TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Cara Lindungi Anak dari Polusi Udara

Polusi udara dapat mengganggu kesehatan, pastikan anak sudah terlindungi ya, Ma

Pexels/Tom Fisk

Kualitas udara Jakarta telah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan.

Berdasarkan data AirVisual, per hari Kamis, 23 Agustus 2019, Jakarta menempati posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Tidak hanya data yang membuktikan, warga Jakarta juga merasakan perubahan yang nyata.

Langit yang biasanya berwarna biru kini terasa mendung sepanjang waktu. Awan putih pun menjadi pemandangan yang langka.

Polusi udara sangat berbahaya untuk kesehatan lho, Ma. Keberadaan polutan di dalam tubuh bisa meningkatkan resiko penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga asma.

Tentunya tidak ada orangtua yang menginginkan penyakit ini terjadi pada anak. Berikut cara yang bisa Mama lakukan untuk meminimalisir dampak polusi udara pada anak:

1. Hindari tempat yang banyak polusi

Pexels/fancycrave.com

Cara paling mudah untuk menghindari bahaya adalah dengan menjauhi sumbernya, begitu pula dengan polusi.

Sebisa mungkin hindari aktivitas di luar rumah pada jam sibuk. Pada waktu ini, tingkat polusi akan mencapai puncaknya.

Lalu, hindari tempat yang rawan polusi seperti jalanan. Jika ingin mengajak anak rekreasi di luar rumah, sebaiknya pilih tempat yang jauh dari sumber polusi, seperti taman atau area hijau.

2. Biasakan anak menggunakan masker

Pexels/Janko Ferlic

Jika memang anak harus beraktivitas di daerah yang rawan polusi, kenakan masker untuk meminimalisir polutan yang terhirup.

Ada berbagai macam masker yang bisa dijadikan pilihan, mulai dari masker sekali pakai hingga masker yang bisa digunakan berulang-ulang.

Saat membeli masker, perhatikan keterangannya ya, Ma. masker dengan keterangan N95 adalah masker ideal untuk meminimalisir polusi karena masker ini mampu menyaring partikel PM 2.5 (partikel yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikrometer) yang tidak bisa disaring oleh masker biasa. Bahkan, masker jenis ini mampu menyaring partikel PM 2.5 hingga 95% lho.

3. Mengajak anak minum lebih banyak air putih

Pexels/Pixabay

Air adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang memiliki banyak manfaat.

Selain mencegah dehidrasi, ternyata air putih dapat diandalkan untuk melawan polusi. Ketika tubuh mendapatkan asupan air putih yang cukup, ia lebih mampu membersihkan polutan yang masuk ke dalam tubuh.

Sebagai gambaran, kebutuhan air putih untuk anak berusia empat tahun adalah sebanyak 1,6 liter atau enam sampai tujuh gelas setiap hari.

4. Batasi waktu untuk beraktivitas di luar rumah

Pixabay/jill111

Hal ini tidak berarti anak sama sekali tidak boleh beraktivitas di luar rumah. Tentunya anak tetap harus pergi ke sekolah dan bermain. Bagaimanapun, ini adalah masa-masa emas untuk tumbuh kembang mereka.

Tidak perlu dilarang, tapi batasi. Jika sebelumnya anak bermain hingga jam lima sore, kini batasi hingga jam tiga atau empat sore. Setelahnya, tingkat polusi Jakarta akan meningkat karena memasuki jam sibuk.

Memang berat membatasi aktivitas anak pada masa aktif mereka. Anak mungkin belum paham kalau udara kota dapat mengganggu kesehatan. Jika anak merengek karena ingin keluar rumah, berikan penjelasan dengan bijak ya, Ma!

5. Tanam tanaman pembersih udara di dalam rumah

Pexels/Elle Hughes

Polusi udara juga ada di dalam rumah lho, Ma. Agar kualitas udara di dalam rumah lebih terjaga, Mama bisa menanam tanaman-tanaman yang mampu membersihkan udara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh NASA, jenis tanaman tertentu mampu menyaring polutan, seperti karbon monoksida dan nitrogen oksida.

Mama bisa menanam lidah buaya dan lidah mertua. Jika mama ingin tanaman yang lebih berbunga, bunga peace lily atau bunga krisan bisa dijadikan pilihan. Selain itu, keberadaan tanaman-tanaman ini tentunya akan menambah kecantikan rumah Mama!

Baca juga: 

6. Atur sirkulasi udara di dalam rumah

Pexels/Milly Eaton

Sirkulasi udara sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan rumah. Salah satu rutinitas untuk menjaganya adalah membuka jendela atau pintu. Tapi karena tingginya tingkat polusi, Mama mungkin perlu sedikit menyesuaikan rutinitas ini.

Pastikan Mama membuka pintu dan jendela pada jam-jam tertentu saat polusi udara berada pada tingkat terendah. Mama juga bisa meletakkan penjernih udara untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rumah.

7. Bersih-bersih setelah melakukan aktivitas di luar rumah

Pexels/Burst

Partikel polusi udara dapat menempel pada pakaian maupun kulit anak. Polutan tetap dapat terhirup bahkan setelah anak sudah tidak berada di sumber polusi. Oleh karenanya, menjaga kebersihan sangat penting dilakukan.

Segera ganti baju anak setelah beraktivitas di luar rumah. Cuci wajah dan tangan anak agar sisa-sisa partikel polusi tidak lagi menempel. Bahkan bila perlu, Mama bisa langsung memandikan anak.

Polusi memang sudah satu paket dengan segala kenyamanan yang ditawarkan Ibukota. Kita tidak bisa menghilangkan polusi sepenuhnya, tapi kita bisa meminimalisirnya.

Di samping melakukan langkah perlindungan di atas, ada baiknya kita mulai mengganti gaya hidup kita dengan gaya hidup ramah lingkungan agar Jakarta kembali memiliki kualitas udara yang baik. Yuk, kurangi polusi ibukota!

Baca juga: 

The Latest