TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Stroberi untuk MPASI dan Manfaatnya bagi Bayi

Kapan bayi boleh mulai makan stroberi?

Freepik/KamranAydinov

Stroberi adalah buah padat nutrisi yang kaya akan vitamin, serat, dan antioksidan. Namun karena sebagian stroberi memiliki rasa asam, Mama mungkin bertanya-tanya kapan si Kecil boleh mengonsumsinya.

Stroberi boleh diberikan pada si Kecil saat ia mulai mengonsumsi makanan padat, Ma. Buah dapat berkontribusi untuk kebutuhan nutrisi bayi secara keseluruhan, meningkatkan kesehatan dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Namun kapan tepatnya si Kecil boleh mengonsumsi stroberi dan apa saja manfaatnya? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan Popmama.com tentang stroberi untuk MPASI dan manfaatnya bagi bayi.

Kapan Bayi Boleh Mengonsumsi Stoberi?

Pixabay/StockSnap

Stroberi boleh diberikan kepada bayi yang sehat sejak usia 6 bulan. Pertama, Mama bisa memberi makan stroberi yang halus dan tidak menggumpal. Setelah bayi mengenal rasa dan bisa mencernanya, Mama bisa mencampurkannya dengan buah lainnya.

Ketika mulai makan stroberi, bayi mungkin mengalami ruam di sekitar mulutnya. Ini mungkin tampai seperti reaksi alergi, tetapi stroberi bersifat hipoalergenik. Ruam ini biasanya muncul karena sifat asamnya.

Menurut para ahli, ruam ini lebih sering terjadi pada bayi dengan kulit sensitif dan eksim.

Nilai Gizi Stroberi

Freepik/azerbaijan_stocke

Setiap 100 gram stroberi mengandung:

  • 32 kalori
  • 7,68 gram karbohidrat
  • 0,67 gram protein
  • 0,3 gram lemak total
  • 4,9 gram gula total
  • 2 gram serat

Stroberi juga mengandung mangan, folat, kalium, vitamin C, vitamin B6, vitamin K, dan vitamin E serta mineral zat besi, magnesium, fosfor, juga tembaga.

Manfaat Kesehatan Stoberi

Pixabay/AllNikArt

Stroberi mengandung beberapa nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut beberapa manfaat konsumsi strobesi bagi bayi:

  • Menghidrasi bayi: 18 gram stroberi mengandung 16,4 gram air. Bayi mudah mengalami dehidrasi, Ma. Jadi, memberi stroberi kepada bayi dapat berkontribusi pada kebutuhan air hariannya.
  • Mendukung kesehatan pencernaan: Stroberi adalah buah kaya serat. Serat dibutuhkan untuk memperlancar buang air besar, mencegah sembelit. Serat dari stroberi juga dapat berperan sebagai prebiotik yang dapat membantu probiotik berkembang.
  • Memperkuat sistem kekebalan: Makanan sehat dapat membantu bayi meningkatkan daya tahan tubuhnya. Stroberi adalah sumber vitamin C dan fitokimia yang sangat baik, seperti anthocyanin dan asam fenolik. Senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu bayi melawan infeksi dan penyakit.
  • Membantu perkembangan tubuh secara keseluruhan: Stroberi mengandung folat, potasium, magnesium, fosfor, kalsium, dan zat besi. Nutrisi ini membantu berbagai fungsi fisiologis dan penting untuk pertumbuhan yang sehat. Misalnya, folat dalam stroberi dapat membantu pertumbuhan sel, sedangkan kalium dan magnesium membantu menjaga keseimbangan elektrolit.

Tips Memilih dan Menyimpan Stroberi

Freepik/kroshka__nastya

Saat dipanen, stroberi biasanya belum matang sempurna. Karena itu, perhatikan kematangan buah saat Mama akan memberikannya pada bayi. Berikut beberapa tips memilih dan menyimpan stoberi:

  • Carilah stroberi matang dengan daging merah cerah, mengkilap tanpa area putih atau hijau. Buang bagian yang terlalu lunak dan berwarna merah tua karena kemungkinan besar terlalu matang.
  • Pilih stroberi tanpa lubang, bintik hitam/coklat, atau cacat.
  • Bersihkan stroberi dengan kain kering segera setelah Mama membelinya. Cuci stroberi sesaat sebelum dikonsumsi. Simpan stoberi di dalam kulkas agar selalu segar.
  • Pilih stroberi organik yang tidak memiliki residu pestisida yang tinggi.

Saat pertama kali memberi stoberi pada bayi, berikan stoberi halus tanpa gumpalan. Jika bayi terlihat tidak nyaman, hentikan dan cobalah setelah beberapa waktu. Diskusikan dengan dokter jika ada gejala alergi atau tidak nyaman setelah bayi mengonsumsi stroberi.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memberikan stroberi untuk pertama kalinya pada bayi:

  • Ikuti aturan menunggu tiga hari dan tidak memberi makan makanan baru saat memberi stroberi kepada bayi. Ini akan Mama mengamati sensitivitas, intoleransi, atau alergi yang disebabkan oleh stroberi.
  • Pada awalnya, berikan satu hingga dua sendok teh puree stroberi kepada bayi. Setelah bayi terlihat nyaman, tingkatkan secara bertahap ke jumlah yang diinginkan. Sajikan potongan stroberi yang diiris tipis sebagai makanan ringan pada usia sekitar sembilan bulan. Jangan memberi makan stroberi utuh karena dapat membuat si Kecil tersedak.
  • Alergi terhadap stroberi jarang terjadi namun ini bukan tidak mungkin ya, Ma. Gejalanya mungkin muncul segera setelah menyentuh atau mengonsumsi stroberi. Beberapa gejala umum yang harus Mama waspadai adalah ruam kulit gatal (gatal-gatal), mengi, batuk, muntah, diare, dan sakit tenggorokan.
  • Diskusikan dengan dokter sebelum memberi makan stroberi kepada bayi jika mereka memiliki riwayat keluarga alergi terhadap serbuk sari birch dan makanan dari keluarga Rosaceae (ceri, apel, pir, aprikot, dan almond). Makanan lain yang mungkin bereaksi silang dengan stroberi adalah pisang, wortel, dan seledri.

Bayi boleh mengonsumsi stroberi ketika ia mulai mengonsumsi makanan padat namun Mama juga harus memperhatikan apakah ada reaksi alergi.

Itu penjelasan tentang stroberi untuk MPASI dan manfaatnya bagi bayi. Apa buah kesukaan si Kecil?

Baca juga:

Topic:

The Latest