TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Perilaku yang Menandakan Anak Cerdas Secara Emosional

Perilaku ini sudah dibuktikan secara ilmiah lho!

Freepik/Gpointstudio

Seringkali orangtua berfokus untuk meningkatkan nilai intelligence quotients (IQ) anak, hingga melupakan pentingnya emotional quotients (EQ).

EQ bisa diartikan sebagai kemampuan alami dari dalam diri untuk memahami, mengolah, menggunakan, dan mendistribusikan emosi dengan cara yang cerdas dan positif Dengan kata lain, seseorang dengan EQ tinggi dapat berkomunikasi dengan baik, mampu mengelola stres, memiliki empati, dan bisa mengendalikan amarah.

Keseimbangan antara IQ dan EQ sangat penting agar seseorang bisa memimpin dirinya sendiri dan juga orang lain dengan baik.

Jika tingkat IQ anak bisa diketahui dari tes IQ, bagaimana cara Mama untuk mengetahui tingkat EQ anak?

Nah, menurut sains, ada beberapa sifat, karakter, dan perilaku yang rupanya dimiliki oleh mereka yang memiliki EQ tinggi. Kira-kira apa sajakah sifat tersebut?

Berikut Popmama.com telah merangkum lima perilaku yang menandakan anak cerdas secara emosional. Yuk simak!

1. Selalu berpikir sebelum bertindak

Freepik/Karlyukav

Apakah anak mama termasuk orang yang memikirkan sesuatu matang-matang sebelum pengambilan keputusan? Atau justru sebaliknya? 

Yup, perilaku dan sikap anak yang mengutamakan logika dalam berpikir, ternyata juga berkorelasi dengan tingkat EQ yang tinggi lho! Hal ini membuktikan bahwa anak bisa mengendalikan emosi secara seimbang dengan rasionalitasnya.

Dilansir dari Very Well Mind, salah satu ciri seseorang dengan EQ tinggi adalah sanggup berpikir kritis sebelum  bertindak atau memutuskan sesuatu.

Mama tentu mengetahui, jika anak mengambil perilaku secara gegabah, ini bisa berdampak negatif dan bahkan membahayakan diri sendiri hingga lingkungan sekitar. 

Jadi pastikan anak menunjukkan  kecerdasan emosionalnya, dengan sikap berpikir sebelum bertindak ya, Ma!

2. Mengembangkan perilaku asertif

Freepik

Perilaku asertif merupakan kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain secara jujur dan terbuka, namun dengan tetap menghormati hak pribadi dan orang lain

Jika anak mama menunjukkan perilaku ini, biasanya ia juga memiliki EQ yang tinggi. Karena, dibutuhkan kejujuran, sikap hormat, dan kepandaian berkomunikasi untuk melakukan sebuah tindakan asertif.

Contoh sederhana dari karakter ini adalah anak berani menyampaikan pendapatnya saat waktu diskusi di kelas dengan sopan. Jika memiliki perilaku asertif, anak juga akan memahami bagaimana menyampaikan perasaannya tanpa menyebabkan orang lain sakit hati.

3. Bisa menjadi pendengar yang baik

Pexels/Ron Lach

Selain mampu menyampaikan pendapatnya dengan baik, anak yang memiliki perilaku asertif ini juga mampu menjadi pendengar yang baik. Dilansir dari Good Listening Skills, pendengar yang baik juga berkorelasi dengan kemampuan mereka dalam mengolah pesan yang diterima di dalam otaknya.

Artinya, dengan mendengarkan pesan dan berita dari pihak lain, anak yang memiliki EQ tinggi akan dengan cepat mengolah pesan tersebut dan tidak berinteraksi secara berlebihan.

Jika Mama ingin mengasah kecerdasan emosional anak, pastikan memberikan contoh bagaimana menjadi pendengar yang baik ya!

4. Memiliki pola pikir yang terbuka

Freepik

Punya pola pikir yang terbuka atau open minded akan membawa seorang anak ke dalam sudut pandang yang baru. Ia tidak akan membiarkan dirinya terkurung dengan sebuah pemikiran yang itu-itu saja.

Tanpa mengurangi sifat asertif yang dimiliki, anak dengan EQ tinggi masih bisa mengatur cara pandangnya menjadi lebih luas, sehingga ia mampu memahami keanekaragaman kehidupan. Namun tentu saja, dibutuhkan kedewasaan dalam mengasah pola pikir yang terbuka.

Selain itu, pola pikir yang terbuka akan membawa seorang anak pada sebuah kemajuan dan fleksibilitas dalam menghadapi zaman. Ia mungkin tidak mudah kaget dengan perbedaan dan perubahan.

Memiliki pola pikir terbuka, juga membantu anak mengetahui dan menerima bahwa hidup ini sangat berwarna dan beraneka ragam.

5. Berempati dan memahami orang lain

Freepik/Pressfoto

Puncak dari kecerdasan emosional adalah sikap empati dan memahami orang lain. Ini yang membuktikan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki perasaan dan bisa merasakan hal yang sama terhadap kesulitan yang dialami oleh manusia lainnya.

Jurnal sains yang diterbitkan dalam NCBI pada 2021 mengungkap bahwa empati memang berkaitan erat dengan kecerdasan emosional manusia. Dengan empati, anak akan mudah untuk memahami lingkungan dan perasaan orang lain.

Ia juga tegas dalam membedakan nilai-nilai mana yang dianggap benar atau salah. Empati inilah yang akan melahirkan tindakan nyata di dunia, seperti saling menolong, memberi, hingga berkorban.

Nah itulah perilaku yang menandakan anak cerdas secara emosional. Ingatlah bahwa tak ada kata terlambat untuk menanamkan anak perilaku-perilaku positif. Memastikan anak tumbuh dengan IQ dan EQ yang seimbang, dapat membantunya untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Baca juga:

The Latest