TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penjelasan Mengenai Kegiatan Ekonomi Ekspor dan Impor

Kegiatan ekspor dan impor sangat lumrah dilakukan oleh suatu negara guna memenuhi kebutuhannya

Pexels/belart84

Sebagian orang pasti sering mendengar istilah ekspor dan impor. Sebab, kegiatan tersebut sangat erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi.

Dalam suatu negara, kegiatan ekspor dan impor memiliki peranan yang penting. Ekspor dan impor telah menjadi kegiatan perdagangan internasional yang dilakukan antarnegara diseluruh dunia.

Dengan adanya ekspor dan impor, sebuah negara akan lebih mudah untuk memperjualbelikan barang dan jasa. Tidak heran kegiatan ekonomi ini sangat umum dilakukan, khususnya bagi Indonesia sebagai negara berkembang.

Kali ini, Popmama.com telah merangkum penjelasan kegiatan ekonomi ekspor dan impor. Informasi ini bisa jadi ilmu pengetahuan dan wawasan baru kamu, lho. Yuk, disimak!

1. Pengertian ekspor dan impor

Pexels/dariabuntaria

Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau produk dari dalam negeri ke luar negeri. Kegiatan menjual barang ke luar negeri ini bisa dilakukan oleh perorangan maupun badan, yang disebut eksportir.

Setiap barang atau produk yang di ekspor memiliki standar peraturan yang harus ditaati. Akan tetapi, peraturan tersebut tergantung pada jenis barang dan produknya. Sebab itu, tidak semua individu atau badan mampu melakukan kegiatan ekspor.

Tidak seperti impor yang diharuskan membayar pajak, dalam kegiatan ekspor hanya ekspor rotan, kayu, dan crude palm oil saja yang dikenakan pajak.

Barang yang dijual ke luar negeri dibayar menggunakan mata uang asing, tergantung dijual ke negara mana barang atau produk tersebut. Nantinya, mata uang asing ditukarkan menjadi Rupiah melalui bank dalam negeri. Kemudian, mata uang asing ditampung oleh pemerintah sebagai devisa negara untuk membiayai kegiatan impor.

Sementara impor adalah sebuah kegiatan membeli suatu barang atau produk dari luar negeri ke dalam negeri. Sama seperti ekspor, kegiatan impor juga bisa dilakukan oleh perorangan maupun badan, yang disebut sebagai importir.

Kegiatan impor melibatkan dua negara yang mewakilkan kepentingan antar dua negara tersebut. Tidak hanya itu, dalam kegiatan impor terdapat banyak peraturan dan prosedur yang harus dilalui sebelum barang atau produk sampai kepada si pembeli, seperti membayar pajak atas setiap produk. Oleh karena itu, produk barang impor biasanya memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan dengan barang atau produk lokal.

Selain itu, dalam kegiatan impor juga diperlukan pertukaran mata uang asing. Misalnya, seorang importir Indonesia akan membeli sebuah produk dari Korea Selatan, maka ia harus menukarkan uang Rupiah ke mata uang Won terlebih dahulu.

Meski begitu, ada beberapa barang atau produk impor yang tidak diperbolehkan atau dilarang masuk. Beberapa barang atau produk impor yang dilarang tersebut adalah senjata api, hewan, obat-obatan terlarang, dan barang impor yang memiliki unsur pornografi.

2. Tujuan kegiatan ekspor dan impor bagi sebuah negara

Pexels/davidmcbee

Tujuan utama dilakukan kegiatan ekspor adalah untuk mendapatkan keuntungan, mengendalikan harga produk, menumbuhkan industri dalam negeri yang jauh lebih besar, menumbuhkan perluasan pasar domestik, investasi, dan devisa pada suatu negara, serta menghadirkan lapangan pekerjaan baru yang bisa meminimalisir angka pengangguran dan kemiskinan.

Sementara tujuan kegiatan impor adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, memperkuat posisi neraca pembayaran, hingga mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri. Selain itu, kegiatan impor ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi suatu negara hingga meningkatkan pendapatan negara.

3. Manfaat kegiatan ekspor dan impor

Pexels/gustavo-fring

Dengan adanya kegiatan ekspor dan impor, setiap negara dapat menciptakan hubungan yang baik dengan negara lainnya karena akan saling membutuhkan. Hal tersebut dikarenakan tidak semua negara dapat menyediakan atau menghasilkan barang atau produk yang diperlukan oleh negara lainnya.

Hubungan yang saling menguntungkan tersebut akan dapat terus berjalan ketika kedua negara menjalin kerja sama di bidang ekonomi, khususnya ekspor dan impor.

4. Dampak positif dan negatif adanya kegiatan ekspor dan impor

Pexels/belart84

Setiap kegiatan yang dilakukan sudah pasti menimbulkan sebuah dampak, baik dampak prositif maupun negatif.

Adanya kegiatan ekspor impor ini memang bisa menambah pendapatkan negara, memperkuat neraca pembayaran, bahkan mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.

Namun, kegiatan jual beli antarnegara ini juga menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti memicu terjadinya perilaku konsumtif akibat barang atau produk impor yang masuk terlalu banyak, menyebabkan terjadinya persaingan dengan bisnis lokal, hingga ketergantungan dengan negara lain.

5. Contoh kegiatan ekspor dan impor

Pexels/tomfisk

Adapun contoh kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan Indonesia adalah sebagai berikut.

  1. Pengeksporan udang ke negara Malaysia, Jepang, Singapura, Spanyol, dan Jerman.
  2. pengeksporan hasil perkebunan karet, kopi, dan kelapa sawit ke negara Kanada, Jerman, Jepang, Malaysia, dan Tiongkok.
  3. Produk tekstil milik Indonesia banyak di ekspor ke Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Jepang, Australia, Singapura, Sri Langka, Kanada, Korea Selatan, dan lainnya.
  4. Impor mesin dan peralatan mekanik memperlancar kegiatan masyarakat Indonesia.
  5. Impor produk obat, vitamin, dan sejenisnya membuat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan di bidang farmasi.
  6. Akibat keterbatasan keterbatasan alat, suku cadang, teknologi serta tenaga ahli, Indonesia mengimpor kendaraan bermotor dari negara lain.

Nah, itu dia penjelasan mengenai kegiatan ekonomi ekspor dan impor yang perlu kamu ketahui. Perlu kamu ketahui juga bahwa kegiatan ekspor dan impor juga bermanfaat untuk memperoleh teknologi modern yang secara tidak langsung dapat mendukung stabilitas negara.

Baca juga:

The Latest