bayi jadi jarang melakukan kontak mata dengan orangtua,
kemampuan sosial dan bahasanya terhambat,
kurang responsif terhadap lingkungan.
Orangtua Dilarang Main HP di Dekat Bayi, Ini Alasannya

- Bayi dan anak-anak tidak boleh terlalu sering menggunakan gawai karena dapat mengganggu perkembangan otak dan keterampilan sosial mereka.
- Orangtua sebaiknya menghindari penggunaan gawai di dekat bayi karena dapat menghambat interaksi, pembelajaran, dan perkembangan emosi bayi.
- Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan tidak ada screen time untuk bayi di bawah 2 tahun dan tidak lebih dari 1 jam waktu layar sehari untuk mereka yang berusia 2 hingga 4 tahun.
Kini, rasanya tiada hari tanpa menggunakan gadget atau gawai. Kita menggunakan ponsel pintar untuk banyak hal. Mulai dari hiburan hingga berbelanja.
Selain itu, ada banyak aplikasi belajar bisa diakses melalui gawai, termasuk untuk bayi dan balita. Namun tahukah Mama bahwa dampak negatif dari terlalu banyak screen time bagi bayi dan balita berkisar dari rentang perhatian yang lebih pendek hingga empati yang lebih rendah?
Bukan hanya bayi dan balita, rupanya, orangtua serta orang dewasa sebaiknya menghindari penggunaan gawai di dekat bayi. Apa sebabnya? Pada ulasan berikut ini, Popmama.com akan membahas tentang alasan orangtua dilarang HP di dekat bayi.

Bayi dan Screen Time
Di dunia yang digerakkan oleh teknologi dan media saat ini, banyak orangtua menggunakan gawai untuk menghibur atau mengalihkan perhatian anak-anak kecil saat mereka memenuhi kebutuhan lain. Termasuk pada bayi. Dan cara ini berhasil.
Gawai menarik perhatian bayi dan anak-anak dengan cara yang hampir tidak dapat dilakukan oleh hal lain. Hal ini membuat orangtua dapat sedikit beristirahat. Namun, ada dampak negatif dari screen time yang terlalu sering dan lama.
Ilmuwan otak yang mempelajari dampak layar pada otak bayi belum memiliki semua jawabannya. Tetapi apa yang mereka ketahui akan membantu orangtua memahami betapa pentingnya menyediakan pengalaman di luar layar. Hanya dengan begitu anak-anak akan belajar, meningkatkan keterampilan sosial dan kognitif mereka, serta menjadi lebih sehat dan bahagia di masa depan.

Hindari Menggunakan Handphone atau Gadget Terlalu Lama di Dekat Bayi
dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, M.Kes, Sp.A dalam unggahannya di laman Instagram pribadinya @ardisantoso juga menekankan perihal penggunaan gawai di dekat bayi. Ia menyarankan agar orangtua tidak menggunakan gawai selama berada di dekat bayi. Apa sebabnya?
Menurutnya, bayi belajar lewat tatapan, suara, dan ekspresi wajah orangtuanya. Nah, jika yang diamati atau dilihat bayi hanyalah layar HP dan serta jari yang menggulir layar gawai, alih-alih belajar berkomunikasi, bayi akhirnya kehilangan interaksi dengan orangtuanya.
Selain itu, efek terlalu sering melihat orangtua bermain HP bagi bayi adalah:
Jangan lupa: golden age membutuhkan golden attention, tambah dr. Ardi.

Bayi Belajar Paling Banyak dari Interaksi Manusia
Patricia Kuhl adalah salah satu ilmuwan otak terkemuka di dunia dan menjalankan eksperimen dengan lebih dari 4.000 bayi setiap tahun. Menurutnya, bayi kecil, di bawah usia satu tahun, tidak belajar dari mesin. Bahkan jika orangtua menunjukkan video yang menarik kepada bayi, perbedaan dalam pembelajarannya sangat luar biasa.
Mungkin itulah sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan tidak ada screen time untuk bayi di bawah 2 tahun dan tidak lebih dari 1 jam waktu layar sehari untuk mereka yang berusia 2 hingga 4 tahun.

Gawai Memengaruhi Rentang Perhatian Anak
Agar anak-anak berhasil, mereka perlu belajar cara berkonsentrasi dan fokus. Kemampuan itu mulai berkembang selama tahun-tahun awal mereka ketika otak mereka lebih peka terhadap lingkungan di sekitar mereka.
Agar otak berkembang dan tumbuh, ia membutuhkan rangsangan penting dari dunia luar. Yang lebih penting, mereka membutuhkan waktu untuk memproses rangsangan tersebut.
Meski membaca buku cerita dengan suara keras memberi anak-anak waktu untuk memproses kata-kata, gambar, dan suara, namun penyerapan gambar dan pesan di layar secara terus-menerus memengaruhi rentang perhatian dan fokus mereka.
Anak-anak kecil membutuhkan kebosanan. Hal itu mengajarkan mereka cara mengatasi frustrasi dan mengendalikan dorongan hati mereka. Jika anak-anak kecil terus-menerus distimulasi oleh layar, mereka lupa cara mengandalkan diri sendiri atau orang lain untuk hiburan. Hal ini menyebabkan frustrasi dan menghambat imajinasi dan motivasi.

Screen Time dapat Mengurangi Empati
Penelitian telah menunjukkan bahwa waktu di depan layar menghambat kemampuan anak-anak kecil untuk membaca wajah dan mempelajari keterampilan sosial. Itu merupakan dua faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan empati.
Interaksi tatap muka adalah satu-satunya cara anak-anak kecil belajar memahami isyarat non-verbal dan menafsirkannya. Sampai bayi mengembangkan bahasa, semua komunikasi bersifat non-verbal. Jadi bayi sangat bergantung pada melihat wajah dan memperoleh makna dari wajah itu. Apakah orang ini senang dengan saya, atau apakah mereka marah pada saya? Interaksi dua arah antara si Kecil dan orang dewasa sangat penting untuk perkembangan otak.
Paparan gawai mengurangi kemampuan bayi untuk membaca emosi manusia dan mengendalikan rasa frustrasi mereka. Hal itu juga mengurangi aktivitas yang membantu meningkatkan kekuatan otak mereka, seperti bermain dan berinteraksi dengan anak-anak lain.
Namun, jika orangtua harus bergantung pada gawai pada saat-saat tertentu, pastikan untuk mengontrol kualitas apa yang mereka lihat dan berinteraksi dengan mereka saat mereka menonton. Manfaat membatasi dan bahkan menghilangkan waktu layar pada saat-saat awal ini akan bertahan seumur hidup.
Itu penjelasan mengapa orangtua dilarang main HP di dekat bayi. Yuk, luangkan waktu berharga ini bersama si Kecil, Ma!



















