Bacaan Surat Al Fajr, Arti, dan Tafsirannya dalam Alquran

والفجر

wal-fajr

"Demi fajar"

Arti demi fajar dimaknai dengan awal mula terangnya bumi setelah kegelapan malam sirna. Waktu di mana manusia mulai melakukan aktivitasnya. 

Allah bersumpah dengan fajar. Fajar yang dimaksud ialah hari penyembelihan kurban, yaitu tanggal 10 Zulhijah, hal ini dikarenakan ayat berikutnya membahas "malam yang sepuluh".

Terdapat beberapa pendapat dalam menafsirkan kata fajar. Fajar yang dimaksud adalah fajar setiap hari yang menandakan malam sudah berakhir dan siang sudah dimulai. Pendapat lainnya mengatakan fajar itu adalah fajar 1 Muharram sebagai awal tahun atau fajar 1 Zulhijah sebagai bulan dilaksanakannya ibadah haji. 

وليال عشر

wa layalin 'asyr

"Demi malam yang sepuluh"

Demi malam sepuluh yang sudah disinggung di awal ayat yaitu sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Mereka yang melakukan amal soleh pada hari tersebut akan mendapatkan pahala yang sangat agung dari Allah. 

 

والشفع والوتر

wasy-syaf'i wal-watr

"Demi yang genap dan yang ganjil"

Demi yang genap dan yang ganjil dari semua hal. Kata genap bisa diartikan makhluk Allah, sedangkan arti ganjil adalah Allah. Allah Maha Esa tanpa ada pembanding untuk-Nya. Allah tidak membutuhkan siapapun, sedangkan makhluk lainnya sangat bergantung satu sama lain. 

واليل اذا يسر

wal-laili iza yasr

"Demi malam apabila berlalu"

Selanjutnya Allah bersumpah "malam ketika berlalu." Di sini kata malam dimaksudkan untuk malam ketika jamaah haji sudah berlalu dari arafh dan singgah di Mudzalifah dalam perjalanan menuju Mina dalam melaksanakan ibadah haji. 

Allah bersumpah dengan hari-hari pelaksanaan ibadah haji bahwa ibadah tersebut sangat besar pandangannya bagi Allah.  Di mana ibadah yang mengingatkan manusia akan kematian. Manusia diharapkan dapat beriman setelah mengingat adanya kematian.  


 

هل في ذلك قسم لذي حجر

hal fi zalika qasamul lizi hijr

"Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?"

Bagi mereka yang berakal, sumpah-sumpah tersebut sangat menggugah karena sumpah itu menunjukan kekuasaan Allah dan anugerah-Nya yang amat besar untuk manusia. 

Dalam pesan-pesan tersebut Allah ingin menyampaikan pesan bahwa orang yang menggunakan akalnya seharusnya mengerti bahwa Allah Maha kuasa, yang bisa menghancurkan serta menghidupkan kembali apa-apa yang ada di alam ini. 

الم تر كيف فعل ربك بعاد

a lam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ad

"Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) 'Ad?"

Kaum 'Ad adalah kaum Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. Kaum ini dikenal sebagai bangsa yang kuat serta memiliki tubuh yang besar, tinggi dan perkasa. 

Meskipun dikenal demikian, Allah tetap mampu menghancurkan kaum tersebut kemudian hanya tinggal nama. Semua akibat mereka yang membangkang kepada Allah. 

ارم ذات العماد

irama zatil-'imad

"(Yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum 'Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi"

Nama 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Dikenal sebagai kaum yang perkasa karena mampu membangun kota Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi dan megah pada masa itu. 

التي لم يخلق مثلها فى البلاد

allati lam yukhlaq misluha fil-bilad

"Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain"

Kota yang sudah disebutkan pada ayat sebelumnya yaitu kota dengan kemegahan yang belum pernah dibangun di negeri-negeri lain. 

وثمود الذين جابوا الصخر بالواد

wa samudallazina jabus-sakhra bil-waddan

"(Terhadap) kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah"

Allah juga menghancurkan Kaum Samud, umat Nabi Saleh. Bangsa ini seperti kaum 'Ad yang memiliki peradaban yang tinggi. Membangun gedung-gedung di tempat datar dan memotong serta memahat batu-batuan di pegunungan untuk dijadikan tempat istirahat. 

Meskipun begitu dikenal dengan keterampilannya, hingga memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap memiliki Kuasa menghancurkan mereka karena pembangkangan yang dilakukan kaum tersebut kepada Allah. 

 

وفرعون ذى الاوتاد

wa fir'auna zil-autaddan

"(Terhadap) Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)"

Azab yang sama juga diberikan Allah kepada Fir'aun yang mempunyai bangunan besar. Allah tetap bisa memberinya azab walaupun Fir'aun mampu membangun piramida-piramida yang besar serta memiliki banyak bala tentara. 

Allah menghancurkan Fir'aun karena ia zalim dan menganggap dirinya Tuhan bagi bangsa Mesir. Meskipun memiliki peradaban yang tinggi karena bangunan piramida yang besar serta memiliki angkatan senjata, Allah tetap memiliki kuasa untuk menghancurkan mereka yang kini hanya tinggal nama yang tersisa. 

الذين طغوا فى البلاد

allazina tagau fil-bilad

"Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri"

Ayat ini kembali menjelaskan bahwa bangsa yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu kaum 'Ad dan kaum Fir'aun telah melakukan perbuatan yang sewenang-wenang di bumi. Yaitu menyekutukan Allah dengan cara mempertuhankan manusia atau benda, serta merenggut hak-hak asasi manusia.

فاكثروا فيها الفساد

fa aksaru fihal-fasad

"Lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu"

Tidak hanya menyekutukan Allah, mereka juga berbuat yang tidak baik seperti melakukan kerusakan pada bumi yang seharusnya dijaga. Mereka juga menindas kaum-kaum yang lemah bahkan tidak takut untuk membunuh siapa saja yang mereka hendaki. 

فصب عليهم ربك سوط عذاب

fa sabba 'alaihim rabbuka sauta 'azab

"Karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka"

Makna luasnya yaitu Allah memberikan azab dan dicurahkan seluruhnya (azab) kepada mereka para kaum kafir. Sehingga mereka menjadi hancur lebur dan hanya tersisa nama karena azab yang begitu hebat dari allah. 

Azab ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kaum Mekah agar berhenti melakukan pembangkangan terhadap Allah. 

ان ربك لبالمرصاد

inna rabbaka labil-mirsad

"Sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi"

Dalam ayat ini menegaskan bahwa Allah itu sungguh kuat pengawasan-Nya terhadap makhluk-Nya. Tidak ada hal sekecil apapun yang tidak diketehui-Nya. Maka dari itu janganlah membangkang dan seharusnya sadar supaya lekas beriman dan tobat dari dosa-dosa yang sudah dilakukan. 

فاما الانسان اذا ما ابتلىه ربه فاكرمه ونعمه فيقول ربي اكرمن

fa ammal-insanu iza mabtalahu rabbuhu fa akramahu wa na''amahu fa yaqulu rabbi akraman

"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku."

Ayat ini menjelaskan bahwa sifat dasar manusia itu kafir. Ketika mendapatkan kebahagiaan maka akan bergembira secara berlebihan, dan ketika mendapat kesulitan akan merasa putus asa.

Mereka menganggap kesenangan dan kenikmatan yang diberikan Allah setelah Dia menguji makhluk-Nya adalah bentuk Allah memuliakan mereka dengan berkata "Tuhanku telah memuliakanku." 

Mereka lupa bahwa kenikmatan yang sedang mereka rasakan itu pada dasarnya adalah salah satu bentuk ujian Allah kepada manusia. 

واما اذا ما ابتلىه فقدر عليه رزقه ە فيقول ربي اهانن

wa amma iza mabtalahu fa qadara 'alaihi rizqahu fa yaqulu rabbi ahanan

"Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinaku."

Sebaliknya, ketika Allah menguji mereka dengan cara membatasi rezeki, mereka akan beranggapan bahwa Allah telah membencinya. Padahal itu sama sekali tidak benar. Allah akan memberi rezeki kepada siapapun yang dikehendaki-Nya.

Ujian itu datang semata-mata karena Allah ingin menguji manusia untuk selalu patuh pada-Nya. Kalaupun Allah tidak memberi, maka manusia harus bersabar. 

كلا بل لا تكرمون اليتيم

kalla bal la tukrimunal-yatim

"Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim"

Ketahuilah bahwa kemuliaan seseorang tidak diukur dari banyaknya harta yang dimiliki, dan kehinaan seseorang juga tidak dinilai dari kemiskinannya. Kemuliaan seorang manusia diukur dari seberapa taatnya serta hinanya mereka pada perintah Allah. 

Kehinaan yang diartikan juga bisa dengan tidak menyantuni, memuliakan, serta tidak menolong anak yatim. Kamu membiarkan anak yatim terus mengalami kesusahan, padahal mereka perlu diasuh hingga dewasa. 

ولا تحضون على طعام المسكين

wa la tahadduna 'ala ta'amil-miskin

"Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin"

Kamu tidak mengajak orang lain untuk ikut membantu orang yang miskin. Sedangkan kamu tahu, tidak mengajak orang lain dalam berbuat kebaikan merupakan tindakan yang tidak terpuji. 

Jangankan untuk membebaskan mereka dari kemiskinan, sekadar mencukupi kebutuhan pokoknya saja tidak ada perhatian sama sekali. 

وتاكلون التراث اكلا لما

wa ta`kulunat-turasa aklal lamma

"Sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram)"

Ayat ini menjelaskan bahwa manusia yang ingkar dan durhaka itu bener-benar sangat tamak. Mereka tega secara sadar merampas harta warisan yang seharusnya menjadi hak anak yatim. 

Mereka mencampurkan harta yang sudah dirampas dengan mencampurkannya ke dalam kekayaan mereka dan mengatakan bahwa itu adalah harta mereka sendiri.

وتحبون المال حبا جما

wa tuhibbunal-mala hubban jamma

"Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan"

Orang-orang durhaka tersebut terus mengumpulkan kekayaan tanpa peduli itu haram atau tidak. Mereka juga pelit dan tidak mengeluarkan kewajiban pada harta yang telah dikumpulkan dengan cara berzakat atau membantu orang yang kekurangan.

Mereka mengira bahwa kekayaan yang dimiliki adalah tanda kasih sayang Allah, padahal Allah tidak menyukai orang-orang yang memperoleh harta dengan cara yang tidak benar.

كلا اذا دكت الارض دكا دكا

kalla iza dukkatil-ardu dakkan dakka

"Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan)"

Dalam ayat ini, Allah memberitahu akan ada penyesalan bagi orang-orang kafir di akhirat nanti. Allah juga memberitahu bahwa dunia akan hancur karena semua planet saling bertabrakan satu sama lain. Semua makhluk akan mati dan dibangkitkan kembali di Padang Mahsyar. 

وجاء ربك والملك صفا صفا

wa ja`a rabbuka wal-malaku saffan saff

"Dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris"

Di Padang Mahsyar itu, datanglah Allah bersama dengan para malaikat untuk menggolongkan manusia berdasarkan amal perbuatannya di dunia. Neraka menjadi tempat untuk mereka yang durhaka ketika berada di dunia. 

Saat itu mereka merasa menyesal dengan apa yang sudah diperbuat selama ada di dunia, namun penyesalan itu sudah tidak ada artinya lagi. 

وجايء يومىذ بجهنم يومىذ يتذكر الانسان وانى له الذكرى

wa ji`a yauma`izim bijahannama yauma`iziy yatazakkarul-insanu wa anna lahuz-zikra

"Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu"

Meskipun sudah merasa begitu menyesal akan perbuatan yang sudah dilakukan, orang-orang durhaka ini hanya bisa melihat tempat hasil amal mereka selama di dunia, yaitu neraka. 

Kesempatan untuk bertobat sudah tidak ada, kini waktunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. 

يقول يليتني قدمت لحياتي

yaqulu ya laitani qaddamtu lihayati

"Dia berkata, "Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini."

Orang-orang yang durhaka di dunia itu dengan penuh kesadaran berkata "Alangkah baiknya sekiranya di dunia dahulu aku beriman dan mengerjakan amal saleh untuk kenyamanan hidupku di akhirat ini."

Mereka menyesali perbuatan mereka di dunia yang tidak berguna di akhirat.

فيومىذ لا يعذب عذابه احد

fa yauma`izil la yu'azzibu 'azabahu ahad

"Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil)"

Azab Allah di akhirat bagi orang-orang yang durhaka tidak ada tandingannya. Azab itu dijatuhkan sesuai dosa-dosa yang dilakukan semasa di dunia. 

ولا يوثق وثاقه احد

wa la yusiqu wasaqahu aha

"Dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya"

Pada saat itu malaikat Zabaniyah dipercaya untuk melaksanakan tugasnya seperti yang diperintahkan Allah padanya. Yaitu Orang-orang yang durhaka akan diazab di dalam neraka Jahanam. 

Maka terbuktilah bahwa kenikmatan yang Allah berikan sewaktu di dunia bukanlah tanda bahwa cinta mereka. Melainkan ujian untuk manusia agar lebih taat kepada-Nya. 

يايتها النفس المطمىنة

ya ayyatuhan-nafsul-mutma`innah

"Wahai jiwa yang tenang!"

Dalam ayat ini, Allah memanggil jiwa-jiwa yang tenang ketika diwafatkan. Mereka adalah golongan orang yang suci karena iman dan amal salehnya selama di dunia, sehingga memperoleh apa yang dijanjikan Allah kepada mereka. 

ارجعي الى ربك راضية مرضية

irji'i ila rabbiki radiyatam mardiyyah

"Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya"

Jiwa-jiwa yang suci ini diminta Allah untuk pulang dan menghadap-Nya. Allah merasa senang dengan golongan orang ini karena sudah menjalankan perintahnya. 

فادخلي في عبدي

fadkhuli fi 'ibadi

"Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku"

Jiwa-jiwa yang tenang ini dipanggil Allah untuk menghadapnya. Allah mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam golongan hamba-Nya seperti para nabi, orang yang jujur, pecinta kebenaran, dan syuhada.

وادخلي جنتي

wadkhuli jannati

"Dan masuklah ke dalam surga-Ku"

Golongan yang disebutkan di atas merupakan golongan yang dipilih Allah untuk masuk ke dalam surga-Nya. Di mana tempat yang sudah dipersiapkan dengan penuh kenikmatan di dalamnya. 

Kekallah Golongan ini di dalam surga selamanya, terima serta nikmatilah anugerah-Ku yang agung ini 

Itulah bacaan surat Al Fajr, arti, dan tafsiran yang bisa dijadikan hafalan untuk anak. Semoga bermanfaat ya.