TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Jenis Pemeriksaan untuk Menentukan Diagnosis Diabetes Insipidus

Biasanya, diabetes insipidus ditandai dengan rasa haus yang ekstrem.

Freepik/jcomp

Apakah kamu mengalami gejala sering haus dan buang air kecil dalam jumlah besar?

Apabila memiliki kondisi masalah kesehatan seperti itu, kemungkinan kamu alami gangguan diabetes insipidus. 

Ini karena vasopresin pada tubuh tidak mencukupi, yakni hormon yang diproduksi oleh otak dalam memerintahkan ginjal menahan air. 

Pada beberapa kasus kamu harus menemui dokter perawatan primer. Sedangkan dokter akan menggunakan salah satu dari 5 jenis pemeriksaan untuk menentukan diagnosis dan tipe dari diabetes insipidus.

Yuk, cek informasi selengkapnya dari Popmama.com!

1. Tes deprivasi air yang harus berhenti minum beberapa jam

Freepik/bristekjegor

Tes deprivasi air merupakan pemeriksaan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan penyebab dari diabetes insipidus.

Saat menjalani metode ini, kamu akan diminta untuk berhenti minum cairan selama beberapa jam. 

Kemudian dokter mengukur perubahan dalam berat badan, keluaran urine dan konsentrasi urine.

Selain itu, dokter mungkin juga mengukur kadar ADH dalam darah atau memberi kamu ADH sintetis selama tes deprivasi air.

2. Pengukuran kadar hormon vasopressin melalui pengambilan sampel

Freepik/jcomp

Selanjutnya ada pengukuran kadar hormon vasopressin dalam darah. Beberapa tes memerlukan persiapan tertentu seperti puasa selama 8 jam bagi pasien yang akan mengikuti pemeriksaan glukosa darah.

Biasanya, ahli endokrin yang menangani masalah pada kelenjar endokrin dan kadar hormon melakukan prosedue non-invasif yang sangat singkat.

Hormon dapat dikenali melalui pengambilan sampel yang berupa air liur, serum (darah) atau air seni. 

Hasil tes bisa menunjukkan rentang normal hormon dan menentukan apakah kondisi pasien termasuk normal atau tidak.

3. Pemeriksaan tes urine untuk memberikan informasi seputar glukosa

Freepik

Diabetes insipidus didiagnosis menggunakan sejumlah pemeriksaan analisis urine. Umumnya, dokter mencurigai diabetes insipidus pada orang yang memproduksi urine dalam jumlah besar. 

Pada metode tes urine, ini hanya dapat memberikan informasi seputar glukosa yang terkandung dalam urine dan mencerminkan keadaan gula darah dalam beberapa jam.

Jika hasil tes menunjukkan adanya glukosa dalam urine, maka pasien harus mendiskusikan kemungkinan penyebabnya dengan dokter.

Dalam beberapa kondisi, penyebab yang mendasari adalah kekurangan hormon arginin vasopresin (AVP) di kelenjar pituitari atau hipotalamus maupun resistensi terhadap tindakan AVP di ginjal.

4. Pemeriksaan tes darah untuk menentukan jenis diabetes

Freepik/bearfotos

Selain pemeriksaan urine, guna mendianogsis diabetes insipidus dokter juga menggunakan tes darah pada pasien.

Dilansir WebMD, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan serangkaian tes. Termasuk mengukur elektrolit dan glukosa dalam darah. Tes darah untuk membantu pasien mengetahui jenis diabetes mellitus atau diabetes insipidus.

Selama tes ini, dokter dapat menilai kadar hormon antidiuretik (ADH) dalam darah pasien. Pada darah pasien juga dapat diuji untuk zat seperti glukosa (gula darah), kalsium dan kalium.

Tes darah juga bertujuan mengukur kadar elektrolit dan natrium, yang bisa membantu mendiagnosis diabetes insipidus.

5. Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang memakai resolusi tinggi

Freepik/wavebreakmedia_micro

Dalam menentukan diagnosis diabetes berikutnya juga memerlukan rangkaian tes seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Di mana tujuan MRI untuk mengambil gambar organ, jaringan dan sistem rangka dengan resolusi tinggi yang tidak bisa didapatkan pada tes lain seperti Rontgen, USG atau CT scan.

Dikutip dari MayoClinic, mendiagnosis diabetes insipidus dengan bertujuan mencari kelainan di dalam atau di dekat kelenjar pituitari. Saat mengevaluasi MRI, biasanya menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk membuat gambar rinci jaringan otak.

Namun agar tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan, sebaiknya konsultasi lanjutan diperlukan bagi pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal atau hati sebelum pemeriksaan dengan MRI.

Itulah kelima pemeriksaan diagnosis untuk diabetes insipidus. Umumnya dokter akan memberikan terapi tergantung dari jenis yang pasien alami.

Baca juga:

The Latest