TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bawa Manfaat Baik, Kenapa Oksitosin Disebut sebagai Hormon Cinta?

Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Hormon Oksitosin

Pexel/Dariashevtsova

Nikmatnya memiliki rasa nyaman dan tenang yang bisa merefleksi rasa bahagia dalam diri. Tapi bagaimana caranya agar bisa terus merasa bahagia dan nyaman?

Ada satu hormon, bernama hormon oksitosin yang bisa memberikan pengaruh nyaman pada tubuh kita. Bagaima cara kerjanya?

Apa itu Oksitosin?

Freepik

Oksitosin adalah hormon kuat yang bertindak sebagai neurotransmitter di otak. Hormon ini memengaruhi interaksi dan reproduksi seksual. Oksitosin seringkali mengatur perilaku seseorang, mulai dari ikatan pasangan suami istri, ibu dengan bayi hingga perasaan empati, kedermawanan, dan orgasme.

Ketika kamu memeluk atau mencium orang yang dicintai, kadar oksitosin akan meningkat. Hormon ini akan terangsang ketika sedang berhubungan seks, lahiran, dan menyusui.

Oksitosin diproduksi di hipotalamus dan dilepaskan oleh lobus posterior kelenjar hipofisis. Oksitosin juga merupakan penangkal perasaan depresi.

Akan tetapi, oksitosin juga memiliki sisi gelap yaitu dengan menumbuhkan perbedaan antara anggota kelompok satu dengan kelompok lain, dan menggerakkan favoritisme terhadap suatu anggota kelompok dan prasangka terhadap kelompok lain.

Simak di bawah ini hal yang perlu kamu ketahui tentang hormon oksitosin yang telah Popmama.com rangkum.

1. Oksitosin dalam Hubungan

Pexel/Luisquintero

Ketika kamu mencium atau memeluk orang yang kamu cintai selama 20 detik, hormon oksitosin akan terstimulasi dan meningkatkan ikatan antara dua orang. Bahkan sedikit gerakan kasih sayang dapat memperkuat ikatan antara pasangan.

Hal ini termasuk berpegangan tangan, berciuman lembut, dan menatap mata masing-masing. Namun, selama hubungan seksual, sebagian besar oksitosin dan dopamin dilepaskan. Pada saat yang sama, sistem saraf dihubungkan, memperkuat ikatan satu sama lain.

Oksitosin meningkatkan daya tarik laki-laki terhadap seorang perempuan, begitupun sebaliknya.

Sama halnya ketika kamu melihat pasanganmu, kamu menjadi terangsang karenanya. Dengan kata lain, hormon kecil ini memiliki efek besar pada hubungan kamu.

2. Oksitosin pada seks

Pexel/Pixabay

Seks adalah elemen penting dalam suatu hubungan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, seks dapat meningkatkan kadar oksitosin kamu secara dramatis. Hormon ini juga berfungsi untuk meningkatkan rasa percaya, cinta, dan pengabdian.

Hormon oksitosin merupakan dasar dari suatu hubungan atau perkawinan. Selain menjadi pemacu suasana hati, hormon oksitosin dan endorfin lain yang dilepaskan saat berhubungan seks dan orgasme bermanfaat untuk mengatasi kondisi seperti depresi dan kecemasan.

Saat berhubungan seks, sebelum hormon oksitosin dilepas, ada hormon lain yang disebut dopamin dilepaskan di otak.

Biasanya dopamin dilepaskan ketika berolahraga atau melakukan sesuatu yang menyenangkan. Ini juga membuat pereda nyeri dan stres hebat serta memiliki banyak manfaat kesehatan.

3. Oksitosin pada perempuan

Pexel/KamilleSampaio

Secara umum, kadar hormon oksitosin lebih tinggi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Oksitosin berperan dalam proses melahirkan dengan mengatur kontraksi selama persalinan.

Jika seorang perempuan merasa stres dan ketakutan selama persalinan, rasa ketakutan tersebut dapat menyebabkan oksitosin menurun. 

Selain itu, oksitosin dan prolaktin juga dilepaskan saat seorang Mama menyusui serta ketika puting terangsang.

Namun, hal ini bukan berarti bahwa laki-laki tidak melepaskan oksitosin. Seperti disebutkan sebelumnya, baik laki-laki maupun perempuan melepaskan oksitosin selama hubungan seksual dan dalam situasi lain yang melibatkan kasih sayang.

Semoga bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest