TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Stres Jangka Panjang pada Laki-Laki Bisa Merusak Produksi Sperma

Beri tahu Papa ya, Ma!

freepik

Stres memiliki dampak buruk bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Tidak hanya merusak kesehatan mental, stres juga dapat mengganggu kesehatan secara fisik, termasuk kesuburan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengalami stres dalam waktu yang cukup lama setidaknya 2 bulan, dapat mengalami kerusakan pada spermanya. Informasi pernting untuk calon Papa, cek yuk di Popmama.com!

Pengaruh Stres Terhadap Motilitas Sperma

Freepik/whatwolf

Para ilmuwan Israel menemukan bahwa pria yang sedang berada di bawah tekanan yang kuat, 47 persen lebih berisiko memiliki kemampuan berenang sperma (motilitas) yang rendah untuk mencapai sel telur. Motilitas yang lemah ini bisa dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup. Jika motilitas menurun, tentu saja kecil kemungkinannya untuk membuat sperma berhasil membuahi sel telur.

Temuan ini berasal dari 11.000 sampel sperma, termasuk pria dewasa yang terpapar suara sirine peringatan roket di Jalur Gaza. Para peneliti dari Universitas Ben-Gurion Negev dan Soroka University Medical Center di Beer-Sheva memimpin penelitian ini.

Mereka menganalisis 10.535 sampel sperma yang disumbangkan oleh pria selama periode yang tidak stabil di Israel antara tahun 2009 dan 2017. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan 659 sampel sperma dari pria yang mengalami  pertempuran militer sengit antara Israel dan Gaza hingga waktu dua bulan. Mereka rata-rata memiliki usia 32 tahun.

Meskipun temuannya hanya melibatkan mereka yang tinggal di zona konflik, para peneliti berpendapat hal itu berlaku untuk setiap tekanan mental yang dialami para pria lainnya di luar sana.

Stres Berkepanjangan dan Kualitas Sperma

Freepik/katemangostar

Ketua penelitian, Dr. Eliahu Levitas mengatakan, penelitian ini menunjukkan bahwa stres yang berkepanjangan dapat berdampak pada kualitas sperma. Stres mental diketahui memiliki efek buruk pada kesuburan, tetapi hanya ada sedikit penelitian tentang dampak stres pada kualitas sperma.

Temuan ini dipresentasikan pada International Summit on Assisted Reproduction and Genetics in Tel Aviv. Hasilnya mengikuti sebuah studi penting pada Juli lalu yang memperingatkan manusia bisa menghadapi kepunahan jika jumlah sperma terus menurun.

Gaya hidup dinilai memiliki pengaruh. Karena itu, para peneliti di Hebrew University of Jerusalem dan Icahn School of Medicine di Mount Sinai mengklaim bahwa sudah saatnya kita menyelidiki faktor gaya hidup dan membenahinya.

Jika para pria tidak melakukan perubahan drastis terhadap cara hidupnya, masa depan mereka bisa mengkhawatirkan.

Berbagai bukti sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh bahan kimia yang ditemukan dalam sabun, tabir surya dan plastik.

Stres karena Ketidaksuburan Merupakan Lingkaran Setan

Freepik/nensuria

Mereka yang memiliki masalah kesuburan seringkali mengalami emosi yang naik turun. Jika masalah ketidaksuburan pada seorang pria membuatnya stres, maka bisa dibilang ini merupakan lingkaran setan. Artinya, masalah kesuburan bisa menyebabkan pria mengalami stres.

Sedangkan, stres juga dapat merusak produksi sperma pria yang bisa mengganggu kesuburan. Lingkaran setan ini harus diputus, dengan mengatasi stres itu sendiri. Diskusi dengan lebih terbuka bersama pasangan dianggap akan sangat membantu.

Tips Agar Pria Memiliki Sperma Sehat

1. Pertahankan berat badan yang sehat

Unsplash/Brooke Cagle

Gaya hidup dapat memiliki dampak besar pada kesehatan umum pria, termasuk kesuburan. Kelebihan berat badan dapat memberi tekanan ekstra pada tubuh Papa.

Selain itu, ada hubungan antara jumlah BMI yang tinggi dengan penurunan testosteron dan disfungsi ereksi.

Karena alasan inilah, pria perlu menjaga berat badan yang sehat, terutama jika ingin berencana memiliki anak. 

2. Berhenti merokok

Freepik/Kireyonok_Yuliya

Untuk pria dan wanita yang mencoba hamil, sarannya adalah berhenti merokok. Begitu banyakpenelitian telah menunjukkan kaitan antara merokok dan sulitnya hamil. Merokok juga dapat merusak sperma dan menyebabkan masalah ereksi.

3. Batasi alkohol

Unsplash/Yuanbin Du

Minum alkohol berlebihan dapat membahayakan sperma, dan sperma yang rusak sangat sulit untuk keberhasilan peluang kehamilan.

4. Pemakaian celana yang longgar

freepik

Salah satu penyebab yang mengganggu produksi sperma adalah peningkatan suhu testis. Sejumlah penelitian terdahulu telah mencoba menemukan hubungan antara celana ketat dan produksi jumlah sperma abnormal yang lebih tinggi.

Meskipun belum pasti, tetapi disarankan pria lebih baik mengenakan celana pendek yang lebih longgar daripada celana ketat.

5. Kendalikan stres

Unsplash/Warren Wong

Stres juga tidak bagus untuk kesuburan. Stres dikaitkan dengan perubahan hormonal dan kerusakan sel di dalam tubuh. Pria perlu tetap tenang dan meluangkan waktu untuk menghilangkan stres juga.

6. Tetap sehat

Unsplash/Karl Fredrickson

Olahraga dua atau tiga kali dalam seminggu penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Berbagai penelitian juga mengindikasikan bahwa olahraga dapat membantu meningkatkan bentuk dan konsentrasi sperma.

Latihan seperti berlari juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan membantu menghilangkan stres tubuh.

Jika kamu sudah melakukan hubungan seks tanpa kondom secara teratur dengan pasangan selama 12 bulan dan belum juga hamil, segera periksakan ke dokter kandungan.

Dokter dapat melakukan analisis air mani dan juga memeriksa klamidia, yang dapat mempengaruhi kesuburan.

Baca juga:

The Latest