Cara Stimulasi agar Bayi Bisa Berguling, Cobain Yuk Ma!
Seiring bertambahnya usia, bayi akan mencapai berbagai tonggak perkembangan, salah satunya adalah kemampuan berguling. Berguling adalah keterampilan motorik kasar yang memungkinkan bayi membalikkan tubuh dari posisi tengkurap ke telentang.
Umumnya, bayi mulai berguling pada usia 6 bulan, meskipun beberapa bayi sudah menguasainya di usia 3-4 bulan. Dalam beberapa bulan ke depan, bayi akan mengembangkan kemampuan ini dengan melakukan gerakan maju dan mundur, hingga belajar untuk mengangkat kepalanya.
Namun, jika bayi belum berguling di usia tersebut, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter terkait pertumbuhan dan perkembangannya. Mama juga bisa membantu menstimulasi si Kecil agar bisa berguling.
Di bawah ini Popmama.com sudah merangkum cara stimulasi agar bayi bisa berguling yang bisa Mama lakukan.
Cara Mengajarkan Bayi Berguling
Untuk mengajarkan bayi berguling, Mama bisa memulainya dengan tummy time atau posisi tengkurap. Lakukan tummy time di kasur, alas bermain, atau di perut mama selama 3-5 menit, sebanyak 2-3 kali sehari, atau sesuaikan dengan kenyamanan si Kecil.
Pastikan tummy time dilakukan saat bayi tenang dan hindari melakukannya jika ia sedang rewel. Untuk membuatnya lebih menyenangkan, Mama bisa berbaring bersama, lho. Kegiatan ini tidak hanya membantu bayi belajar berguling, tetapi juga mempererat hubungan antara Mama dan si Kecil.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengajari Bayi Berguling
Saat mengajari bayi berguling, pastikan Mama untuk selalu mendampingi bayi saat tummy time, terutama jika dilakukan di tempat tinggi seperti sofa atau tempat tidur, serta jauhkan mereka dari benda berbahaya yang berbahan keras atau tajam.
Lakukan tummy time di permukaan datar, lembut, dan kokoh, seperti alas bermain, karpet, atau selimut, untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan si Kecil.
Kapan Mama Perlu Khawatir pada Perkembangan Bayi?
Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk tumbuh kembang si Kecil, namun sering kali kekhawatiran muncul ketika bayi tampak sedikit berbeda dibandingkan dengan anak seusianya. Lantas, kapan Mama harus mulai khawatir dan membawanya ke dokter?
Menurut Akademi Pediatri Amerika, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter jika bayi menunjukkan gejala seperti kesulitan berguling setelah sebelumnya dapat melakukannya, bayi belum bisa berguling dari perut ke belakang saat berusia di atas 6 bulan, atau otot bayi usia 6 bulan ke atas yang terlihat kaku dan lemas.
Meskipun beberapa kondisi di atas masih dalam tahap normal, membawa bayi ke dokter dapat memberikan Mama informasi lebih lanjut mengenai tumbuh kembang si Kecil.
Tips Menstimulasi Bayi agar dapat Berguling dengan Aman
Agar proses stimulasi berguling berjalan dengan aman dan menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa Mama coba:
1. Gunakan mainan untuk merangsang pergerakan
Mama bisa menggunakan mainan warna-warni untuk menarik perhatian si Kecil dan merangsang pergerakan mata, kepala, dan tubuhnya. Letakkan mainan sedikit di luar jangkauannya, lalu lalu gerakkan perlahan ke satu sisi untuk mendorong bayi berguling.
2. Miringkan badan si Kecil
Saat bayi mulai berguling, gerakan melawan gravitasi bisa terasa sulit jika ototnya belum cukup kuat. Salah satu tips untuk membantu adalah dengan memiringkan tubuhnya, namun lakukan hanya di awal latihan. Biarkan si Kecil bereksplorasi dan mengembangkan kemampuan motoriknya secara alami.
3. Berikan contoh pada si Kecil
Bayi cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang terdekatnya. Agar si Kecil dapat cepat berguling, Mama bisa berikan contoh pada saat latihan. Pastikan untuk menjaga jarak aman agar tidak melukai si Kecil, dan lakukan gerakan dengan benar untuk mengurangi risiko cedera.
Itu dia cara stimulasi agar bayi bisa berguling yang bisa Mama lakukan. Stimulasi yang tepat dan konsisten akan mendukung perkembangan motorik bayi, termasuk kemampuan berguling. Pastikan untuk selalu mendampingi prosesnya, karena setiap bayi memiliki tempo perkembangan dan pertumbuan yang berbeda-beda.
Semoga informasi ini membantu, ya, Ma.
