“Ma, hari ini aku bikin poster tentang sampah!”
“Kita kerja kelompok buat pertunjukan tentang budaya daerah!”
Apa Itu Kegiatan P5 yang Bikin Anak Lebih Aktif Belajar di Sekolah?

- Anak belajar sambil berkarya
- Anak belajar cara bekerja secara kelompok
- Anak belajar mengekspresikan kreativitas dan mampu menceritakan proses belajarnya
Mama pernah dengar istilah P5 dari anak-anak? Kalau belum pernah, mungkin Mama lebih familiar dengan kalimat berikut ini:
Kalimat seperti ini mungkin sering terdengar dari anak sepulang sekolah.
Sayangnya, masih banyak orangtua yang menganggap aktivitas seperti ini hanya sebagai selingan atau kegiatan di luar pelajaran utama.
Padahal kegiatan tersebut merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk membentuk karakter dan keterampilan anak. Pendekatan inilah yang dikenal dengan P5.
P5 adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang merupakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter agar membudaya dalam kehidupan sehari-hari anak. Ini menjadi salah satu cara pembentukan karakter anak agar bisa tumbuh cerdas, kreatif, dan mampu bersaing di masa depan.
Berikut Popmama.com jelaskan kegiatan P5 yang bikin anak lebih kreatif dan aktif saat belajar di sekolah.
Table of Content
1. Anak belajar sambil berkarya

Dalam P5, anak tidak hanya duduk mendengarkan penjelasan guru di kelas.
Mereka akan membuat berbagai karya seperti poster kampanye lingkungan, video pendek tentang budaya lokal, produk dari barang daur ulang, hingga pameran hasil karya.
Proses pembuatan karya melatih anak untuk berpikir kritis, mencari solusi sendiri, dan menghargai proses bukan hanya hasil akhir.
Anak jadi belajar keterampilan praktis yang bisa langsung dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya sekadar teori yang ada di buku pelajaran mereka saja.
2. Anak belajar bagaimana cara bekerja secara berkelompok

Sebagian besar kegiatan P5 dilakukan secara berkelompok, sehingga anak terbiasa bekerja sama dengan teman-temannya. Nantinya anak akan bisa belajar menyesuaikan diri untuk bekerja dalam tim.
Diskusi dan kerja tim ini menjadi bagian penting dalam proses belajar anak.
Mereka belajar berkomunikasi dengan lebih baik, tidak hanya menyampaikan pendapat tetapi juga mendengarkan orang lain.
Proses ini melatih empati dan mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan karakter, ide, dan cara kerja teman-temannya.
Keterampilan kerja sama yang dibangun sejak dini ini akan berguna dalam berbagai situasi di masa depan.
3. Tema kegiatan dekat dengan kehidupan sehari-hari

P5 mengangkat tema-tema yang dekat dengan kehidupan anak sehari-hari, seperti mengelola sampah, menghemat energi di rumah, mengenalkan budaya daerah, dan permainan tradisional.
Tema-tema ini dipilih agar anak lebih mudah memahami kaitannya dengan keseharian mereka dan dapat langsung diterapkan di rumah, sekolah, dan lain sebagainya.
Anak juga merasa lebih terlibat dalam proses belajar karena topiknya sesuai dengan pengalaman mereka sendiri.
Mereka jadi lebih mudah memahami materi dan lebih aktif di sekolah.
4. Program P5 menjadi ruang untuk kreativitas dan ekspresi anak

P5 memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan pemahaman mereka dengan caranya sendiri.
Setiap anak bisa memilih cara yang paling sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Kebebasan ini memberikan ruang bagi kreativitas anak dan membangun kepercayaan diri untuk berkembang tanpa terlalu banyak batasan.
Anak juga menjadi lebih berani menyampaikan ide-ide baru dan tidak takut salah.
Antusiasme dalam belajar pun meningkat karena mereka merasa memiliki kendali atas proses dan hasil pembelajaran mereka sendiri. P5 dianggap bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar anak.
5. Anak diajak menceritakan pengalaman belajarnya

Di akhir kegiatan P5, anak biasanya diminta untuk menceritakan apa saja yang dipelajari, tantangan apa yang dihadapi, dan bagaimana cara mengatasinya.
Proses ini melatih anak untuk berpikir kritis tentang pengalaman mereka sendiri. Anak juga mengenali siapa dan apa yang terjadi selama proses belajar.
Menceritakan pengalaman belajar juga melatih kemampuan komunikasi anak.
Mereka belajar menyusun pikiran secara runtut dan mengekspresikan perasaan dengan jelas.
Momen saat anak bercerita tentang proyeknya juga dapat menjadi kesempatan bagi Mama dan Papa untuk memahami perkembangan dan minat anak di sekolah.
6. Belajar tidak selalu soal nilai, tapi bagaimana anak berproses

P5 menunjukkan bahwa proses belajar anak tidak hanya berlangsung di dalam kelas.
Melalui P5, anak tidak hanya memahami materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan kerja sama, kreativitas, dan berpikir kritis.
Saat anak pulang dan bercerita tentang proyek yang dijalaninya, momen tersebut menjadi kesempatan berharga bagi Mama dan Papa untuk memahami bagaimana anak berkembang di sekolah.
Itulah penjelasan apa itu P5 dan manfaatnya dalam mendukung proses belajar anak di sekolah. Menurut Mama dan Papa, manfaat mana yang paling terasa pada anak?


















