TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kolesterol Tinggi saat Hamil, Berbahayakah bagi Janin Dalam Kandungan?

Awasi porsi makanan dan kadar kolesterol saat hamil, Ma

Pexels/mikoto.raw

Salah satu hal yang harus selalu diperhatikan oleh ibu hamil adalah kondisi kesehatan tubuhnya. Hal ini didapat dengan selalu menjaga asupan makanan dan aktivitas harian.

Tingkat kolesterol pun tak luput dari perhatian. Kadar kolesterol baiknya selalu dijaga dalam kadar normal, termasuk saat hamil.

Menurut pakar nutrisi dari Reproductive Medicine Associates, Carolyn Gundell, kadar kolesterol dalam darah mudah naik saat seseorang dalam kondisi hamil. Kadarnya bahkan bisa meningkat 25-50 persen selama kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Kenaikan ini terjadi akibat proses hormonal dalam tubuh. Secara alami, kolesterol juga dibutuhkan tubuh saat kehamilan untuk proses tumbuh kembang janin, menjaga kadar estrogen dan progesteron, serta persiapan tubuh untuk proses menyusui.

Oleh sebab itu, Mama pun perlu ekstra menjaga kondisi tubuh. Nah, berikut rangkuman Popmama.com soal kolesterol pada ibu hamil yang perlu Mama ketahui:

1. Tanda kelebihan kolesterol dalam tubuh

Pexels/rawpixel.com

Periksakan dengan rutin kadar kolesterol dalam darah jika memungkinkan. Khususnya jika sebelum hamil, Mama memang sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi.

Tidak ada tanda-tanda spesifik jika kolesterol dalam darah sedang tinggi. Tapi justru inilah yang berbahaya, Ma.

Apabila kolesterol terus dibiarkan tinggi terlalu lama, maka bisa memicu aterosklerosis. Ini merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan kolesterol dan lemak dalam dinding pembuluh darah. Jika kondisinya sudah demikian, risiko masalah serius seperti penyakit jantung dan stroke pun bisa muncul.

2. Makanan berkolesterol tinggi yang sebaiknya dihindari

Pexels/Chan Walrus

Penting bagi Mama untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah saat hamil. Maka dari itu, Mama pun dianjurkan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi seperti gorengan dan makanan berlemak.

Makanan-makanan seperti ini bisa dengan cepat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Sebaliknya, perbanyak konsumsi makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah segar untuk menjaga kadar kolesterol. Demikian disampaikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSIA Bunda Menteng, Jakarta, dr Sita Ayu Arumi, SpOG kepada Popmama.com.

3. Efek kolesterol tinggi terhadap janin

Pexels/Pixabay

Meski kadar kolesterol sering disebut-sebut memengaruhi kondisi kesehatan pembuluh darah dan berisiko memicu serangan jantung serta stroke, nyatanya kolesterol tinggi tidak memengaruhi janin secara langsung.

Menurut dr. Sita, kadar kolesterol dalam darah tidak berpengaruh terhadap janin. Risiko yang dihadapi oleh ibu hamil dengan tingkat kolesterol tinggi, sama seperti perempuan yang sedang tidak hamil.

Seperti disebutkan sebelumnya, risiko tersebut di antaranya risiko penyakit jantung, stroke, serta penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.

Kadar normal kolesterol dalam darah ibu hamil dan perempuan yang tidak hamil sama, yakni 200 mg/dL. Jika kadarnya sudah mencapai 200-239 mg/dL maka disebut sudah dalam ambang batas tinggi.

Ketika kadarnya sudah di atas 240 mg/dL, maka sudah termasuk tingkat kolesterol tinggi. Segera konsultasikan ke dokter jika Mama mengalaminya, ya.

4. Cara aman menurunkan kolesterol saat hamil

Pexels/Jessica Monte

Saat hamil, Mama tidak dianjurkan untuk sembarangan mengonsumsi obat. Termasuk obat-obatan yang diklaim mampu menurunkan kolesterol secara instan.

dr. Sita menyebutkan bahwa satu-satunya cara aman untuk menurunkan kadar kolesterol saat hamil adalah mengatur pola makan. Terapkan diet rendah lemak alias mengurangi makanan-makanan yang mengandung lemak tinggi.

Selain diet, jangan lupa lakukan latihan fisik secara teratur. Tak perlu yang berat kok Ma, cukup dengan berjalan, berenang atau yoga. Dengan mengatur pola makan dan cukup olahraga, kadar kolesterol bisa turun perlahan secara alami.

5. Konsultasikan ke dokter

Pexels/Rawpixel.com

Pada umumnya, kadar kolesterol dalam darah akan berangsur-angsur turun ke rentang normal setelah empat hingga enam minggu pasca persalinan. Namun lain halnya apabila Mama sebelumnya sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi.

Kondisi berbeda seperti ini sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Biasanya jika diperlukan, dokter akan memberikan obat yang memang sesuai dengan kondisi kesehatan mama.

Perubahan pola hidup juga biasanya akan dianjurkan dokter untuk menjaga kadar kolesterol selama kehamilan. Beberapa di antaranya termasuk meningkatkan aktivitas fisik, memperbanyak asupan serat, membatasi makanan sumber lemak, serta menambah asupan omega-3 dalam menu sehari-hari mama.

Itulah informasi mengenai kadar kolesterol pada ibu hamil yang perlu Mama ketahui. Yuk Ma, mulai siapkan diri selama kehamilan dengan menjaga kesehatan tubuh. Dengan begitu, kesehatan mama dan si Kecil juga akan lebih terkendali. Sehat selalu ya, Ma!

Baca juga:

The Latest