TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Fenomena Covid-19 dan Dampaknya pada Anak-Anak

Anak bisa saja mengalami stres karena terpaksa beradaptasi

Unsplash/Mladen Borisov

Mewabahnya virus Covid-19 di seluruh dunia memberikan dampak yang sangat luas. Selain dari bidang kesehatan dan ekonomi, tetapi juga sosial. 

Dalam hal ini adalah kehidupan manusia yang menyangkut semua kalangan. Tidak terkecuali pada anak-anak. Jadi, dampaknya dapat dirasakan oleh buah hati Mama dan Papa. 

Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan fenomena Covid-19 beserta dampaknya pada si Kecil. Dikutip dari penyataan Psikolog Klinis Fadhilah Eryananda.

1. Anak bisa saja stres selama masa pandemi, Ma

Unsplash/CDC

Orangtua perlu tahu bahwa anak-anak juga bisa alami stres di masa pandemi ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala stres pada anak sangat bervariasi.

Dapat berupa perilaku sulit tidur, perubahan nafsu makan, lebih sering takut, kembali ngompol padahal sebelumnya sudah tidak pernah ngompol, merasa cemas, dan lain-lain. 

Jadi, fenomena Covid-19 ini tidak dapat disepelekan, Ma. Hal ini karena si Kecil bisa juga merasakan dampaknya. 

2. Penyebab stres pada anak karena Covid-19

Unsplash/Hunter Johnson

Menurut Psikolog Klinis Fadhilah Eryananda, ada banyak stressor atau penyebab terjadinya stres selama masa pandemi. Berikut di antaranya:

  • Aturan yang ambigu terkait pembatasan sosial 

Adanya peraturan tentang pembatasan sosial yang berbeda-beda di setiap daerah dapat membingungkan anak. Misalnya, anjuran untuk #DiRumahAja, tetapi banyak orang lain yang bepergian.

Hal ini bisa membuat si Kecil bertanya, manakah peraturan yang harus dipatuhi. Selain itu, perubahan yang terjadi dalam kegiatan sehari-hari, seperti adanya sekolah online dan tidak adanya waktu bermain di luar rumah dapat membuat anak bosan. 

  • Terpapar informasi Covid-19 secara berlebihan

Sebenarnya, memberikan informasi terkait Covid-19 pada anak bisa berdampak positif, Ma. Anak dapat mengerti tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya.

Namun, jika anak terpapar informasi virus corona secara berlebihan, mereka akan merasa takut dan juga cemas. Jadi, sebaiknya Mama tetap berikan edukasi tentang Covid-19.

Dengan cara yang mudah mengerti sehingga anak tidak panik atau bereaksi secara berlebihan. Anak pun tetap merasa aman dan nyaman. 

  • Perubahan yang signifikan terhadap aktivitas

Terjadinya perubahan dalam kegiatan sehari-hari akibat pandemi bisa menjadi salah satu penyebab stres pada anak, lho. Misalnya, perubahan proses belajar mengajar di sekolah menjadi sekolah dari rumah. 

Anak-anak tidak bisa bertemu tatap muka dengan para guru dan juga bermain secara langsung bersama teman sebayanya. Anak pun dapat merasa kebingungan, takut, serta sulit beradaptasi. 

3. Dampak sekolah dari rumah bagi anak-anak

Unsplash/Thomas Park

Berubahnya proses belajar tatap muka menjadi sekolah dari rumah tentu saja menimbulkan beberapa dampak pada anak-anak. 

Misalnya, sebelum pandemi anak dapat belajar dan bermain bersama teman sebayanya di sekolah. Namun, kini anak sulit bertemu dengan teman-temannya karena sekolah hanya dilakukan dari rumah. 

Selain itu, sekolah dari rumah juga menyebabkan anak harus beradaptasi dengan media belajar baru yang serba online. Perubahan situasi belajar pun ikut berubah, Ma. 

Perubahan yang terjadi tersebut tentu saja dapat menjadi tantangan bagi anak-anak. Mereka pun secara tidak langsung dipaksa untuk beradaptasi dengan situasi yang ada. 

4. Tips sukses untuk anak selama sekolah dari rumah

Unsplash/Andy Falconer

Sekolah dari rumah tentu saja memiliki kekurangan atau tantangannya tersendiri. Untuk itu, orangtua perlu melakukan pendampingan secara tepat agar anak-anak tetap nyaman selama belajar. 

Menurut Fadhilah Eryananda, terdapat beberapa tips sukses sekolah dari rumah bagi anak yang dapat Mama dan Papa terapkan, yaitu:

  • Tentukan jadwal yang mirip dengan sekolah

Persiapkan jadwal sesuai dengan kegiatan yang mirip dengan sekolah. Tidak harus sama persis, tetapi pengalokasian waktunya tepat.

Misalnya, waktu belajar berlangsung mulai pukul 08.00–14.00 WIB atau sesuaikan dengan kebutuhan agar anak tetap bertanggung jawab dengan kewajibannya sebagai siswa. Waktu istirahat untuk bermain, beribadah, atau melalukan kegiatan lain pun tak terganggu. 

  • Cari tahu gaya belajar anak yang sesuai

Mama perlu tahu bahwa tiap anak memiliki cara belajar berbeda. Misalnya, cara belajar visual (anak lebih memahami informasi melalui grafik, bagan, diagram, warna, atau gambar), cara belajar auditory (anak lebih memahami informasi dengan cara mendengar), cara belajar kinestetik (anak lebih memahami informasi dengan melakukannya secara langsung dan menerapkannya dalam kesehariannya).

Jadi, sebaiknya identifikasi terlebih dahulu cara belajar apa yang sesuai dengan kepribadian anak. Cara belajar yang tepat akan membuat anak tidak mudah terdistraksi sehingga proses belajarnya lebih fokus. 

  • Gunakan fasilitas yang mendukung

Kebutuhan sekolah dari rumah tentu berbeda dari sekolah pada umumnya. Dalam hal ini, orangtua perlu menyediakan keperluan untuk proses pembelajaran di rumah. 

Mulai dari gadget dan kuota internet sebagai alat komunikasi yang memadai selama sekolah dari rumah. Jangan lupa untuk mengomunikasikan tentang fasilitas belajar ini pada si Kecil dan juga pasangan ya, Ma. 

Selain itu, sediakan juga ruang belajar yang nyaman. Hindari menggunakan kamar atau ruang makan sebagai tempat belajar sehingga anak dapat fokus.

  • Agendakan belajar bersama teman

Meskipun proses belajar diselenggarakan di rumah saja, Mama perlu membuat jadwal belajar anak bersama teman-temannya. Gunakanlah teknologi sebagai media belajarnya, Ma.

Hal ini akan membantu anak dalam proses belajar. Dengan cara bertukar pikiran dan ide-ide kreatif dengan teman yang lain.

Selain itu, belajar bersama secara online dapat mencegah bosan dan stres karena anak tetap bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. 

5. Cara tepat mendampingi anak semasa Covid-19

Unsplash/Sharon McCutcheon

Adapun cara tepat yang mungkin dapat orangtua lakukan saat mendampingi anak-anak semasa Covid-19: 

  • Bangun komunikasi yang santai namun proaktif dengan anak terkait dengan kondisi Covid-19,
  • Bantu anak untuk menjalani hari sesuai jadwal yang telah disepakati,
  • Berikan pengawasan yang sehat, perhatikan emosi, perubahan perilaku, dan informasi apa saja yang dilihat anak. 

Selain itu, Mama dan Papa perlu memerhatikan kesehatan fisik maupun mental selama mendampingi anak saat pandemi, ya. 

"Dalam situasi seperti ini, adalah hal yang normal untuk merasakan emosi, sedih, bingung, khawatir, takut, atau pun marah. Jadi, cobalah untuk komunikasikan pada orang yang dapat dipercaya, seperti pasangan atau keluarga di rumah," jelas Fadhilah. 

Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Dengan rajin mencuci tangan, konsumsi makanan yang bergizi, dan olahraga. 

Imbangi juga dengan kegiatan santai, seperti bermain bersama anak atau keluarga dan menikmati hiburan agar terhindar dari stres. Percayalah bahwa situasi ini akan kembali pulih seperti sedia kala. 

The Latest