TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Bahan Berbahaya dalam Kosmetik dan Risiko Kesehatan yang Mengintai

Agar tak menjadi korban, Mama harus lebih jeli memilih produk kosmetik yang aman untuk kulit

Freepik/freepik

Untuk memberikan efek yang dapat mempercantik kulit dan tampilan, berbagai produk skincare dan make up ditambahkan bahan-bahan yang bisa dengan cepat menunjukkan perubahan pada kulit. Sayangnya, tidak semua aman digunakan.

Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menetapkan standar dan aturan untuk bahan kosmetik, nyatanya masih ada saja produk yang ditemukan menggunakan bahan kosmetik berbahaya.

Belum lama ini, BPOM baru saja menemukan 1.541 produk kosmetik ilegal di seluruh Indonesia. Kebanyakan dari produk yang ditemukan mengandung merkuri, bahan yang sangat dilarang dalam pemakaian kosmetik ataupun skincare.

Agar tak menjadi korban, Mama harus lebih jeli memilih produk kosmetik yang aman untuk kulit dan kesehatan.

Bahan kosmetik apa saja yang berbahaya? Berikut Popmama.com rangkumkan untuk kamu daftar bahan kosmetik berbahaya dan risiko kesehatan yang mengintainya.

1. Merkuri

Freepik/Lifestylememory

Bahan merkuri banyak disalahgunakan untuk bahan pengawet dan pemutih atau pencerah kulit. Produk ini biasanya ditemukan dalam produk eye shadow, perona wajah, dan bedak sebagai bahan pengawet. Selain itu, bahan ini juga dapat ditemukan di dalam krim pemutih kulit.

Padahal bahan merkuri sangatlah berbahaya untuk kulit dan kesehatan. Jika terserap ke dalam tubuh, merkuri dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf, penyakit ginjal, gangguan fungsi paru, masalah pada sistem pencernaan, serta menurunnya daya tahan tubuh.

Merkuri juga bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker, serta teratogenik yang dapat mengakibatkan cacat pada janin.

2. Hidrokuinon

Freepik/tonefotografia

Bahan hidrokuinon sering disalahgunakan sebagai bahan pemutih atau pencerah kulit. Menurut BPOM, hidrokuinon dalam bentuk krim banyak digunakan untuk menghilangkan bercak hitam pada wajah karena hidrokuinon mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam.

Selain itu, hidrokuinon juga digunakan pada kosmetik karena memiliki sifat sebagai antioksidan dan sebgai depigmenting agent (zat untuk mengurangi warna gelap pada kulit). Hidrokuinon juga dapat digunakan sebagai bahan pengoksidasi pewarna rambut dan penghambat polimerisasi dalam lem untuk pewarna kuku artifisial.

Penggunaan hidrokuinon dalam konsentrasi tinggi di atas 4 persen bisa menyebabkan efek langsung pada kulit seperi iritasi, kulit menjadi merah (eritema) dan rasa terbakar.

Pemakaian hidrokuinon dengan konsentrasi di bawah 2 persen dalam jangka waktu lama atau digunakan secara terus menerus juga akan menyebabkan leukoderma kontak dan okronosis eksogen.

Selain itu, terdapat bukti bahwa hidrokuinon dapat menyebabkan kanker pada tikus setelah pemberian oral dan dapat menyebabkan okronosis (kulit gelap dan noda hitam) apabila dioleskan pada kulit, yang mulai terlihat setelah 6 bulan penggunaan dan kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat dipulihkan).

3. Paraben

Freepik

Paraben adalah keluarga bahan kimia terkait yang biasa digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik. Pengawet dapat digunakan dalam kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya, untuk melindungi produk dan konsumen.

Paraben yang paling sering digunakan dalam kosmetik adalah methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben.

Paraben digunakan dalam berbagai macam kosmetik, serta dalam makanan dan obat-obatan. Kosmetik yang mungkin mengandung paraben antara lain pelembap, produk perawatan rambut, dan produk cukur. Paraben juga bisa ditemukan pada make up, termasuk maskara, lipstik, alas bedak, dan concealer.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paraben bertindak seperti hormon estrogen dalam tubuh. Estrogen adalah hormon wanita yang dapat menyebabkan sel payudara (normal dan kanker) tumbuh dan membelah.

Selain meningkatkan risiko kanker payudara, gangguan hormon dapat menyebabkan kenaikan berat badan, pubertas dini, dan menstruasi yang tidak teratur.

4. Phthalates

Freepik/Drobotdean

Phthalates digunakan dalam berbagai kosmetik dan produk perawatan pribadi. Phthalates adalah senyawa kimia yang dikembangkan pada abad terakhir yang digunakan untuk membuat plastik lebih tahan lama.

Cairan tidak berwarna, tidak berbau, dan berminyak ini juga disebut sebagai “plasticizer” berdasarkan kegunaannya yang paling umum. Mereka tidak mudah menguap dan tidak terikat secara permanen pada permukaan plastik tempat mereka diaplikasikan.

Phthalates juga berfungsi sebagai pelarut dan penstabil dalam parfum dan wewangian lainnya. Kosmetik yang mungkin mengandung phthalates antara lain cat kuku, semprotan rambut, losion setelah bercukur, pembersih, dan sampo.

Jika Mama sedang hamil, sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan kosmetik yang mengandung phthalates. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa phthalates bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan pada janin dan bisa risiko cacat lahir.

5. Oxybenzone

Freepik/gpointstudio

Oxybenzone adalah senyawa organik yang merupakan turunan benzofenon. Bahan ini biasanya terkandung dalam tabir surya.

Oxybenzone bekerja sebagai tabir surya dengan menyerap radiasi UV. Selama proses ini, terjadi reaksi kimia dan sinar UV matahari diubah menjadi panas dan dilepaskan dari kulit.

Sayangnya, oxybenzone berpotensi berbahaya karena dianggap sebagai penggangu hormon, yang dapat mengganggu sistem endokrin, yang mengatur proses biologis seperti metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, fungsi seksual dan reproduksi, fungsi tiroid, dan banyak lagi.

6. Sodium lauryl sulfate (SLS)

Freepik/PV Productions

Saat menggunakan produk pembersih atau kecantikan pada kulit, kemungkinan besar adalah cairan yang terdiri dari fase air dan fase minyak. Karena minyak dan air tidak dapat bercampur, jadi diperlukan sesuatu untuk menyatukan bahan-bahan tersebut yang disebut surfaktan.

Surfaktan memungkinkan molekul minyak dan air untuk berikatan. Inilah yang ditemukan dalam sabun dan deterjen sehingga Mama dapat mencuci wajah atau piring berminyak dengan air dan menghilangkan kotoran. Salah satu surfaktan yang sering digunakan pada bahan kosmetik adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS).

Lapisan terluar kulit dirancang khusus untuk mencegah masuknya bahan berbahaya, dan di sinilah surfaktan dapat menyebabkan masalah. Menggunakan bahan kimia ini dapat melemahkan mekanisme pertahanan yang berpotensi menyebabkan kerusakan kulit, menyebabkan iritasi dan alergi.

 

7. Timbal

Freepik/master1305

Timbal adalah logam beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, bahan ini masih ditemukan pada produk kosmetik.

Jenis kosmetik dengan kandungan timbal logam diantaranya adalah lipstick, lip gloss, lip liner, body lotion, bedak tabur serta sampo.

Pada orang dewasa, penggunaan kosmetik mengandung timbal dapat meningkatkan risiko terjadinya keracunan timbal dan kerusakan ginjal. Sedangkan pada wanita hamil, paparan timbal dalam kadar tinggi dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir bayi rendah.

Itulah daftar bahan kosmetik berbahaya dan risiko kesehatan yang mengintainya. Sebaiknya Mama selalu berhati-hati dalam memilih produk skincare dan make up, ya. Jangan mudah tergiur dengan produk yang menawarkan hasil instan.

Baca juga:

The Latest