TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Tips Memotong Bawang Merah agar Tidak Menangis, Anti Perih!

Syn-propanethial S-oxide dapat mengiritasi kelenjar di mata kita dan membuatnya berair

Unsplash/Goh Rhy Yan

Bawang merah adalah salah satu bumbu masak yang paling banyak digunakan untuk memasak. Meski demikian, banyak orang yang enggan mengupas dan memotong bumbu ini.

Sudah bukan rahasia umum apabila memotong bawang atau mengiris bawang pasti akan mengeluarkan air mata.

Efek yang ditimbulkan memang seringkali membuat tidak nyaman karena rasa perih pada mata yang seakan sedang menangis.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tentunya Mama akan menemukan cara yang tepat. Buat Mama yang penasaran bagaimana cara mengatasi masalah tangisan saat memotong bawang merah, simak informasi dari Popmama.com ya, Mama.

Sebenarnya, apa penyebab menangis saat mengiris bawang?

Pixabay/Hans

Banyak Mama pasti mengalami hal ini kan? Mengiris bawang hinga menangis. Apa sih yang menjadi faktor tersebut? 

Ternyata, bawang mengandung bahan kimia tertentu yang jika digabungkan akan menghasilkan gas yang membuat mata kita terasa pedas dan berkaca-kaca. 

Ya, komponen kimia dalam bawang, yaitu sulfoksida dan sintase, saling mengikat setelah diiris. Gas yang dihasilkan, syn-propanethial S-oxide dapat mengiritasi kelenjar di mata kita dan membuatnya berair.

Lakukan Ini agar Mama Tidak Menangis pada saat Mengupas Bawang

pixabay.com/Meditations

Demi mengatasi masalah ini, sebelum memotong bawang, Mama bisa lakukan beberapa persiapan. Persiapan ini akan mengurangi jumlah syn-propanethial S-oxide yang dilepaskan oleh bawang dan menjauhkan gas dari mata.

1. Gunakan pisau tajam

Freepik

Saat memotong bawang, gunakan pisau yang tajam untuk mengurangi tekanan saat memotong bawang yang dapat merusak permukaan bawang. Ini akan mengurangi reaksi kimia yang terjadi.

2. Gunakan semprotan cuka

Pixabay/evita-ochel

Salah satu cara untuk mengurangi sakit mata akibat potongan bawang adalah dengan menggunakan semprotan cuka. Caranya sangat sederhana, cukup semprotkan larutan cuka di talenan, lalu Mama bisa mengiris bawang tanpa adegan menangis. Diyakini bahwa larutan cuka mencegah reaksi belerang bawang.

3. Rendam bawang dengan air es

Freepik

Pilihan lain yang bisa Mama lakukan dengan mudah adalah merendam bawang di dalam air es. Namun bawang merah yang digunakan adalah bawang merah yang telah dikupas bersih dan siap dipotong.

Pastikan untuk merendamnya setidaknya selama 5 menit. Diamkan dan setelah itu Mama bisa mengirisnya seperti biasa.

4. Biarkan bagian ujung bawang tidak terpotong

Pixabay/Webvilla

Jika Mama tidak ingin memotong bawang sambil menangis karena efek perih, Mama bisa hindari memotong bagian ujung bawang.

Cara lainnya adalah dengan memotong bagian ujung bawang pada bagian akhir saja. Hal ini dikarenakan terdapat lebih banyak zat di ujung bawang yang membuat mata iritasi.

5. Gunakan kipas angin saat mengiris bawang

Pixabay/StockSnap

Selama proses pengirisan, belerang yang terkandung dalam bawang merah memang menyebabkan sakit mata.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Mama bisa menggunakan kipas angin untuk menghalau zat belerang tersebut. Cara ini meminimalisir kemungkinan sakit mata saat mengiris bawang.

Cara memotong bawang tanpa menangis

Freepik

Pertama, mulailah dengan memotong bagian paling atas. Biarkan akarnya dipotong terakhir. Kemudian, potong bagian tengah bawang dan sesuaikan ketebalannya. Ini akan membantu menghindari pelepasan gas dalam jumlah besar, yang menyebabkan air mata.

Setelah memotong bagian tengah menjadi irisan tipis, potong akarnya, lalu mulailah potongan baru di atas bawang. Sebelum bawang dirajang, masukkan bawang yang sudah dipotong ke dalam wadah dan jauhkan dari mata.

Ini dapat membantu beberapa gas masuk ke kap mesin dan menjauh dari mata. Mamaa juga bisa menyalakan lilin besar sambil memotong bawang dan meletakkannya di dekat talenan.

Nyala api tersebut akan membakar senyawa belerang, sehingga mengurangi gas yang masuk ke mata. Dianjurkan juga untuk menggigit sepotong roti saat memotong bawang.

Baca juga:

The Latest