TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kanker Osteosarkoma pada Anak: Gejala dan Pengobatannya

Anak mengeluhkan nyeri pada lutut? Bisa jadi itu kanker lho, Ma

Pixabay/jarmoluk

Ada salah satu penyakit kanker yang menghantui anak-anak dan remaja. Adalah kanker osteosarkoma yang menyerang kelompok usia 10–20 tahun. Gejala yang paling umum timbul adalah munculnya nyeri pada area lutut, baik itu di ujung tulang paha maupun pangkal tulang kering.

Nyeri mungkin memang dirasakan oleh anak. Akan tetapi, nyeri akibat kanker osteosarkoma sedikit berbeda. Ia akan semakin bertambah parah meskipun telah mengonsumsi obat pereda nyeri.

Penyakit yang satu ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya jika tidak segera ditangani, maka sel kanker dapat tumbuh dan membesar dengan cepat.

Nah, Popmama.com telah merangkum sejumlah informasi mengenai kanker osteosarkoma pada anak beserta gejala dan pengobatannya. Simak dengan baik, yuk!

1. Apa itu kanker osteosarkoma?

Freepik/Kjpargeter

Sebelum mengetahui gejala dan pengobatannya, Mama sebaiknya perlu tahu terlebih dahulu apa itu kanker osteosarkoma. Seperti yang telah disinggung di atas, penyakit ini termasuk ke dalam jenis kanker tulang yang disebabkan oleh tulang yang terus tumbuh.

Kanker osteosarkoma biasanya terjadi pada tulang panjang seperti tulang lutut dan tulang bahu. Namun, tidak menutup kemungkinan tulang lainnya ataupun jaringan lunak mengalami pertumbuhan sel kanker.

Memang, penyakit ini merupakan salah satu kanker tulang tersering yang dijumpai. Hal ini berdasarkan artikel Osteosarkoma pada Anak oleh Sihombing, dkk. Dari data tahun 1998–2008, tercatat bahwa ada 23 pasien (16 laki-laki dan 7 perempuan) antara usia 9–15 tahun yang menderita kanker osteosarkoma.

Akan tetapi, jumlah kasusnya pada anak tidak sesering yang Mama kira. Meskipun begitu, angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini lumayan tinggi.

2. Penyebab dan faktor risiko kanker osteosarkoma

Pixabay/Furiosa-L

Menurut artikel Osteosarkoma pada Anak oleh Sihombing, dkk., penyebab munculnya kanker osteosarkoma masih belum diketahui secara pasti. Namun, faktor seperti infeksi virus, radiasi, trauma, penyakit Paget, dan paparan zat kimia kemungkinan punya pengaruh terhadap terbentuknya sel kanker pada tulang.

Tidak hanya itu, perubahan DNA pada tubuh juga diduga menjadi penyebab kanker tulang ini. Pasalnya ketika terjadi perubahan genetik dalam tubuh, sel baru dapat terbentuk pada bagian tulang yang seharusnya tidak perlu tumbuh lagi.

Inilah yang akhirnya menimbulkan kemunculan tumor. Jika tidak segera ditangani, maka tumor tersebut dapat menyebabkan jaringan sel sehat lainnya menjadi rusak.

Meskipun penyebabnya belum diketahui, ada sejumlah kondisi yang meningkatkan risiko kanker osteosarkoma, yakni:

  • Faktor usia, yaitu orang dalam rentang 10–30 tahun dan 60 ke atas termasuk kelompok rentan;
  • Tinggi tubuh yang di atas rata-rata;
  • Pernah terapi radiasi menggunakan CT Scan atau sinar x-ray;
  • Menderita gangguan kesehatan tulang tertentu, meliputi penyakit Paget tulang, fibrous dysplasia, dan penyakit tulang bawaan.

3. Apa gejala kanker osteosarkoma pada anak?

Pixabay/whitesession

Untuk mengenali kanker osteosarkoma pada anak, gejala awal yang tampak umumnya berupa bengkak dan nyeri pada area lutut. Namun, nyeri yang ada sedikit berbeda karena meskipun sudah mengonsumsi obat pereda, rasa sakit tersebut malah bertambah parah.

"Cirinya adalah nyari progresif, setelah minum obat akan mereda, lalu kemudian sakitnya semakin parah, selanjutnya nyeri itu tidak merespon obat anti-nyeri biasa," kata dokter spesialis bedah onkologi Prof. Dr. dr. Ahmad Fauzi Kamal SpOT (K).

Selengkapnya, berikut gejala kanker osteosarkoma pada anak:

  • Munculnya rasa sakit dan nyeri lokal pada tulang atau sendi;
  • Terjadi pembengkakan dan peradangan di bagian persendian;
  • Anak mama mengalami patah tulang tanpa sebab;
  • Merasa lelah, kantuk, sakit kepala, dan otot terasa lemah;
  • Terjadi penurunan berat badan secara drastis;
  • Hilangnya kemampuan berjalan.

4. Pengobatan kanker osteosarkoma pada anak

Pexels/Pixabay

Tidak ada pengobatan yang benar selain ditangani oleh dokter untuk penderita kanker osteosarkoma. Berkaitan dengan ini, Fauzi sangat melarang untuk membawa anak mama yang merasa nyeri di kaki ke tukang urut atau dukun patah tulang.

Hal ini karena ditakutkan nyeri tersebut ternyata disebabkan oleh kanker osteosarkoma. Jika ternyata memang benar, bagian kaki yang diurut justru akan menyebabkan sel kanker dan tumor semakin cepat tumbuh dan menyebar.

Adapun pengobatan medis kanker tulang yang satu ini adalah:

1. Kemoterapi

Umumnya, kemoterapi menjadi pengobatan pertama yang akan disarankan kepada anak mama. Proses ini memungkinkan anak disuntikan dengan obat untuk menghancurkan sel kanker yang ada dalam tubuh.

Akan tetapi, pengobatan kemoterapi sebenarnya jarang dilakukan untuk penderita kanker osteosarkoma. Alasan utamanya adalah karena belum ada kasus yang menunjukkan penyebaran sel kanker tersebut ke bagian tubuh yang lain.

Terlepas dari itu, metode pengobatan ini dapat menjadi pencegahan kambuhnya sel kanker pada pasien yang telah sembuh.

2. Operasi

Cara selanjutnya adalah dengan menjalani tindak operasi. Bukan langsung asal-asalan ditentukan, dokter akan melihat terlebih dahulu ukuran ataupun lokasi dari tumor yang ada sebelum melakukan prosedur tersebut.

Kalau sudah melakukan pemeriksaan, maka dokter akan menyarankan jenis operasi di bawah ini:

  • Operasi untuk mengangkat sel kankernya saja;
  • Amputasi pada bagian kaki yang terkena kanker;
  • Operasi pemotongan keseluruhan kaki bagian bawah.

3. Terapi Radiasi

Alternatif pengobatan bagi penderita yang tidak memungkinkan menjalani operasi adalah dengan terapi radiasi. Nantinya, sinar x-ray dimanfaatkan untuk mematikan sel kanker dalam tubuh.

5. Kapan Mama harus membawa anak ke dokter?

Pexels/Pixabay

Fauzi menyebutkan bahwa apabila anak mama mengalami nyeri pada area lutut, maka Mama wajib mewanti-wanti. Jika gejala tersebut sudah muncul, Fauzi sangat menyarankan untuk segera membawa si Anak ke dokter.

"Jika gejala itu dialami anak di usia pertumbuhan 10–20 tahun, orang tua harus curiga dan membawa ke dokter karena hampir pasti itu keganasan pada tulang. Mengapa hampir pasti? Karena kalau tumor jinak biasanya tidak sakit," jelasnya.

Fauzi juga menambahkan bahwa tidak boleh menunda memeriksakan anak ke dokter. Orang tua harus selalu peka terutama ketika anak mulai mengeluhkan rasa nyeri di lututnya.

"Jangan menunda-nunda. Kanker ini sangat cepat membesar sehingga orang tua harus segera membawa ke dokter begitu timbul gejala awal. Akan lebih baik jika langsung dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap yang bisa menangani kanker tulang," tutur Fauzi.

Itulah tadi ulasan tentang kanker osteosarkoma pada anak beserta gejala dan pengobatannya. Harus selalu waspada dan langsung bawa anak ke dokter jika gejala kanker tersebut mulai dirasakan olehnya.

Semoga informasinya bermanfaat!

Baca juga:

The Latest