TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pilihan Warna yang Sesuai untuk Kamar Si Kecil

Ternyata, warna pada kamar Si Kecil memengaruhi kondisi kesehatan Si Kecil, baik ataupun tidak baik

actwow.com

Kita tentu setuju bahwa lingkungan turut memengaruhi proses tumbuh kembang yang dijalani oleh Si Kecil sebagai faktor eksternal. Menariknya, lingkungan nyatanya tidak semata-mata menggambarkan keberadaan orang-orang yang ada di dalam kehidupannya, tetapi juga keadaan lingkungan itu sendiri.

Kondisi ini mengacu pada suasana tempat, di mana Si Kecil terbiasa menjalani aktifitasnya sehari-hari. Tentu, selain taman bermain dan tempat-tempat lainnya yang sering Mama kunjungi bersama Si Kecil, rumah menjadi satu-satunya tempat yang paling melekat di dalam kehidupannya setiap hari. Secara khusus, kamar yang selalu menjadi tempat "pelabuhan" saat ia bangun, bermain ataupun istirahat dan kembali tidur di malam hari.

Atas dasar itu, para ilmuwan sangat menekankan bahwa kondisi kamar haruslah diperhatikan oleh para Mama, sebagaimana beberapa studi telah membuktikan bahwa hal ini turut memengaruhi proses tumbuh kembang Si Kecil pada pembentukan otak serta keadaan mental atau psikologinya.

Salah satunya, kondisi kamar disebut harus meliputi warna yang baik untuk ketiga aspek penting tersebut yang erat dalam proses tumbuh kembang Si Kecil.

Bagaimana warna memengaruhi otak dan psikologi anak?

Pixabay/gilmanshin

Dilansir dari situs resmi Science Dailyyang merupakan kumpulan dari laporan penelitian yang terpercaya, sejumlah ilmuwan yang tergabung dari Universitas Kolombia melakukan sebuah studi mengenai efek dari warna terhadap individu.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan yang tergabung meneliti setidaknya 600 individu secara acak pada kisaran tahun 2007 - 2008, di mana mereka dicermati mengenai performa atau kinerja cognitive yang fokus pada orientasi detil dan kreatifitas. Masing-masing ditempatkan ke dalam sebuah eksperimen yang memanfaatkan penggunaan komputer dengan beberapa pilihan warna layar, seperti merah, biru dan putih.

Hasilnya, para ilmuwan berhasil menemukan bahwa setiap individu lebih condong menunjukkan performa yang jauh lebih baik pada saat menggunakan komputer dengan layar merah dan biru. Secara khusus, kemampuan memory retrieval, proofreading, dan creative outputs.

Dalam penjelasan lebih lanjut, hal ini disebut karena adanya efek brainstorming yang dihasilkan dari warna-warna yang lebih menonjol. Selanjutnya, variasi warna pun turut meningkatkan motivasi secara otomatis dan tanpa disadari oleh otak individu. Kemudian, warna-warna tersebut memberi pengaruh kepada cognition dan behaviour yang cenderung positif.

Hal tersebut mewakili hal-hal yang Mama harapkan seperti, pola tidur yang baik, kemampuan berpikir yang kuat, daya ingat yang baik, performa akademis yang menonjol, serta performa fisik yang bergairah dalam menjalani aktifitas.

Maka dari itu, pemilihan warna untuk kamar Si Kecil merupakan hal penting yang akan memengaruhi emosinya yang bersemangat dalam beraktifitas, tanpa terkecuali kinerja otak dan sikap positif yang diharapkan.

Meski begitu, para ilmuwan berpendapat bahwa setiap warna menghasilkan efek yang berbeda satu sama lain. Lebih lanjut lagi, walaupun setiap warna sebenarnya memang berdampak positif dalam meningkatkan kinerja otak dan menaikkan mood seseorang, seperti studi di atas. Namun, tidak semua hal tersebut secara spesifik, berdampak positif bagi proses tumbuh kembang Si Kecil yang masih dini.

Dilansir dari situs The Spruce, ada beberapa warna yang layak untuk kamar Si Kecil. Namun, beberapa efek samping lainnya membuat beberapa warna lain tidak terlalu dianjurkan untuk kamar anak. Di bawah ini warna-warna yang baik dan tidak baik untuk dijadikan warna pada kamar Si Kecil. Cek yuk, Ma!

Warna-warna yang baik untuk kamar Si Kecil

Bukan hanya warnanya yang menonjol dan cerah untuk disegani oleh anak-anak, para ilmuwan di bidang psikologi berpendapat bahwa ketiga warna di bawah ini memiliki kecenderungan dalam meningkatkan kemampuan otak serta mood anak kecil secara positif. 

1. Biru

play.google.com

Warna yang sering kali kita lihat di atas langit yang cerah memang memiliki kecenderungan nuansa yang kalem dan menyegarkan. Tidak aneh, warna ini disebut memberi efek yang sangat positif dalam menenangkan pikiran.

Tak terkecuali, kondisi tubuh dapat membaik, sebagaimana warna ini turut memengaruhi kondisi mood sehingga tekanan darah dan detak jantung pun berpotensi normal.

Alhasil, Si Kecil tidak akan mengalami anxiety dan gangguan mental saat kamarnya berwarna biru. Si Kecil pun memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk memiliki pola tidur yang baik serta dailybehavior yang tidak bermasalah.

2. Ungu

pinterest.co.uk

Warna ungu sudah umum digambarkan sebagai wisdom dan spirituality sehingga hal ini menciptakan keseimbangan dalam dua hal yang dibutuhkan, kondisi psikologi yang tenang dan kinerja fisik maupun otak yang tepat.

Dengan memiliki kamar berwarna ungu, Si Kecil tentu akan menunjukkan performa yang baik saat menjalani aktifitasnya, di mana hal tersebut merupakan buah dari ketenangan jiwa dan sikap bijaksana yang ia dapatkan dari efek warna ungu.

3. Hijau

metroeve.com

Jika kita menyebut warna hijau, kita tentu langsung menggambarkan tumbuh-tumbuhan dan alam dalam imajinasi kita. Benar sekali! Hijau memang menggambarkan suasana alam yang menyegarkan. Para pakar kesehatan  menyebut nuansa tersebut menghasilkan efek yang mempromosikan pencegahan gangguan mental serta peningkatan daya konsentrasi individu.

Hasilnya, Si Kecil yang berada di dalam kamar berwarna hijau akan mampu fokus total dalam melakukan aktifitasnya yang menuntut kemampuan problem-solving serta menganalisa, khususnya dalam membaca. Para ilmuwan menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kamar berwarna hijau cenderung memiliki kemampuan membaca cepat dan mengerti bacaan tersebut dengan baik.

Warna-Warna yang Tidak Baik Untuk Kamar Si Kecil

Tidak ada yang salah untuk memiliki warna-warna di bawah ini jika Si Kecil menyukainya. Akan tetapi, Mama tentulah harus mengetahui efek samping negatif yang dapat dihasilkan. Jangan khawatir, Ma. Sebagai solusi, Mama hanya cukup tidak terlalu mendominasi kamar Si Kecil dengan ketiga warna di bawah ini.

4. Merah

pinterest.co.uk

Merah seringkali digambarkan sebagai sesuatu yang menyala-nyala dengan penuh gairah atau passion. Hal tersebut nyatanya sesuai dengan hasil beberapa studi yang menemukan bahwa warna merah kaya akan nuansa yang sangat kuat dalam meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

Alhasil, warna merah pada Kamar untuk Si Kecil dapat berpotensi meningkatkan kinerja fisiknya secara berlebihan, termasuk emosi dan semangatnya yang kian membara. Para ilmuwan menjelaskan hal ini tidak baik untul anak kecil karena akan membuatnya sulit untuk fokus dan berpotensi sakit kepala. Performa akademis pun dapat terganggu karena hal ini.

5. Kuning

sg.theasianparent.com

Layaknya sebuah lampu atau matahari di langit siang bolong, warna kuning memang terlihat sangat cerah. Hal ini memberi efek kebahagiaan yang mewarnai hari-hari Si Kecil. Sayangnya, dominasi warna kuning yang berlebihan disebut dapat menghasilkan emosi yang negatif, seperti amarah dan frustasi. Selain itu, warna ini juga berpotensi merusak kesehatan mata karena terlalu cerah.

Karena itu, pastikan warna kuning pada kamar Si Kecil tidak mendominasi. Sebaliknya, padukan dengan warna-warna yang lebih kalem atau gambar-gambar menarik. Hal ini akan menciptakan keseimbangan emosi Si Kecil.

6. Jingga (Orange)

kdesignstudio.co

Warna buah jeruk ini memang tidak pernah gagal menjadi daya tarik. Itu kenapa, warna jingga  atau orange disebut mewakili social nature yang mampu memengaruhi kemampuan berkomunikasi.

Meski begitu, warna yang digambarkan bersahabat dan terbuka ini memiliki efek samping negatif jika dihadirkan secara penuh ata sangat berlebihan, di mana efeknya sama persisi seperti efek pada warna kuning.

Nah, sekarang Mama sudah tahu mengenai warna-warna yang layak dan tidak layak untuk kamar Si Kecil. Tentu, penjelasan di atas tidak membuat Mama harus membatasi kesukaan Si Kecil terhadap warna-warna tertentu.

Bahkan, dengan warna-warna yang memiliki efek tidak baik, para ilmuwan tetap menyebut bahwa solusi tetap ada yaitu, tidak mendominasi kamar dengan warjs tersebut. So, you can actually still use all the colors, Ma!

The Latest