TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Faktor Risiko Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung

Kehamilan tanpa penyakit saja butuh perhatian, apalagi jika Mama mengalami penyakit jantung

Pixabay/tasha

Jantung merupakan organ di dalam tubuh yang memiliki peran krusial. Jika jantung mengalami suatu permasalahan, maka kesehatan pun akan menjadi sangat terganggu. Bahkan, tak jarang meningkatkan risiko kematian bagi penderitanya.

Penyakit jantung sendiri disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah yang memicu terjadinya penumpukan kolesterol di dinding arteri. Penyakit ini akan sangat berbahaya dampaknya jika dialami oleh ibu hamil.

Dijelaskan oleh dr. I Gusti Ayu Harry Sundariyati, S.Ked dalam jurnalnya berjudul "Kehamilan dengan Penyakit Jantung" (2017), tubuh ibu hamil umumnya akan menyebabkan perubahan fisiologis dari sistem kardiovaskuler yang dapat ditolerir dengan baik bagi ibu hamil yang sehat. Tetapi, kondisi ini juga akan menjadi berbahaya bagi ibu hamil yang sebelumnya memiliki kelainan jantung.

Tanpa adanya diagnosis yang akurat, serta penanganan yang baik dan tepat, ibu hamil dengan penyakit jantung dapat menyebabkan adanya signifikan mortalitas dan morbiditas calon Mama.

Lantas, apa saja dampak yang terjadi baik bagi ibu hamil jika mengalami penyakit jantung? Melansir dari ragam sumber, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya.

1. Dapat membahayakan keselamatan jiwa ibu hamil

Freepik/user15285612

Dalam laman resmi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. dr. Khalid Saleh,Sp.PD-KKV,FINASIM,M.Kes menuliskan seputar permasalahan kehamilan dengan penyakit jantung.

Dijelaskan olehnya bahwa kondisi ini masuk ke dalam kategori berisiko tinggi karena bisa sebabkan keselamatan jiwa ibu hamil. Sebagaimana berdasarkan berat ringannya penyakit jantung digolongkan dalam beberapa tingkatan.

Bahkan, disebutkan bahwa ada beberapa perempuan dengan riwayat kegagalan fungsi yang berat seperti pada kasus Myocard Infark Acut, Hipertensi Pulmonal, Sindrom Marfan, Sindrom Eisenmenger tidak diperbolehkan untuk hamil karena akan membahayakan nyawanya.

2. Kehamilan memperberat beban kerja jantung

Freepik/jcomp

Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit jantung, ini juga akan berdampak pada kondisi kesehatan jantung karena akan memperberat beban kerja jantung.

Dijelaskan pula oleh Dr. Khalid bahwa ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung memerlukan pemeriksaan antenatal (pemeriksaan dan pemantauan kesehatan ibu hamil secara teratur).

Selain pemeriksaan tersebut, diperlukan juga pemeriksaan lainnya seperti ECG (Elektro Cardio Grafi), Echocardiografi, USG kandungan (Ultra Sono Grafi), dan juga NST (Non Stress Test).

Adapun tujuan dari rangkaian pemeriksaan tersebut adalah untuk membantu memantau kondisi kesehatan jantung selama hamil, serta memantau keadaan bayi yang ada di dalam kandungan.

3. Menyebabkan jantung lelah dan menghambat aliran oksigen ke janin

Freepik/Jcomp

Masih dalam laman yang sama, dijelaskan pula bahwa penyakit jantung pada ibu hamil dapat meningkatkan denyut jantung penderitanya dan akan membuat jantung mengalami kelelahan.

Ketika ibu hamil mengalami jantung yang kelelahan, hal ini akan berdampak pada pengiriman oksigen dan zat makanan dari Mama ke janin melalui ari-ari menjadi terganggu. Selain itu, kondisi seperti ini juga akan membuat jumlah oksigen yang diterima janin semakin lama akan semakin berkurang.

4. Lebih berisiko keguguran dan kelahiran prematur

Freepik/DCStudio

Meneruskan poin sebelumnya, ketika jumlah oksigen yang diterima janin kian berkurang, maka kondisi tersebut akan berdampak pada pertumbuhan serta kurangnya oksigen yang janin dapat.

Lebih lanjut lagi, kondisi seperti ini akan memberikan risiko lebih besar bagi ibu hamil untuk mengalami keguguran dan juga kelahiran prematur. Dampak tersebut akan lebih buruk jika ibu hamil dengan penyakit jantung tidak mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Apa yang harus dilakukan bagi ibu hamil dengan penyakit jantung?

Freepik/pressfoto

Dijelaskan oleh dr. I Gusti Ayu dalam jurnalnya, penanganan ibu hamil dengan penyakit jantung membutuhkan kerja sama tim yang kompak dan terpadu dari berbagai disiplin ilmu seperti obstetri ginekologi, kardiologi, ilmu penyakit dalam, dan anestesi untuk membantu memantau kondisi ibu hamil.

Selain mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat, hal yang bisa Mama lakukan jika mengalami penyakit jantung saat hamil di antaranya sebagai berikut:

  • Relaksasi dan selalu berpikir positif selama kehamilan. Hal ini bertujuan agar jantung tetap memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh serta ari-ari janin.
  • Usahakan untuk selalu mendapatkan istirahat yang cukup, baik di malam hari maupun siang hari.
  • Memposisikan tubuh untuk miring ke salah satu sisi saat tidur, hal ini bertujuan agar peredaran darah dari Mama ke janin menjadi lebih lancar.
  • Sebisa mungkin hindari kegiatan yang dapat melelahkan, sehingga jantung pun tidak semakin bertambah beban kerjanya.
  • Melakukan kegiatan atau latihan ringan dalam mengatur pernapasan. Latihan tersebut menjadi proses untuk adaptasi perut yang semakin membesar dan semakin mendesak rongga dada.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung zat besi dan asam folat.
  • Hindari nikotin, serta minuman berkafein dan beralkohol.
  • Rutin dan teratur dalam mengonsumsi obat jantung sebagaimana yang diresepkan oleh dokter. Mama juga bisa menyeimbanginya dengan diet khusus bagi penderita jantung untuk mencegah infeksi saluran pernapasan.
  • Rutin lakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal yang sudah disepakati dengan dokter kandungan maupun dokter spesialis penyakit jantung yang menangani.

Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil dengan penyakit jantung. Guna menghindari dampak berbahaya yang ditimbulkan, pastikan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan rutin periksakan kondisi Mama ke dokter yang bersangkutan ya.

Selamat menjalani kehamilan yang sehat dan semangat selalu calon Mama!

Baca juga:

The Latest