pendidikan untuk bayi dibuat untuk mendukung pembelajaran bayi, faktanya, video ini lebih memiliki banyak kerugian dibandingkan manfaat. Dilansir dari laman What To Expect, paparan gadget atau TV terlalu dini dapat memengaruhi perkembangan bahasa alih-alih meningkatkan kekuatan otak.

Bayi usia 8-16 bulan yang menonton video edukasi mengetahui enam hingga delapan kata lebih sedikit jika dibandingkan dengan bayi dan balita yang tidak menonton.

Ini disebabkan karena waktu layar yang berlebihan mengurangi waktu bayi bersama Mama atau pengasuhnya. Padahal saat bersama Mamalah si Kecil belajar berbicara.

Waktu Layar Berlebihan Berisiko Meningkatkan Banyak Masalah

Freepik/Racool_studio

Studi lain menemukan hubungan antara menonton TV yang berlebihan dan peningkatan risiko masalah perhatian, obesitas, dan kinerja sekolah yang buruk pada anak-anak di kemudian hari.

Untuk alasan ini, American Academy of Pediatrics (AAP) sama sekali tidak menganjurkan waktu menonton TV untuk bayi di bawah usia 2 tahun. Dan tidak peduli apakah acara itu mendidik atau tidak.

Program pendidikan hanya bermanfaat jika seorang anak dapat memahami apa yang terjadi di layar. Dan  anak kecil di bawah usia 2 tahun mengalami kesulitan memahami makna video.

Watu layar yang berlebihan dapat mengganggu rutinitas tidur dan menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk pada bayi dan anak.

Selain itu, TV juga dapat mengalihkan perhatian orangtua, mengurangi interaksi orangtua-anak dan mengganggu fokus si Kecil. Interaksi dengan orangtua adalah salah satu hal yang mendukung perkembangan si Kecil, Ma.

Alternatif Pengganti Video Pendidikan untuk Bayi

Freepik/Racool_studio

Mendorong bermain mandiri dan berbicara dengan bayi jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan bayi dibandingkan dengan video edukasi. Bahkan jika itu hanya percakapan searah karena bayi belum bisa bicara.

Berikut beberapa cara untuk meningkatkan perkembangan bayi:

  • Baca buku bersama, cara yang pasti untuk meningkatkan kekuatan otak dan keterampilan bahasa.
  • Menyanyikan lagu untuk si Kecil, ini juga dapat meningkatkan kemampuan bahasanya.
  • Menari atau meniru suara hewan.

Saat Mama lelah, Mama mungkin akan menghabiskan waktu untuk melihat gadget. Hindari hal itu ya, Ma.

Mama dapat beralih ke beberapa kegiatan interaktif yang menyenangkan. Letakkan si Kecil di atas matras bermain warna-warni dengan balok-balok bangunan, cincin susun, piano mainan atau alat musik lainnya. Mainan apa pun yang menarik yang akan membuatnya sibuk selama beberapa menit. Pastikan untuk meninggalkannya di tempat yang aman di mana Mama dapat melihatnya.

Tips Aman Menonton Video Edukasi

Pexels/Tatiana Syrikova

Jika akhirnya Mama memutuskan untuk memberikan bayi tontonan video edukasi, berikut beberapa tips untuk Mama:

  • Tonton video pendidikan dalam dosis minimal dan pilih opsi bebas komersial.
  • Lihat bersama sebanyak mungkin program dengan bayi.
  • Ceritakan padanya tentang gambar-gambar di layar untuk memupuk keterampilan bahasanya. ("Lihat anjingnya! Anjing berkata 'guk, guk!'")
  • Beri komentar dan ajak si Kecil aktif. Misalnya: “Wah dia bertepuk tangan. Yuk, kamu juga ikut!”

Jika memungkinkan, hindari penggunaan gagdet pada si Kecil. Masih banyak cara untuk membantu Mama mendukung perkembangan si Kecil.

Apakah si Kecil juga suka menonton video edukasi di rumah?

Baca juga:

The Latest