TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Memicu Penyakit, Ini 5 Perilaku Pola Makan yang Salah pada Anak Remaja

Awas, ada yang sampai terobsesi memiliki tubuh yang kurus dan menerapkan meal skipping

Pexels/cottonbro

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak remaja tetap perlu diperhatikan dengan baik, salah satunya kebutuhan gizi mereka. Baik makanan atau minuman yang dikonsumsi perlu mengandung nutrisi yang seimbang, sehingga bisa menjaga kesehatannya selama menjalani berbagai aktivitas. 

Kebutuhan gizi anak remaja yang tidak terpenuhi dengan baik hanya akan meningkatkan risiko malnutrisi. 

Walau si Anak sudah beranjak remaja, namun Mama perlu memahami bahwa ada pola perilaku makan yang salah. Apalagi jika anak-anak tidak diperhatikan asupan gizinya atau sedang mengikuti tren gaya hidup yang salah. 

Jika Mama ingin mengetahui beberapa perilaku pola makan yang salah pada anak remaja, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

1. Melakukan diet ketat tanpa pendampingan ahli gizi 

Unsplash/Thought Catalog

Salah satu perilaku pola makan yang salah pada anak remaja bisa terjadi karena menerapkan diet. Diet ketat tanpa pendampingan ahli gizi justru akan berbahaya untuk perkembangan dan pertumbuhan anak remaja. 

Selain itu, anak-anak yang tidak didampingi oleh ahli gizi ketika sedang melakukan diet tidak mengetahui cukup informasi. Melakukan diet yang ekstrem atau terkesan sembarangan bisa membahayakan kondisi tubuh. 

Padahal pendampingan ahli gizi sangat diperlukan saat menjalani diet, mulai dari memberikan materi pehamanan untuk penurunan berat badan sekaligus penerapan pola makan. Ahli gizi biasanya akan menyaraknkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh, kemudian dipantau secara rutin terkait penurunan berat badannya.

Diet ketat tanpa pendampingan akan membentuk perilaku pola makan yang salah pada anak-anak nih, Ma. 

2. Meal skipping, kebiasaan buruk saat meninggalkan waktu sarapan

Freepik/Martyna1802

Perilaku pola makan yang salah pada anak remaja lainnya, yakni meal skipping

Meal skipping adalah kebiasaan seseorang untuk melewatkan waktu makan setiap harinya secara segaja dengan tujuan tertentu. Kebiasaan ini paling sering dilakukan ketika mereka melewati waktu makan pagi atau sarapan. 

Perlu Mama ketahui bahwa pemicu kebiasaan meal skipping ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Menjalani aktivitas yang padat hingga lupa untuk sarapan. 
  • Kebiasaan yang bersumber dari keluarga, sehingga anak-anak akan mengikutinya. 
  • Kebiasaan ngemil terlalu berlebihan, sehingga sering sekali meninggalkan waktu untuk sarapan. 

Kebiasaan meal skipping ini seringkali dijalani oleh anak remaja dengan berbagai alasan, salah satunya sedang menjalani diet. 

Padahal kebiasaan meal skipping termasuk buruk karena dapat menurunkan kondisi kesehatan serta tidak memiliki energi untuk beraktivitas. 

Selain itu, apabila perilaku pola makan yang buruk ini terus berlangsung justru akan berpotensi menyebabkan defisiensi berbagai zat gizi dan memicu obesitas sentral. Fungsi organ tubuh si Anak pun akan mengalami gangguan terutama pada bagian jantung, hati dan ginjal.

3. Terlalu banyak mengonsumsi jenis makanan yang tidak sehat

Freepik

Pola makan yang tidak sehat seringkali diterapkan oleh anak-anak remaja. Tak jarang, si Anak hanya ingin mengonsumsi jenis makanan yang menjadi favoritnya saja tanpa memiliki nilai gizi.

Banyak mengonsumsi tinggi lemak dan garam akan menimbulkan permasalahan gizi, apalagi disertai dengan terlalu sering meminum soda yang memiliki kandungan gula tinggi. 

Perlu dipahami bahwa anak-anak yang terbiasa mengonsumsi asupan tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Risiko terjadinya obesitas dan terkena penyakit tidak menular, mulai dari penyakit jantung, hipertensi dan diabetes melitus justru akan semakin meningkat. 

Demi mengurangi berbagai risiko penyakit, Mama perlu memperbaiki pola makan anak-anak menjadi lebih sehat. Mulailah mengonsumsi sayuran dan buah agar ada banyak nutrisi yang berguna untuk kesehatan tubuh.

4. Terobsesi memiliki tubuh yang kurus

Unsplash/Jennifer Burk

Terobsesi memiliki tubuh yang kurus bisa menyebabkan terbentuknya perilaku pola makan menyimpang pada anak remaja. 

Anoreksia nervosa yang bisa saja dialami oleh anak-anak sebagai salah satu gangguan makan. Hal ini dikarenakan si Anak memiliki obsesi untuk tetap kurus dan ingin memiliki bentuk tubuh yang ideal. 

Tak jarang, mereka berusaha untuk melakukan diet ketat tanpa pendampingan ahli gizi. Kebiasaan mengonsumsi sedikit makanan terus diterapkan karena ingin kurus. 

Perlu Mama ketahui bahwa anoreksia nervosa sering sekali dikaitkan dengan depresi, sehingga ada rasa takut apabila berat badannya bertambah. 

Jika anak mama memiliki gejala anoreksia nervosa, usahakan untuk memberikan pengarahan yang tepat. Diharapkan gangguan terkait persepsi pada bentuk tubuh ini tidak membuat kesehatannya semakin menurun.

5. Kebiasaan memuntahkan makanan yang baru dikonsumsi agar berat badan tidak bertambah

Pexels/Linus_Picture

Selanjutnya, anak remaja perempuan yang ingin kurus memiliki kebiasaan buruk dengan memuntahkan makanan mereka. Kebiasaan ini terjadi ketika mereka baru saja mengonsumsi makanan, namun setelah itu berusaha untuk memuntahkannya kembali karena tidak ingin gemuk. 

Ketidakinginan memiliki berat badan berlebih ini menjadi faktor pemicu gangguan makan yang disebut dengan istilah bulimia.

Bulimia termasuk dalam kategori eating disorders di mana sangat berbahaya dan berpotensi menganggu kesehatan. 

Bulimia pun dapat menyebabkan risiko infeksi saluran cerna. Hal ini dikarenakan ketika seringkali memuntahkan makanan yang baru saja dikonsumsi. 

Selain itu, bulimia dapat menganggu fungsi organ tubuh mulai dari fungsi jantung, ginjal dan hati. 

Nah, itulah beberapa perilaku pola makan yang salah dan sering terjadi pada anak remaja. Demi kesehatan dan pertumbuhannya, ada baiknya untuk selalu memastikan pola makan yang sesuai serta asupan gizi seimbang setiap harinya. 

Semoga berbagai jenis perilaku pola makan yang salah ini bisa menjadi pembelajaran tersendiri ya, Ma. 

Baca juga: 

The Latest