TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Vaksin Kanker Serviks Wajib, Ini Manfaat dan Cara Mendapatkannya

Kementerian Kesehatan RI akan mewajibkan vaksin kanker serviks mulai tahun ini

Pexels/Gustavo Fring

Kementerian Kesehatan RI akan mewajibkan vaksin kanker serviks atau Human Papiloma Virus (HPV) mulai 2022 ini. Bahkan, vaksin ini akan dimasukkan ke dalam daftar vaksin wajib program imunisasi nasional yang harus didapatkan anak.

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang penyebabnya karena infeksi virus human papilomavirus (HPV). Adanya pemberian vaksin ini dianggap sebagai langkah untuk mencegah kasus kanker serviks.

Lalu, bagaimana sebenarnya manfaat dan cara mendapatkan vaksin ini?

Dirangkum dari berbagai sumber, kali ini Popmama.com telah menghimpun beberapa informasi tentang vaksin kanker serviks secara lebih detail.

Manfaat Vaksin Kanker Serviks

Unsplash/Ed Us

Vaksin kanker serviks atau vaksin HPV ini ternyata memiliki manfaat yang sangat baik, lho.

Pemberian vaksin HPV ini dilakukan sebagai langkah pencegahan kasus kanker serviks khususnya jika diberikan sebelum anak perempuan atau seorang perempuan dewasa yang berkaitan terpapar virus.

Selain itu, vaksin HPV juga dapat mencegah jenis kanker lainnya, termasuk vulva, vagina, dubur, mulut, tenggorokan, dan lain-lain.

Meski begitu, skrining kanker masih tetap disarankan sebagai kombinasi vaksinasi HPV terbaik untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut.

Kriteria Penerima Vaksin

Freepik/freepik

Pada tahun 2022 ini, ada sekitar 889.813 anak yang duduk di kelas 5 dan 6 SD. Anak-anak inilah yang menjadi target vaksinasi ini.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 95 persen dari mereka ditargetkan dapat divaksinasi. Dengan demikian, tujuan yang diinginkan untuk memiliki kekebalan tubuh terhadap resiko kanker serviks dapat meningkat.

Perlu diketahui bahwa ada kriteria penerima vaksin HPV yang menjadi program pemerintah adalah siswi kelas 5 dan 6 SD. Siswi yang akan menerima vaksin ini harus berada dalam kondisi yang sehat dan tidak demam.

Sementara bagi orang dewasa, sebelum berusia 26 tahun harus segera mendapatkan vaksin ini jika belum mendapatkan.

CDC menyebut vaksin HPV tidak dianjurkan bagi orang yang sudah di atas 26 tahun.

Namun, beberapa kasus orang dewasa yang berusia 27-45 tahun yang belum divaksinasi juga bisa mendapatkan vaksin ini bila berisiko terpapar dan setelah berkonsultasi dengan dokter.

Vaksin HPV untuk orang dewasa memberikan manfaat yang lebih sedikit dibandingkan anak-anak. Hal ini dikarenakan orang dewasa pada rentang usia tersebut kemungkinan sudah terpapar HPV.

Cara Mendapatkan Vaksin Gratis

Freepik/freepik

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi HPV akan dimulai tahun ini. Pelaksanaan vaksinasi ini pun gratis dan dibiayai oleh negara. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi merogoh kocek ketika ingin melakukan vaksinasi HPV.

"Gratis, dibiayai oleh negara, (mulai) tahun ini," ujar Budi.

Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Mei Neni Sitaresmi mengatakan, waktu pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), yakni bulan Agustus dan September mendatang.

"Pelaksanaannya adalah pada bulan Agustus dan September, bersamaan dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah," kata Mei.

Jadi bagi Mama yang mempunyai anak perempuan usia kelas 5 sampai 6 SD, bisa mendapatkan vaksin kanker serviks gratis saat pelaksanaan BIAS mendatang.

Jadwal pemberian vaksin HPV direncanakan dosis pertama pada anak perempuan kelas 5 SD dan dosis kedua untuk anak kelas 6 SD.

Sementara untuk remaja serta orang dewasa dapat melakukan vaksinasi secara mandiri dan berbayar di fasilitas kesehatan.

Laki-laki Disarankan untuk Dapat Vaksin HPV

Freepik/freepik

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan supaya pemberian vaksin HPV diberikan tidak hanya kepada anak perempuan saja, tetapi juga kepada anak laki-laki antara usia 11 sampai 12 tahun.

Meski demikian, vaksinasi dapat diberikan sejak usia 9 tahun. Respons terhadap vaksin pun akan lebih baik pada usia yang lebih muda daripada usia yang lebih tua.

Efek Samping Pemberian Vaksin HPV

Pexels/AndreaPiacquadio

Vaksinasi HPV memang bukanlah jenis imunisasi yang lazim dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, peminatnya saat ini semakin meningkat seiring dengan tingginya kesadaran untuk mencegah kanker, termasuk serviks.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa vaksin HPV aman. Efek samping yang ditimbulkan juga tergolong ringan. Keluhan sesudah imunisasi ini dilakukan biasanya berupa rasa sakit, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, serta pusing dan risiko pingsan.

Untuk mengurangi risiko pingsan, sangat disarankan untuk tetap tenang dan duduk selama 15 menit setelah pemberian vaksin. Efek samping lainnya yang mungkin bisa dialami berupa sakit kepala, mual, muntah, merasa lelah, dan lemas.

Jadi itulah rangkuman informasi yang telah dihimpun terkait vaksin kanker serviks atau vaksin HPV.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Mama, ya.

Baca juga:

The Latest