Ada beberapa risiko mengonsumsi terlalu banyak gula bagi bayi, seperti:
1. Makanan manis mengandung sedikit nutrisi dan nilai gizi sehingga bisa menghambat perkembangan otak
Makanan seperti kue, permen, dan sereal manis, serta minuman manis seperti jus dan soda, memiliki banyak tambahan gula, yang bukan merupakan nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Yang paling mengkhawatirkan adalah konsekuensi yang terjadi ketika makanan manis menjadi bagian dari pola makan bayi. Nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, dan DHA mungkin akan tergeser oleh gula. Makanan utuh, terutama buah-buahan dan sayur-sayuran serta makanan sehat lainnya, tergantikan saat makanan manis menjadi bagian dari pola makan.
Nutrisi sangat dibutuhkan dalam dua tahun pertama kehidupan. Mengisi perut kecil bayi dengan makanan manis tidak membantu menyehatkan tubuh dan otaknya.
2. Makanan manis mengandung kalori tinggi
Sering kali, makanan manis, meskipun tinggi kandungan gula, juga tinggi kalori. Pola makan yang tinggi kalori mungkin memberikan terlalu banyak energi (kalori) untuk bayi dan dikaitkan dengan lemak tubuh berlebih.
Prevalensi lemak tubuh ekstra sekitar 8% pada bayi di bawah usia dua tahun, menurut CDC. Pilihan makanan sangat penting pada kelompok usia ini.
Tentu saja, setelah usia dua tahun, pola makan sehat dapat mencakup makanan manis. Semuanya seimbang.
3. Konsumsi makanan manis memperkuat preferensi rasa
Makanan manis menghasilkan makanan manis. Bayi dilahirkan dengan preferensi yang sudah terbentuk terhadap rasa manis (cairan ketuban manis dan begitu pula ASI). Mereka juga terlahir dengan sedikit pengalaman dengan rasa pahit yang ditemukan pada makanan seperti sayuran.
Makanan yang dimakan bayi di luar kandungan, terutama jika tinggi gula dan lemak, dapat memperkuat preferensi terhadap makanan manis dan berlemak.
Selama lima tahun pertama saat anak-anak mulai menentukan preferensi makanan mereka, seringnya terpapar makanan dengan rasa manis atau minuman manis dapat semakin mendorong preferensi terhadap makanan tersebut.
4. Gula meningkatkan risiko gigi berlubang
Kerusakan gigi dapat terjadi ketika gigi bayi terkena gula. Itu terjadi sebelum bayi memiliki gigi!
Mengapa? Gula membantu bakteri tumbuh dan ini menyebabkan gigi membusuk.
Banyak cairan yang diminum anak kecil mengandung gula alami, termasuk susu sapi dan produk susu lainnya, susu formula bayi, dan jus buah.
Mengonsumsi makanan padat yang mengandung gula juga akan menambah kadar gula pada gigi bayi, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembusukan.
Pastikan Mama menyikat gigi bayi setiap hari untuk menurunkan risiko kerusakan gigi.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang apakah bayi boleh makan kue Lebaran. Semua keputusan ada di tangan Mama. Putuskan dengan bijak demi kesehatan si Kecil, ya, Ma.