TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Fakta Menarik Snacking, Kebiasaan Ngemil yang Bisa Berdampak Positif

Nggak selalu berkaitan dengan hal buruk lho Ma snacking itu!

Pexels/Cotton Bro

Sebelum kita berbicara panjang dan melebar mengenai apakah snacking atau ngemil, baik atau tidak bagimu? 

Mari samakan persepsi bahwa sesuatu yang berlebihan memang tentunya menimbulkan efek tidak baik bagi tubuh ya Ma.

Oke, dilansir dari hsph.harvard.edu, camilan umumnya didefinisikan sebagai makanan yang dimakan di selang waktu sebelum maupun sesudah makanan utama. 

Banyak orang mengemil setidaknya sekali dalam sehari, dan ada beberapa alasan mengapa itu sudah menjadi sebuah budaya hingga masa kini Ma. 

Skenario yang paling umum adalah perut kita mulai keroncongan beberapa jam setelah makan terakhir kita. Atau mungkin adanya penurunan tingkat energi yang dapat diatasi dengan sebuah gigitan kecil. 

Atau mungkin kita hanya menantikan cita rasa yang tercipta dari makanan ringan tersebut.

Nah, kamu harus tahu nih Ma fakta-fakta menarik dari mengemil yang tentunya akan membuat kamu menangguk-angguk atau bergeleng-geleng kepala. Popmama.com akan sajikan ulasannya.

1. Riset pasar di Amerika Serikat menemukan perilaku ngemil memiliki motivasi yang beragam

Pixabay/Nimka93

Adapun pasti dari penelitian ini yang sedikitnya memiliki relevansi dengan kehidupan kita di negeri ini Ma. 

Seperti penelitian di Amerika Serikat (AS) yang menemukan berbagai motivasi ngemil seperti lapar, sosial/budaya, gangguan makan, kebosanan, pemanjaan diri, hingga kerawanan pangan.

Seiring dengan keberadaan makanan ringan di lingkungan kita, pemasaran juga memainkan peran tersendiri dalam komoditi makanan ringan arau camilan. 

Industri makanan dan minuman menghabiskan hampir $ 14 miliar per tahun untuk iklan di AS, lebih dari 80% di antaranya mempromosikan makanan cepat saji, minuman manis, permen, dan makanan ringan tidak sehat lainnya. 

Bahkan di beberapa penelitian menemukan bahwa ngemil yang tidak disebabkan oleh rasa lapar dikaitkan dengan asupan kalori keseluruhan yang lebih tinggi.

Belum lagi para pemakan emosional dan mereka yang berada di bawah tekanan psikologis, ditemukan lebih banyak makan makanan ringan padat energi, terutama yang lebih tinggi gula dan lemak.

Wah Ma, kebayang kan kalau kita tak bisa mengendalikan budaya ngemil kita seperti apa jadinya. 

2. Kelebihan serta kekurangan snacking

Freepik/pressfoto

Penelitian telah lama mencoba untuk melihat apakah ngemil memiliki dampak positif atau negatif pada nutrisi dan pemeriksaan kesehatan tetapi tetap saja tanpa jawaban yang jelas. 

Ini mungkin karena kurangnya definisi ilmiah umum tentang apa itu camilan. Studi menemukan bahwa rekomendasi ngemil dari organisasi kesehatan masyarakat di seluruh dunia umumnya menyarankan untuk membatasi camilan yang menawarkan sedikit nutrisi tetapi tinggi lemak jenuh, gula, dan natrium. 

Mereka juga menemukan bahwa camilan menyediakan setidaknya 10% kalori harian, dengan frekuensi makan sekitar dua camilan per hari. 

Berikut manfaat dari snacking: 

  1. Memberikan dorongan energi jika beberapa jam berlalu di antara waktu makan dan kadar glukosa darah turun.
  2. Membantu mengekang nafsu makan kamu untuk mencegah makan berlebihan pada waktu makan berikutnya.
  3. Memberikan nutrisi ekstra. Ini terjadi saat kamu berhasil memilih camilan tertentu seperti buah segar atau kacang-kacangan.
  4. Dapat membantu menjaga kecukupan gizi jika seseorang memiliki nafsu makan yang buruk tetapi tidak dapat makan makanan lengkap, seperti karena kondisi peyakit tertentu.

Jebakan yang ada dalam snacking: 

  1. Kenaikan berat badan yang tidak diinginkan jika porsi atau frekuensi ngemil terlalu banyak, menambah kalori berlebih.
  2. Terlalu banyak ngemil dapat mengurangi rasa lapar pada waktu makan atau menyebabkan seseorang melewatkan makan sama sekali, yang meningkatkan risiko kehilangan nutrisi penting.
  3. Asupan makanan ringan ultra-olahan yang mengandung tambahan garam, gula, dan lemak secara teratur tetapi rendah nutrisi dan tinggi kalori dapat meningkatkan preferensi selera makanmu untuk jenis makanan camilan tertentu. Berbahya karena mengarah pada perubahan perilaku makan dan kualitas diet, diakrenakan asupan makanan ringan hyperpalatable yang lebih tinggi bersama dengan penurunan asupan makanan utama yang menyehatkan. 

3. Survei menarik yang ditemukan dari kebiasaan ngemil atau snacking

Pexels/Tim Samuel

Ternyata banyak orang memiliki beberapa kebiasaan ngemil yang tidak terduga, menurut survei baru yang dilakukan oleh Punchbowl.com. Anehnya, 70 persen konsumen mengaku telah memakan seluruh tas makanan jajanan pesta dalam sekali duduk, sementara 50 persen orang jajan di tempat tidur, dan lebih dari seperempat orang mengemil sambil berjalan di lorong toko kelontong.Yang lebih mengejutkan, 17 persen konsumen mengaku pernah makan jajanan pesta saat di kamar mandi.

Survei menemukan bahwa keripik mendominasi dunia makanan ringan pesta. Keripik tortilla menempati urutan teratas dengan 32 persen orang mengklaim makanan ringan ini sebagai favorit mereka untuk pesta, diikuti oleh keripik kentang dengan 25 persen. Keripik juga menyebabkan double dipping, survei ditemukan, dengan 46 persen konsumen mengaku melakukannya di pesta-pesta.

“Hasil survei ini memberikan pandangan yang lebih dalam kepada pemasar makanan ringan tentang pasar perayaan,” kata Matt Douglas, CEO Framingham, Punchbowl yang berbasis di Mass. “Kami berharap data baru ini memicu percakapan tentang cara menjangkau tuan rumah pesta yang menghabiskan miliaran dolar untuk pesta makanan ringan setiap tahun.”

4. Snacking bisa berdampak baik bagi mental

Dok. Calbee Wings

Dari bahasan di atas, memang diperlukan kebijakan agar saat kamu ngemil tak menimbulkan efek buruk pada tubuh dan juga memberi bekas habit kehidupan yang tak bagus pula. 

Nah, terkadang maksud kamu snacking adalah mencari sesuatu yang baru untuk memenuhi hasrat kebosanan psikologis sebagaimana dikatakan di awal kan. 
Perlu dicatat bahwa alasan utama ngemil adalah untuk mendapatkan energi mental ekstra. Dengan mengonsumsi camilan yang kamu sukai, kamu bisa mendapatkan perasan senang ketika menikmati camilan. Ditemui dalam peluncuran Guribee pada Selasa (8/9), Lindawaty Lauw, Head of Marketing PT Calbee Wings Food mengungkapkan bahwa makanan ringan menjadi salah satu booster ketika masa pandemi. 

“Ketidakpastian pandemi sejak 2020 ini cukup menantang bagi kita semua, khususnya anak-anak muda. Kondisi ini memunculkan tren dimana snack menjadi salah satu sumber mood booster yang memberikan kenikmatan sederhana dalam keseharian masyarakat Indonesia" kata Linda. 

Turut hadir dalam acara pres konferensi virtual peluncuran Guribee Layers, Angga Yunanda, bintang muda berbakat sebagai Brand Ambassador Guribee Layers.

5. Penelitian di tahun 2017 mengungkap bahwa ngemil bisa melawan depresi

Freepik/Zilvergolf

Dilansir dari vendingone.com, menurut ulasan tahun 2017, para peneliti berpendapat bahwa ngemil sehat dapat membantu mengurangi gejala depresi. Seperti yang kamu ketahui, suasana hati terpengaruh secara negatif ketika mengalami depresi.

Para peneliti menemukan bahwa camilan buah yang sehat mengandung probiotik, bakteri menguntungkan. Bakteri penting untuk kesehatan pencernaan.

Studi lain di tahun yang sama menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan ringan hijau seperti bayam dan kale dapat melawan depresi.

Studi ini menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau mengandung folat yang meningkatkan depresi neurotransmiter noradrenalin dan serotonin. Keduanya dikenal untuk meningkatkan mood dan kesejahteraan mental secara umum.

Nah, itulah informasi yang bisa kami sampaikan mengenai pengetahuan snacking yang khusus kami gali untukmu. Semoga pengetahun tersebut membantumu memandu dalam melakukan ngemil di rumah ya Ma. Inget harus bijak ya snacking-nya.

Baca juga:

The Latest