TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

6 Penyebab Solusio Plasenta pada Ibu Hamil

Mama perlu waspada, ini faktor yang dapat meningkatkan risiko solusio plasenta pada ibu hamil

Freepik/our-team

Selama kehamilan, plasenta normalnya menempel pada dinding rahim untuk memasok nutrisi dan oksigen kepada janin. Biasanya, plasenta baru akan terlepas dari dinding rahim setelah Mama melahirkan. 

Namun, dalam beberapa kasus, plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum melahirkan. Kondisi ini disebut dengan solusio plasenta atau placental abruption. 

Solusio plasenta terjadi pada sekitar 1 dari 100 kehamilan, dan umumnya terjadi pada trimester ketiga. Kondisi ini dapat berakibat fatal karena dapat menyebabkan perdarahan hebat pada ibu hamil, serta mengurangi suplai nutrisi dan oksigen untuk janin di dalam kandungan.

Lantas, apa saja yang bisa menjadi penyebab solusio plasenta pada ibu hamil? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama.

1. Memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya

Freepik/rawpixel.com

Jika seorang perempuan telah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya, risiko untuk mengalami solusio plasenta lagi akan lebih tinggi pada kehamilan berikutnya.

Maka dari itu, jika seorang ibu hamil memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya, penting untuk mendapatkan perawatan prenatal yang baik dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan.

2. Tekanan darah tinggi

Freepik/freepik

Tekanan darah tinggi di masa kehamilan bisa menjadi tanda preeklamsia. Preeklamsia sendiri merupakan komplikasi kehamilan yang cukup serius, yang disertai dengan adanya protein di dalam urine.

Preeklamsia juga dapat meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta pada ibu hamil. Sebab, tekanan darah tinggi dapat mengganggu aliran darah ke plasenta dan menyebabkan terlepasnya plasenta dari dinding rahim.

3. Pola hidup kurang sehat

Freepik/stefamerpik

Pola hidup kurang sehat juga dapat menyebabkan solusio plasenta pada ibu hamil. Hal ini termasuk merokok, mengonsumsi alkohol, hingga menggunakan obat yang tidak dianjurkan dokter.

Maka dari itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola hidup sehat selama kehamilan. Hal ini juga termasuk menjaga berat badan dan rutin berolahraga ringan untuk mencegah tekanan darah tinggi yang dapat menjadi penyebab solusio plasenta. 

4. Mengalami cedera traumatis

Freepik/DCStudio

Cedera atau trauma pada perut dapat terjadi karena berbagai peristiwa, seperti kecelakaan mobil atau benturan fisik yang keras. Selain cedera langsung yang dapat membahayakan organ di dalam perut, cedera traumatis pada perut juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, salah satunya adalah solusio plasenta. 

Pasalnya, trauma tersebut dapat merusak pembuluh darah di sekitar plasenta. Hal ini dapat menyebabkan terlepasnya plasenta dari dinding rahim dan meningkatkan risiko perdarahan dalam rahim ibu.

5. Usia kehamilan di atas 35 tahun

Freepik/prostooleh

Hamil di usia 35 tahun atau lebih bukanlah hal yang mustahil. Namun, ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kehamilan jika dibandingkan dengan hamil di usia 20-an.

Salah satu risiko hamil di usia 35 tahun adalah solusio plasenta. Dilansir Mayo Clinic, apabila seorang perempuan hamil dengan usia di atas 35 tahun, maka lebih besar pula risikonya untuk mengalami solusio plasenta.

6. Fibroid uterine

Freepik/freepik

Fibroid uterine atau yang juga dikenal sebagai uterine fibroid, uterine leiomyomas, fibroid rahim, fibroid uterus, atau mioma uteri merupakan kondisi dimana terdapat tumor jinak yang tidak bersifat kanker di dalam maupun di luar rahim. 

Fibroid uterin juga dapat mengakibatkan peningkatan risiko solusio plasenta. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan plasenta terlepas dari dinding rahim karena tersumbat oleh fibroid. 

Itu dia 6 penyebab solusio plasenta pada ibu hamil. Sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter apabila memiliki satu atau lebih dari faktor penyebab solusio plasenta di atas.

Baca juga:

The Latest