TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

8 Kepercayaan Seks India Kuno Ini Bikin Kaget, Ada yang Bisa Dicontoh

Dari permainan pesta seks hingga memandang poligami adalah hal yang biasa

Stocksnap.io/People Man

Banyak ritual dan kepercayaan soal berhubungan badan yang bisa ditiru dari berbagai penjuru dunia.

Salah satunya adalah kepercayaan seks dari India kuno yang bisa kamu pelajari dan tiru. Ingat, tidak semua kepercayaan seks itu memiliki dampak negatif.

India sendiri dikenal sebagai negara yang melahirkan Kama Sutra, salah satu buku pedoman seks tertua di dunia yang begitu dikenal.

India juga jadi negara yang mencetuskan berbagai teknik seks yang bisa memuaskan pasangan di ranjang ketika bercinta.

Berikut Popmama.com rangkum kepercayaan seks India kuno yang bikin kaget heran. Eits, tapi ada juga kok yang bisa ditiru sebagai pedoman berhubungan seks dengan pasangan.

1. Pesta seks orang India kuno lewat ‘Ghat Kanchuki’

Unsplash/Dainis Graveris

Permainan seks bisa dimanfaatkan untuk pasangan agar bisa saling memuaskan.

Dalam kepercayaan India kuno ada permainan seks yang disebut Ghat Kanchuki. Ritual seks Ghat Kanchuki adalah permainan seks yang melibatkan sekelompok orang dengan kasta dan status hubungan yang berbeda berkumpul bersama.

Permainan dimulai dengan perempuan yang melucuti pakaian mereka dan menempatkannya pada sebuah wadah.

Setelah itu, setiap orang akan memilih item pakaian dari wadah itu satu per satu. DI mana siapa pun pakaian yang dia pilih harus menikmati seks dengan perempuan tersebut.

Permainan akan berlangsung sampai semua orang bisa tidur dengan satu sama lain. Ritual ini umumnya memiliki jumlah laki-laki dan perempuan yang sama.

2. Setiap pasangan orang India kuno wajib saling memuaskan

Freepik/Racool_studio

Sebagai makhluk sosial, orang India kuno memandang seks untuk kesenangan. Oleh karenanya setiap pasangan yang berhubungan seks wajib saling memuaskan pasangannya.

Panduan seperti Kama Sutra untuk berhubungan badan adalah hal wajib.

3. Pakaian terbuka dipandang sebagai kenyamanan dan bukan aib

Freepik/@cookie_studio

Secara geografis, wilayah India memiliki iklim yang cukup panas. Oleh karenanya orang India kuno tidak memandang pakaian terbuka sebagai sebuah aib.

Mereka dulu memandang bahwa pakaian terbuka adalah bentuk kenyamanan sebagai adaptasi dari iklim mereka yang panas dan lembab.

Oleh karenanya, melihat laki-laki bertelanjang dada dan perempuan dengan sari tipis adalah hal yang tidak mengganggu.

4. Kama Sutra dipandang sebagai teks suci

Unsplash/We-Vibe WOW Tech

Bagi orang India kuno, Kama Sutra bukan hanya sekedar buku untuk menuntun berhubungan seks. Kama Sutra dipandang sebagai teks suci layaknya pedoman hidup.

Bukan tanpa sebab, bagi mereka Kama Sutra dipandang sebagai cara pandang hidup yang baik, menyenangkan dan bisa memuaskan kehidupan mereka dan pasangan.

Hal ini karena Kama Sutra adalah pedoman seks dengan pengalaman spiritual dan berbagai bentuk meditasi sehingga masyarakat bisa belajar dari sana.

5. Seks dipandang sebagai sumber energi

Unsplash/We-Vibe WOW Tech

Untuk beberapa kepercayaan seks dipandang hanya sebagai bentuk reproduksi. Namun, bagi orang India kuno seks lebih besar maknanya dari pada itu.

Seks dipandang sebagai pengalaman untuk membentuk hubungan spiritual yang mendalam dengan pasangan.

Dengan seks, pasangan bisa saling berhubungan tingkat tertinggi secara emosional.

6. Ada delapan jenis perkawinan pada orang India Kuno

Pixabay/Stas_F

Menurut Topyaps, utamanya ada dua kategori pernikahan pada orang India kuno yakni Prashasta dan Aprashasta. Dari dua kategori tersebut memiliki empat turunan masing-masing diantaranya.

Perkawinan Prashasta dibagi menjadi Brahma, Daivya, Arsha, dan Prajapatya. Brahma adalah bentuk pernikahan Hindu yang paling murni karena sang Papa dari pengantin perempuan akan menikahkannya kepada laki-laki yang baik asal-usulnya.

Sementara itu, dalam Daivya seorang Papa akan memberikan putrinya sebagai untuk seorang imam muda. Dalam Arsha, sang Papa akan memberikan putrinya kepada mempelai pria setelah menerima sapi atau banteng. Terakhir di Prajapatya, sang Papa akan meminta putrinya dan mempelai pria untuk berjanji untuk melakukan Dharma sebelum kemudian menikah.

Lalu, untuk pernikahan Aprashasta dibagi menjadi empat jenis yakni Asura, Rakshasa, Paisacha, dan Gandharva. Asura melibatkan seorang Papa yang menerima bayaran atau mahar dari seorang laki-laki dengan imbalan putrinya.

Kemudian, Rakshasa adalah pernikahan di mana karena pengantin perempuan dipaksa diculik untuk menikah.

Lalu ada Paisacha, yang dalam artikel Topyaps disebut perkawinan pemerkosaan karena dilakukan oleh laki-laki mabuk untuk berhubungan seksual kepada perempuan.

Terakhir disebut Gandharva yang seperti yang sudah dikenal saat ini, di mana calon pengantin perempuan memilih pengantin laki-laki untuk dirinya.

7. Poligami dipandang hal yang biasa terutama bagi penguasa

Dok. Jovee

Bisa dibilang untuk orang India kuno bahwa praktik poligami merupakan budaya di kalangan penguasa kelas atas.

Bukan tanpa sebab, karena orang-orang yang berkuasa dan kelas atas ini memiliki sumber daya dan kebebasan untuk menjalani gaya hidup mewah mereka.

Meskipun, mayoritas orang India memiliki perkawinan monogami atau setia terhadap satu orang sepanjang hidupnya.

8. Berhubungan seks tidak boleh dalam keadaan lapar

Freepik

Salah satu hal yang disebutkan dalam Kama Sutra adalah kepuasan terhadap seks hanya terjadi ketika perut penuh alias tidak lapar.

Juga, ada sebuah bab khusus tentang makanan penunjang seks di Kama Sutra yang mengatakan makanan yang baik bisa berpengaruh besar terhadap kinerja seksual di ranjang.

Itulah tadi kepercayaan seks India kuno yang bikin kaget. Ada kebiasaan dan ritual aneh tentang seks menurut orang-orang India kuno.

Namun, beberapa di antaranya tentunya sudah tidak diterapkan lagi di masa sekarang.

Baca juga:

The Latest