TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Gejalanya Mirip, Ketahui Perbedaan Flu Perut dan Keracunan Makanan?

Yuk, cari tau jawabannya disini!

Freepik

Ketika tiba-tiba perut terasa sakit atau mual yang disertai diaera, biasanya penderita akan bertanya-tanya apa penyebabnya. Gejala tersebut bisa jadi karena flu perut atau keracunan makanan.

Keduanya memang mengalami gejala serupa, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Salah satunya ialah penyebab. Jika flu perut disebabkan oleh virus, beda dengan keracunan makanan yang disebabkan karena bakteri atau parasit yang terdapat pada makanan.

Untuk mengetahui lebih jelas, yuk cari tau perbedaan flu perut dan keracunan makanan yang sudah Popmama.com rangkum berdasarkan beberapa sumber berikut ini.

1. Kapan mulai terindikasi?

Freepik

Selain karena virus dan bakteri, untuk mengetahui perbedaan awal dari flu perut dan keracunan makanan kamu bisa melihat kapan indikasi gejala mulai dialami.

Penderita biasanya mengalami gejala sakit perut dalam waktu 24-72 jam setelah terpapar virus. Sementara jika keracunan makanan maka penderita akan alami gejala sakit perut dalam waktu 2-6 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri atau parasit.

2. Apa saja gejala yang membedakan?

Freepik/Jcomp

Gejala serupa dapat dialami penderita flu perut ataupun keracunan makanan, yang mana gejalanya ialah diare, demam, dan muntah. Namun ada gejala yang membedakan dari keduanya.

Pada flu perut, penderita akan lebih mengalami gejala berupa kram perut, rasa kaku pada sendi, serta penurunan berat badan akibat muntah dan diare berlebih. Sementara pada gejala keracunan makanan yang membedakan ialah, kepala terasa sakit, mudah berkeringat, pembengkak mata, mudah haus, serta seulit bernapas.

Itulah yang membedakan gejala keduanya. Meskipun gejala awalnya mirip, ada beberapa gejala yang bisa membedakan flu perut dan keracunan makanan.

3. Apa perbedaan penyebabnya?

Freepik

Ketika mengetahui gejala yang dialami, ketahui juga apa perbedaan yang menyebabkan flu perut dan keracunan makanan. Flu perut disebabkan oleh penyebaran virus, virus yang paling sering menyebabkannya termasuk norovirus, rotavirus, dan adenovirus.

Virus ketika alami flu perut biasanya dapat tertular dari sesuatu yang telah disentuh seseorang yang mengandung kotoran, air liur, atau zat muntah dengan virus di dalamnya. 

Berbeda dengan keracunan makanan, mungkin hal ini terjadi karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau parasit, bisa jadi juga karena mengonsumsi makanan kurang matang.

Itulah mengapa kita perlu menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta menjaga pola makanan yang sehat agar tidak mudah terserang flu perut ataupun keracunan makanan.

4. Cara mencegah keduanya

Pexels/Burst

Untuk mencegah terjadinya flu perut, yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Rajin cuci tangan setelah bertemu orang sakit atau ketika tubuhmu mulai dalam kondisi yang tidak baik.
  • Melakukan vaksin untuk rotavirus agar terhindar flu perut.
  • Jika tubuh mulai kondisi yang tidak baik, sebaiknya tetap istirahat dirumah agar tidak menyebarkan virus ke orang lain sekaligus untuk mengembalikan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup.

Sementara untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Menjaga kebersihan area persiapan dan peralatan makanan agar terhindar kuman dan bakteri.
  • Jangan terlalu sering mengonsumsi daging dan makanan laut.
  • Letakan makanan yang mudah rusak kedalam lemari pendingin agar tetap terjaga.
  • Buang makanan yang sudah tidak layak konsumsi,

Itulah hal-hal penting yang perlu diketahui mengenai flu perut dan keracunan makanan. Jika gejala keduanya membuat kamu merasa tidak nyaman dan menggangu aktifitas harianmu, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penangan medis lebih lanjut.

Baca juga:

The Latest