TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perkembangan Bayi Usia 8 Bulan: Saatnya si Kecil Menuangkan Emosi

Seperti apa perkembangan bayi usia 8 bulan? Simak selengkapnya, di sini.

littlelearnersuk.com

Di usia 8 bulan ini, emosi bayi semakin tampak jelas. Sebagai contoh, ia kini tak segan menghujani Mama dengan ciuman atau pun menirukan tepuk tangan sambil tertawa. Ini adalah permulaan yang bagus, karena beberapa bulan mendatang kemampuannya semakin berkembang. Termasuk berempati pada kondisi sekitarnya. 

Dengan kondisi emosional yang sedang berkembang ini, juga berpengaruh pada perasaan was-wasnya saat menghadapi jam tidur. Beberapa orangtua sudah menidurkan bayinya di kamar terpisah dan akan menyadari pada usia ini si Kecil akan sering rewel. Untuk mengatasinya, Mama bisa menerapkan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan lewat nyanyian, ayunan atau pun mandi sebelum tidur. Selain itu, penting bagi bayi untuk tidur di jam yang konsisten agar siklus tidurnya terjaga baik.

Kehidupan Orangtua: Perencanaan Membuat Hidup Jadi Lebih Mudah

Freepik/Senivpetro

Karena si Kecil semakin besar dan aktif, Mama harus mengawasinya lebih ketat lagi. Supaya urusan rumah tangga tetap bisa berjalan baik, Mama bisa melakukan beberapa jalan pintas berikut ini:

  • Persiapkan bahan makanan

Banyak orangtua merasa kelelahan karena terburu-buru menyiapkan makanan untuk bayi dan anggota keluarga yang lain. Lakukan meal prep di awal minggu. Mulai dari menyusun menu makanan seminggu, berbelanja, membersihkan dan memotong-motong bahan makanan atau pun memasak makanan sehingga Mama hanya perlu memanaskannya saja di kemudian hari. 

  • Menyimpan barang dengan rapi

Simpan barang-barang yang digunakan sehari-hari di tempat yang sama, sehingga mudah dijangkau saat Mama memerlukannya. Sediakan pula diaper bag yang selalu siap dibawa sewaktu-waktu.

Saat Makan Apa Saja, Waspada Diare pada Bayi

medicalnewstoday.com Manfaat kemiri untuk keluarga

Bayi rentan mengalami diare. Kondisi ini ditandai dengan tinja bayi yang cair dan frekuensinya lebih sering ketimbang kondisi normal. Pada beberapa bayi, tinjanya disertai lendir dan darah, dengan warna tinja kehijauan, kuning atau gelap. Terkadang bau tinja juga lebih menyengat.

Penyebab diare pada bayi umumnya disebabkan karena infeksi pencernaan, infeksi saluran pernafasan, intoleransi dan alergi makanan atau karena konsumsi antibiotik. Terlalu banyak konsumsi jus buah atau pun buah segar juga dapat menjadi pemicu diare.

Jika bayi Mama mengalami diare, berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan:

  • Beri bayi banyak minum untuk menghindari dehidrasi. Tetapi jangan memberi bayi jus buah atau minuman yang kaya akan gula. Sebaiknya bayi minum air putih, susu formula atau ASI saja.
  • Pastikan bayi nyaman. Ganti popoknya dan pastikan selalu dalam keadaan kering. Gunakan krim popok untuk menjaga kulitnya dari iritasi.
  • Ingat kembali makanan, minuman atau obat yang dikonsumsi bayi beberapa hari terakhir. 
  • Hubungi dokter jika bayi terlihat dehidrasi, muntah-muntah, terdapat darah pada tinjanya, perut buncit dan demam lebih dari 24 jam. 

Untuk mencegah terjadinya diare, pastikan bayi dan Mama selalu mencuci tangan sebelum makan atau memasukkan tangan ke dalam mulut. Pastikan pula mencuci bahan makanan sebersih-bersihnya dan memasak makanan sampai matang supaya virus dan bakteri penyebab diare mati.

Baca Juga:

The Latest