TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Dampak Psikologis Perempuan saat Alami Pelecehan Seksual di Publik

Selain malu, mereka juga sering menyalahkan diri sendiri

Pexels/Anete Lusina

Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Saat mengalami pelecehan seksual di publik, biasanya ada dampak psikologis yang terjadi. 

Perlu diketahui, pelecehan seksual tak semata yang berhubungan dengan kontak fisik saja. Perempuan yang digoda dengan kata-kata, panggilan, atau dipandangi secara berlebihan pun termasuk pelecehan. 

Pelecehan yang dilakukan di tempat umum atau publik memiliki efek yang lebih besar karena banyak yang melihat. Untuk lebih jelasnya, Popmama.com akan menjelaskannya untuk kamu. 

1. Mengalami badai emosi 

Freepik/jcomp

Dilansir dari Realwarriors.net, mereka yang mengalami pelecehan di tempat umum biasanya akan langsung merasakan marah, malu, dan berujung pada menyalahkan diri sendiri. 

Setelah kejadian, banyak pikiran yang berkecamuk di kepala. Mulai dari apa yang seharusnya dilakukan, perasaan geram karena tidak bisa menghindari, hingga rasa malu yang teramat besar karena hal itu terjadi di tempat umum dan disaksikan banyak orang. 

2. Merasa dikhianati dan tidak berharga

Freepik

Pelecehan seksual di tempat umum bisa saja dilihat orang banyak namun tidak semua serta merta bisa membantu atau bahkan menolong. Para korban akan merasa dirinya dikhianati oleh orang yang melihatnya dan tidak menolongnya sama sekali. 

Kemudian, ada juga perasaan tidak berharga karena menganggap hal ini memang pantas didapatkannya sehingga tak ada yang bersedia menolongnya. 

3. Mengalami trauma

Freepik/Ipopba

Ketika seseorang mengalami pelecehan seksual di ruang publik, akan ada kondisi trauma atau post traumatic stress disorder (PTSD). Trauma ini bisa berupa bayang-bayang kejadian yang dialaminya, bisa juga trauma terhadap tempat tertentu dan jenis kelompok tertentu. 

Bukan tidak mungkin mereka jadi menghindari hal-hal yang jadi pemicu timbulnya ingatan buruk tersebut. 

Jika cukup parah, trauma ini bisa membayangi hari-harinya dan bahkan tidurnya. Pada akhirnya mereka mengalami gangguan tidur berkepanjangan. 

4. Depresi 

Pexels/alex-green

Para korban pelecehan ini tak serta merta bisa sembuh dan melupakan semuanya begitu saja. Jika dipendam sendiri, hal ini malah jadi pemicu depresi. 

Ditengok dari usf.edu, reaksi psikologis seseorang yang mengalami pelecehan adalah depresi, rasa cemas berlebih, shock, dan stres. 

Seorang psikoterapis, dr Tiffanie Davis mengatakan, banyak korban yang menderita karena mengingat kejadian pelecehan dan mengalami serangan panik akan hal itu. 

Lebih parah lagi, mereka bisa berpikiran untuk bunuh diri jika depresinya sudah terlalu parah. 

5. Mengalami histeria

Freepik/ipopba

Histeria atau gangguan konversi merupakan salah satu gangguan psikologis ekstrem yang bisa terjadi pada korban pelecehan seksual. Mereka bisa saja kehilangan fungsi salah satu bagian tubuh secara mendadak tanpa ada penyakit fisik. 

Seperti contoh, saat tangannya ditarik dan dipaksa memegang area kelamin, korban bisa mengeluhkan tangannya seperti lumpuh padahal tidak terindikasi dari medis. 

Hal ini terjadi karena kondisi stres dan emosi yang berat. 

6. Mengatasi efek buruk dari pelecehan seksual

Freepik/drobotdean

Menjadi korban dari pelecehan seksual sangatlah berat.  Selain trauma yang dialami, juga ada reaksi yang akan diterima dari masyarakat. 

Apalagi jika pelaku memiliki power atau berada di posisi yang lebih kuat dari korban. Bukan tidak mungkin fakta akan dipelintir atau diputarbalikkan. 

Untuk itu, jangan takut untuk berbicara dengan orang yang bisa dipercaya. Menyimpannya seorang diri hanya akan memperparah keadaan. 

Ingat, kamu punya hak untuk berbicara kapan saja. Jangan hanya karena dipaksa, kamu harus berbicara mengenai hal tersebut. Jika masih belum nyaman, kamu boleh pilih untuk diam. 

Jika mengalami kondisi psikologis yang mengganggu, kamu boleh meminta pendampingan atau bantuan profesional untuk mengembalikan keadaan seperti semula. 

Pelecehan seksual adalah sesuatu yang serius. Mendukung dan melindungi korban adalah salah satu cara awal dan paling ampuh menghentikan terjadinya kasus selanjutnya. 

Baca juga:

The Latest